Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ungkap Kriteria Mendikbud, Ini 5 Profil Mendikbud Sebelumnya

Kompas.com - 22/08/2019, 13:20 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Ia juga menjabat Bendahara PP Muhammadiyah 2000-2005, ikut mendirikan ICMI tahun 1990 dan menjabat Ketua Bidang Ekonomi Sumberdaya 1990-1995 serta Anggota Dewan Pakar 1995-2000 di organisasi itu.

Baca juga: Mendikbud Muhadjir: Guru adalah Kunci Perbaikan Kualitas SDM

Selain itu, ia juga ikut mendirikan dan menjadi anggota Majelis Amanat Rakyat (MAR), 1998, serta ikut mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) tahun 1998, dan menjabat sebagai Ketua Dewan Ekonomi pada November 1998-April 1999.

3. Muhammad Nuh

Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh lahir di Surabaya 17 Juni 1959. Ayahnya merupakan pendiri Pondok Pesantren Gununganyar Surabaya.

Muhammad Nuh merupakan seorang lulusan S1 teknik Elektro ITS pada tahun 1983. Gelar S2 dan S3 diraihnya dari Universite Science et Technique du Languedoc Montpellier Prancis.

Muhammad Nuh juga telah dianugerahi gelar guru besar bidang ilmu digital system, 2004.
Pada 15 Februari 2003, Muhammad Nuh ditetapkan sebagai rektor termuda di ITS.

Pada tahun yang sama, Nuh dikukuhkan sebagai guru besar (profesor) bidang ilmu Digital Control System dengan spesialisasi Sistem Rekayasa Biomedika.

Selain sebagai rektor, Mohammad Nuh juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur, Pengurus PCNU Surabaya, Sekretaris Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya, Anggota Pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya, serta Ketua Yayasan Pendidikan Al Islah Surabaya.

Sebelum menjabat Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh dipercaya menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid I menggantikan Sofyan Djalil pada perombakan kabinet tahun 2007.

Baca juga: Mendikbud: Pemda Wajib Pastikan Anak Bisa Sekolah

Ia menjadi Menteri Pendidikan Nasional Seusai serah terima jabatan dengan Mendiknas Bambang Sudibyo pada Kamis malam, 22 Oktober 2009. Pihaknya menjabat Mendikbud tahun 2009-2014.

Menteri Pendidikan Anies Baswedan saat menghadiri Kompasianival 2015 Indonesia Juara di Gandaria City, Jakarta Selatan, Sabtu (12/12/2015). 


Andri Donnal Putera Menteri Pendidikan Anies Baswedan saat menghadiri Kompasianival 2015 Indonesia Juara di Gandaria City, Jakarta Selatan, Sabtu (12/12/2015).

4. Anies Baswedan

Anies Baswedan memiliki nama lengkap Anies Rasyid Baswedan. Ia lahir di Kuningan, 7 Mei 1969.

Riwayat pendidikannya, ia menempuh Studi Asia di universitas Sophia, Tokyo, Jepang pada tahun 1993.

Selanjutnya ia menyelesaikan pendidikannya sebagai sarjana ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, kemudian melanjutkan ke jenjang Master of Public Management, Sekolah Urusan Publik, Universitas Maryland, College Park, AS.

Anies juga melanjutkan ke jenjang Doctor of Philosophy, di Departemen Ilmu Politik, Northern Illinois University, AS.

Beberapa karir yang yang pernah dilalui Anies antara lain sebagai Research Assistant, Kantor Penelitian, Evaluasi, dan Studi Kebijakan, Northern Illinois University, (2000 – 2004), National Advisor for decentralization and regional autonomy, Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, (2006 – 2007), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2014 – 2016). Serta Rector & President, Paramadina University, (2007 – Sekarang)

Kini, ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 2017.

Baca juga: Terkait Rotasi, Mendikbud Sebut Guru Bertugas Maksimum 6 Tahun di Satu Sekolah

Mendikbud Muhadjir Effendy memberikan penjelasan terkait PPDB 2019 kepada media di Gedung Kemendikbud, Jakarta (21/6/2019).Dok. Kompas.com Mendikbud Muhadjir Effendy memberikan penjelasan terkait PPDB 2019 kepada media di Gedung Kemendikbud, Jakarta (21/6/2019).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

Tren
7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com