“Gejalanya memang menyerupai masuk angin. Dalam dunia medis, gejala ini disebut angina pectoris. Jadi, angina pectoris bukan suatu penyakit, melainkan gejala dari penyempitan pembuluh darah di jantung,” ucap Santoso seperti dikutip Kompas,com (18/10/2016).
Jadi, imbuhnya angin duduk yang dalam dunia medis dikenal sebagai angina pectoris tak akan sembuh kalau dikerok atau diberi jamu.
Dalam dunia kedokteran, sebetulnya paru-paru basah merupakan penyakit pneumonia atau radang penyakit paru akut.
Menurut dr. Nastiti Kaswandani Sp.A(K), Ketua UKK Respirologi IDAI, seperti diberitakan Kompas.com (11/3/2017), sebenarnya tidak ada terminologi paru-paru basah.
"Ini adalah istilah awam untuk menyebut kondisi paru-paru terisi cairan," katanya.
Gejala paru-paru basah adalah batuk sampai sesak napas, karena pemasukan oksigen berkurang.
Pada kondisi pneumonia berat dapat menyebabkan kematian akibat kekurangan oksigen mencapai otak dan jantung.
"Gejala yang khas adalah dadanya sampai cekung, tertarik ke dalam ketika batuk, serta napasnya memburu seperti orang yang habis lari," kata Nastiti.
Baca juga: Panduan Makan Sehat untuk 9 Penyakit, dari Jantung sampai Diabetes
Melansir dari Kompas.com (1/7/2010) Dr Tiara Anindhita, SpS, dari Departemen Neurologi FKUI/RSCM, mengatakan, kesemutan atau dalam istilah medis disebut parestesia.
Kondisi tersebut merupakan sensasi spontan yang abnormal pada daerah persarafan tertentu.
Secara normal, manusia bisa merasakan sensasi tertentu setelah ada rangsangan atau stimulus yang sesuai.
Sementara pada parestesia, sensasinya muncul spontan tanpa ada stimulus.
Parestesia atau kesemutan adalah terminologi untuk suatu gejala dan bukan diagnosis penyakit. Itu sebabnya gejala parestesia bisa dijumpai pada berbagai penyakit yang mengenai saraf, terutama saraf di bagian perifer.
Bengek atau mengi adalah kondisi di mana timbul suara khas yang dihasilkan ketika udara mengalir melalui saluran napas yang menyempit.
Melansir dari Hello Sehat, biasanya, penyebab paling umum dari mengi berulang adalah asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Penyakit-penyakit tersebut menyebabkan penyempitan dan kejang otot (bronkospasme) di saluran udara kecil paru-paru.
Namun, tak hanya itu, setiap pembengkakan di tenggorokan atau saluran napas yang lebih besar juga dapat menyebabkan timbulnya mengi. Penyebab umum mengi lainnya meliputi infeksi, reaksi alergi atau penyumbatan fisik, seperti tumor atau benda asing yang telah terhirup.
Baca juga: Kaki Sering Kram? Hati-hati Tanda Penyakit Liver
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.