Gempa Bumi M 5,1 Guncang Tojo Una-Una Sulawesi Tengah Hari Ini, Ini Penyebabnya

Dilansir dari laman resmi BMKG, sebelumnya, wilayah Tojo Una-Una juga telah mengalami gempa dengan kekuatan M 4,5, Kamis (18/1/2024) pukul 23:06 WIB. .

Setelah gempa utama hari ini, hasil pemantauan BMKG menunjukkan, terdapat tiga gempa susulan di Kabupaten Tojo Una-Una dengan magnitudo terbesar M 4,7.

Jenis dan penyebab gempa Tojo Una-una

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, gempa hari ini di Tojo Una-una terletak pada koordinat 1,11° LS, 121,54° BT.

"Tepatnya di darat wilayah Ulubongka, Tojo Una Una, Sulawesi Tengah pada kedalaman 37 kilometer," jelas Daryono, ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (19/1/2024). 

Ditilik dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. 

Menurut Daryono, penyebab gempa terkini hari ini akibat sesar aktif lokal.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-turun (oblique normal fault)," kata dia. 

Artinya, getaran terasa sampai di dalam rumah.

Setelah dipantau lebih lanjut, Daryono menjelaskan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Namun, gempa menyebabkan sejumlah bangunan rusak.

"Dampak gempa M5,1 Tojo Una-una, laporan 1 bangunan rusak," kata Daryono kepada Kompas.com, Jumat (19/1/2024).

Rusaknya rumah-rumah itu diperkirakan karena bangunannya memiliki konstruksi yang kurang kokoh.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, Jumat (19/1/2024), gempa di Tojo Una-una membuat sejumlah rumah rusak.

Lantaran khawatir gempa susulan, sebagian warga juga memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Imbauan BMKG

BMKG mengimbau agar masyarakat setempat berhati-hati akan terjadinya gempa susulan yang mungkin saja terjadi.

Penyelidik Bumi Madya di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Supartoyo, juga mengimbau agar masyarakat mengikuti arahan dari petugas setempat.

"Masyarakat agar waspada dengan gempa susulan, jangan percaya hoaks, ikuti arahan dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat," ucap Supartoyo kepada Kompas.com secara terpisah, Jumat.