Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gunakan TAA Ungkap Penyebab Kecelakaan Purbaleunyi, Apa itu Traffic Accident Analysis?

Kompas.com - 03/09/2019, 09:23 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan terjadi di tol Purbaleunyi kilometer 92, Senin (2/9/2019) siang sekitar pukul 12.30 WIB.

Dari pemberitaan Kompas.com, hingga Senin (2/9/2019) sore kecelakaan tersebut telah merenggut delapan nyawa.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, polisi akan menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA) guna mengetahui penyebab dari kecelakaan tersebut.

Lalu apa itu Traffic Accident Analysis (TAA)?

Dilansir dari ditgakkumkorlantas.org, sebuah website resmi dari Direktorat Penegakan Hukum (Dit Gakkum) Korlantas Polri, TAA merupakan proses rekonstruksi terjadinya kasus kecelakaan.

TAA dilakukan sebagai tujuan guna memperoleh informasi berupa kronologi, pola kejadian, informasi teknis, kondisi infrastruktur, kondisi pelaku kecelakaan baik secara fisik maupun mental.

Selain itu, penggunaan TAA ini bertujuan untuk memperoleh kebenaran informasi dari kejadian kecelakaan.

Baca juga: Tak Hanya di Tol Purbaleunyi, Ini 4 Kecelakaan Maut yang Pernah Terjadi di Jalan Tol Indonesia

Dalam pelaksanaannya, TAA sudah menggunakan teknologi yang modern serta tepat dalam membantu mengungkap kecelakaan. Sehingga, akan diperoleh informasi yang benar dan akurat.

Tujuan lain dari penggunaan TAA adalah menjadi penyelesai masalah yang berkaitan dengan kecelakaan serta dapat menjadi bahan edukasi bagi masyarakat.

Semua tujuan tersebut akhirnya bermuara pada upaya menekan angka kecelakaan dan menekan tingkat fatalitasnya.

Lebih lanjut, implementasi TAA digunakan untuk mengetahui keakuratan penyebab kecelakaan dari berbagai aspek seperti manusia, kendaraan jalan atau lingkungan. 

Hal itu sebagaiamana diungkapkan dalam sebuah tesis Implementasi Traffic Accident Analysis Guna Menanggulangi Kecelakaan lalu Lintas yang disusun oleh Sabar Supriyono, SIK pada tahun 2010.

Fungsi penggunaan TAA tersebut akan memudahkan Satuan Lalu Lintas untuk merekonstruksi kasus-kasus kecelakaan yang menimbulkan banyak korban.

Hal tersebut berguna untuk kepentingan pro-yustisia ataupun pengkajian/penelitian guna mengambil keputusan yang akurat dalam rangka pencegahan atau menanggulangi kecelakaan.

Sebelumnya, kecelakaan beruntun melibatkan 20 kendaraan terjadi di kilometer 92 tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019) sekitar pukul 12.30 WIB. Dalam kecelakaan tersebut 8 orang meninggal dunia, 3 luka berat, dan 25 luka ringan.

Baca juga: 4 Fakta Kecelakaan Beruntun di Tol Purbaleunyi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com