Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Fakta Seputar Penggunaan Antibiotik yang Harus Anda Ketahui

Kompas.com - Diperbarui 18/03/2022, 16:09 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Antibiotik merupakan golongan obat yang biasa dipergunakan untuk melawan pertumbuhan bakteri

Menurut US National Library of Medicine, sebuah Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat (NLM), antibiotik juga bisa disebut dengan antibakteri yakni jenis obat yang berfungsi untuk melawan, menghancurkan, serta memperlambat pertumbuhan bakteri.

Obat ini bekerja dengan membunuh bakteri atau membuat bakteri sulit untuk tumbuh dan berkembang biak.

Kendati demikian, antibiotik tidak bisa digunakan pada virus.

Baca juga: WHO Peringatkan Penggunaan Antibiotik pada Pasien Covid-19

 

Berikut 3 fakta seputar antibiotik:

1. Antibiotik tidak dapat digunakan untuk infeksi akibat virus

Karena antibiotik adalah anti-bakteri, maka infeksi virus tidak dapat diobati oleh antibiotik.

Beberapa infeksi umum yang disebabkan oleh virus antara lain:

  • Pilek
  • Flu
  • Hampir seluruh sakit tenggorokan
  • Hampir seluruh kondisi batuk dan bronkitis
  • Beberapa infeksi sinus
  • Beberapa infeksi telinga

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal 6 Jenis Antibiotik yang Umum Digunakan dan Fungsinya

2. Antibiotik dapat menyebabkan resistensi

Hampir semua obat bercitarasa pahit, terutama obat golongan antibiotik.Unsplash/Christina Victoria Hampir semua obat bercitarasa pahit, terutama obat golongan antibiotik.

Resistensi antibiotik adalah kemampuan bakeri untuk melawan efek dari antibiotik.

Hal ini terjadi karena bakteri beradaptasi terhadap obat, sehingga akan mengurangi efektivitas obat, bahan kimia atau gen lainnya yang dirancang untuk menyembuhkan atau mencegah infeksi.

Dilansir dari cdc.gov, sebuah lembaga kesehatan masyarakat nasional terkemuka di Amerika Serikat, resistensi antibiotik adalah salah satu ancaman paling serius terhadap kesehatan masyarakat.

Baca juga: Alasan 5 Obat Covid-19 Tidak Dipakai Lagi dan Penggantinya

Setiap kali seseorang menggunakan antibiotik, bakteri sensitif terbunuh, namun bakteri yang resisten dibiarkan tumbuh dan berkembang biak.

Penggunaan antibiotik yang berlebihan adalah penyebab utama peningkatan bakteri yang kebal obat.

Penggunaan yang berlebihan dan penyalahgunaan antibiotik mengancam kegunaan obat-obatan yang terbilang penting ini.

Salah satu strategi untuk mengendalikan resistensi antibiotik adalah dengan mengurangi penggunaan antibiotik.

Baca juga: Cara Mendapatkan Paket Obat Gratis bagi Pasien Isoman Terkonfirmasi Omicron

Efek samping antibiotik biasanya ringan, dan akan reda ketika Anda berhenti mengonsumsi antibiotik yang ada.Unsplash/Christine Sandu Efek samping antibiotik biasanya ringan, dan akan reda ketika Anda berhenti mengonsumsi antibiotik yang ada.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com