Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studi Ungkap Bau Badan Khas Dapat Menandakan Suatu Penyakit

KOMPAS.com - Sejak zaman Yunani kuno, manusia sudah tahu bahwa setiap orang memiliki bau badan yang berbeda-beda saat sedang sakit.

Lalu pada tahun 1971, ahli kimia Linus Pauling menemukan bahwa terdapat 250 bahan kimia gas berbeda yang bisa terhirup hidung.

Bahan kimia berbentuk gas ini disebut senyawa organik yang mudah menguap atau biasa disebut VOC, dikutip dari IFL Science, Sabtu (17/2/2024).

Sejak penemuan Pauling, ilmuwan lain telah menemukan ratusan VOC lainnya dalam napas seseorang.

Peneliti telah mengungkapkan, banyak dari VOC ini mempunyai bau yang khas, namun ada pula yang tidak dapat dicium oleh hidung kita.

Para ilmuwan percaya bahwa VOC memiliki bau yang dapat dideteksi oleh hidung dan dapat mengungkapkan informasi tentang kesehatan seseorang.

Bau penyakit parkinson

Penyakit parkinson yang menyerang seorang pria Skotlandia diidentifikasi oleh istrinya, pensiunan perawat Joy Milner.

Penyakit ini diketahui setelah Joy Milner yakin bahwa ia mencium bau yang berbeda, bertahun-tahun sebelum sang suami didiagnosis pada tahun 2005.

Penemuan ini mendorong program penelitian yang melibatkan Joy Milner untuk mengidentifikasi penyakit parkinson dari bau tubuh yang dihasilkan seseorang.

Psikolog eksperimental di Karolinska Institute di Swedia, Mats Olsson mengatakan bahwa beberapa penyakit akan menghasilkan bau khas yang berasal dari berbagai sumber pada tubuh orang yang sakit.

Olsson mengatakan bahwa bau seseorang tidak hanya keluar dari kulitnya, tetapi juga dari napas, darah, dan urine-nya.

“Rata-rata, orang mencium bau yang lebih tidak menyenangkan ketika mereka sakit,” kata Olsson, dilansir dari BBC Health, Rabu (20/1/2016).

Bau khas dari beberapa penyakit

Dalam penelitian terbaru, seseorang yang memiliki penyakit tertentu akan mengeluarkan aroma khas, termasuk penderita demam tifoid atau lebih dikenal dengan tipes.

Penderita tipes akan memiliki bau badan seperti roti panggang, dan penderita demam kuning berbau seperti toko daging, dikutip dari BBC Health.

Sementara itu, seseorang yang menderita penyakit kelenjar skrofula akan mengeluarkan bau seperti bir basi.

Aroma ini kemungkinan besar dapat ditangkap bagi orang yang memiliki indera penciuman yang terlatih.

Adapun penyakit yang lebih umum dengan bau yang khas adalah diabetes yang ditandai dengan aroma apel busuk.

Penderita diabetes akan memiliki bau seperti apel busuk akibat rendahnya konsentrasi aseton yang dilepaskan saat bernapas.

Meskipun demikian, aroma pada penderita diabetes tidak akan langsung tercium dengan jelas.

Selain dari bau badan dan bau napas, Olsson juga sedang mengembangkan penelitian ini menjadi lebih luas.

Ia ingin mengeksplorasi bagaimana bau dapat mengungkap kapan seseorang mulai menderita penyakit tersebut.

“Masyarakat seharusnya bisa mendeteksi kapan seseorang tertular dari bau yang dihasilkan tubuh,” kata Olsson.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/19/213000265/studi-ungkap-bau-badan-khas-dapat-menandakan-suatu-penyakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke