"Saya tahu itu bukan budaya Indonesia. Itu kita semua setuju?” katanya yang disambut, "Setujuuu.." dari hadirin.
Menurut Jokowi, budaya Indonesia adalah kebersamaan penuh toleransi, saling memaafkan dan gotong royong.
"Keluarga yang dipenuhi kasih sayang menjadi kunci kebiasaan bertoleransi, saling memaafkan, saling menolong dengan tetangga, bukan saling mengejek dan saling menghina," kata Jokowi.
"Katanya untuk mengkritisi. Alasannya mengkritisi, kritik, padahal tidak bisa membedakan kritik dengan menghina dan menjelek-jelekkan," ujar Jokowi menekankan kosa kata kritik dengan aura tegas yang disambut tepuk tangan.
Dalam acara yang dipimpin Ketua FKPKB Olly Dondokambey ini, Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato selama 16 menit. Olly memberi sambutan pengantar enam menit, atraksi seni tari panggung 15 menit, dan pemukulan gong peresmian acara lima menit.
Bagian yang paling banyak memakan waktu, sekitar hampir 30 menit adalah Presiden berkeliling menjumpai, bersalaman, dan ber-selfie dengan para peserta acara.
Acara selama tiga hari ini (dari Kamis sampai Sabtu, 5-7 September 2019) dihadiri sekitar 1.000 orang jemaat gereja-gereja Kristen Protestan dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam PGI.
Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak ini adalah salah satu organ dari PGI. Tentu hampir semua anggotanya adalah pria dan ayah dari setiap keluarga Kristen Protestan dari Sabang hingga Merauke.
Sebelum Presiden menyampaikan sambutan, Olly Dondokambey antara lain mengatakan, konsultasi nasional ini diadakan dalam rangka menunjang seruan Presiden untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia saat ini dan mendatang.
Olly mengatakan, komunikasi ini mengumandangkan "Tiga B" dan program 1821. Tiga B adalah, bermain, berdoa dan belajar.
Adapun ialah para bapak atau ayah dalam keluarga agar meluangkan waktunya untuk bermain, berdoa, dan belajar dengan anak-anak dan istri di rumah dari jam 18.00 sampai 21.00.
"Ayah atau bapak dalam keluarga diharapkan bisa menjadi pemimpin dan pelindung dalam keluarga masing-masing. Tapi ini tentu sulit dilakukan secara ketat oleh Bapak Presiden sebagai pemimpin pemerintahan dan kepala negara," kata Gubernur Sulawesi Utara yang kini sedang meningkatkan dunia pariwisata di provinsinya.
Olly yang juga Bendahara Umum PDI Perjuangan itu menyerukan pula agar para bapak-bapak terus menerus ikut membudaya interaksi dengan tutur kata yang sopan, tulus, beretika, penuh kasih sayang.
"Mari kita hidup dalam damai, damai dengan diri sendiri, damai dengan sesama dan damai dengan alam semesta serta damai dengan alam sekitar," ujar Olly yang berasal dari Kampung Kolongan di kaki Gunung Kalabat.
Di awal pidatonya, Jokowi mengingatkan hal yang sering dilupakan atau tidak disadari banyak orang Indonesia saat ini. Hal itu adalah bahwa Indonesia, negara besar dengan sekitar 17.000 pulau yang berpencar-pencar dengan beragam suku, agama dan bahasa daerah.