Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darurat Kualitas Udara Buruk, Berikut Cara Pakai Masker yang Benar

Kompas.com - 14/09/2019, 19:30 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kualitas udara yang sedang tidak sehat di beberapa wilayah Indonesia menyebabkan berbagai masalah pernapasan. Bahkan kejadian kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan memburuknya kondisi udara di wilayah tersebut.

Untuk itu, banyak masyarakat yang mengenakan alat bantu berupa masker untuk beraktivitas. Namun banyak juga yang belum mengetahui bagaimana menggunakan masker yang benar.

Dilansir dari laman Hello Sehat, Sabtu (14/9/2019), masker tak hanya untuk melindungi saluran pernapasan dari partikel akibat asap, masker hidung juga bisa dipakai oleh mereka yang mengalami penyakit infeksi pernapasan seperti flu, penumonia, bronkitis, TBC, dan penyakit lainnya.

Selain itu, masker hidung juga bisa digunakan untuk merawat pasien dengan infeksi pernapasan, mereka yang sedang mengunjungi klinik atau rumah sakit, dan para pekerja yang menangani makanan.

Baca juga: Kualitas Udara Memburuk, Pemprov Sumbar Bagikan 7.000 Masker

Namun sebelum menggunakan masker, ada baiknya Anda memastikan bahwa ukuran penutup hidung tersebut pas dengan wajah. Kemudian selalu cuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer sebelum menyentuh masker.

Meski begitu, Anda perlu mengetahui jenis-jenis masker khususnya untuk keperluan medis.

Pemberitaan Kompas.com 5 Agustus 2019 menyebutkan, terdapat beberapa jenis penutup hidung yakni masker sekali pakai, masker respirator, dan masker kain.

Masker Sekali Pakai

Untuk masker sekali pakai atau simple mask, Anda perlu memastikan jika bagian masker yang berwarna putih menghadap ke dalam dan menutupi bagian hidung serta mulut.

Lalu tarik bagian bawah masker hingga menutupi dagu. Selanjutnya, tekan bagian atas masker pada bagian hidung hingga rapat. Jangan lupa pastikan debu tidak dapat masuk melalui sela-selanya.

Seperti namanya, masker jenis ini hanya bisa digunakan selama 6 sampai 8 jam saja. Selain itu, perlu diingat jika masker sekali pakai hanya bisa digunakan saat sakit atau berada di llingkungan berpolusi dengan partikel tak lebih besar dari 10 micro.

Arsip pemberitaan Kompas.com 26 Oktober 2015 menyebutkan, masker sekali pakai terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama adalah lapisan putih yang terbuat dari bahan halus. Lapisan ini bersentuhan langsung dengan kulit.

Kemudian lapisan tengah berfungsi sebagai filter statis atau untuk menahan air liur yang mengandung kuman tersebar.

Lapisan ini terbuat daari bhan yang disebut spunbond non woven yang berfungsi untuk menghalangi air liur menyebar saat batuk maupun bersin.

Kemudian bagian terakhir adalah lapisan hijau yang merupakan material khusus untuk mencegah masuknya partikel ke saluran pernapasan. Lapisan ini merupakan bagian terluar dari masker sekali pakai.

Baca juga: Mengenal N95, Masker yang Dinilai Efektif Lindungi dari Paparan Kabut Asap

Masker Respirator

Kemudian jenis kedua adalah masker respirator. Belakangan, di media sosial, banyak orang mengenal jenis masker ini dengan nama masker N95 yang disebut lebih ampuh menangkal kualits udara buruk akibat kabut asap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Amankah Memanaskan Kembali Teh yang Sudah Dingin?

Amankah Memanaskan Kembali Teh yang Sudah Dingin?

Tren
5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

Tren
7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com