Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luapan Kemarahan Penonton Usai Konser BMTH Disetop, Geruduk Panggung dan Lempar Sampah

KOMPAS.com - Keseruan konser Bring Me The Horizon (BMTH) di Beach City International Stadium, Jakarta Utara, Jumat (10/11/2023) berubah menjadi ricuh usai penampilan band asal Inggris ini dihentikan.

Konser disetop setelah BMTH menyanyikan sebelas lagu. Ravel Entertainment selaku promotor mengatakan, konser dihentikan karena masalah panggung.

Ravel mengumumkan penghentian konser BMTH secara langsung kepada penonton dari atas panggung.

Ravel menyampaikan bahwa pihaknya sudah berusaha untuk melanjutkan konser, namun hal ini tidak dapat diwujudkan.

"Kita punya masalah di stage, jadi kita harus stop show-nya malam ini, boleh keluar dengan tenang," ujar Ravel dikutip dari Kompas.com, Jumat.

Penonton yang tidak terima konser BMTH dihentikan kemudian meluapkan emosinya di venue yang menyebabkan situasi semakin tidak kondusif.

Berikut gambaran panasnya situasi di Beach City International Stadium usai konser BMTH disetop, Jumat malam.

1. Penonton minta refund tiket

Penonton yang kesal BMTH tidak melanjutkan konser, selanjutnya meminta promotor untuk melakukan refund tiket atau pengembalian uang.

Tuntutan tersebut diutarakan secara langsung oleh penonton kepada promotor.

"Refund! Refund!" teriak penonton, dikutip dari Kompas.com, Jumat.

Tak sampai di situ, penonton yang kecewa konser BMTH dihentikan juga melontarkan umpatan.

2. Geruduk panggung

Penonton juga meluapkan emosinya dengan menggeruduk panggung, tempat Oliver Sykes, dkk sebelumnya tampil.

Berdasarkan laporan Kompas TV, Jumat, jumlah penonton yang naik ke panggung cukup banyak.

Beberapa penonton bahkan bisa mencapai level teratas panggung di mana panggung tempat drummer BMTH, Matthew Nicholls, tampil.

Petugas yang mengenakan rompi berwarna hijau juga tampak naik ke atas panggung untuk menenangkan penonton. Namun, usaha mereka tak membuahkan hasil.

3. Penonton lempar sampah

Panggung juga dipenuhi sampah yang dilemparkan oleh penonton karena mereka merasa kesal.

Penonton melempar sampah ke panggung dari tempat mereka berdiri, termasuk menarik kain pembatas hitam yang berada di venue konser.

Tak sampai di situ, di luar venue, penonton yang berkumpul juga melontarkan nyanyian bernada umpatan kepada Ravel.

Menurut salah satu penonton bernama Raditya, sempat terjadi masalah teknis sebelum konser BMTH dihentikan.

Informasi yang ia dapat, konser disetop beberapa saat untuk istirahat. Tetapi, 30 menit setelahnya Ravel mengumumkan bahwa konser BMTH tidak dapat dilanjutkan.

"Karena stage-mya itu bermasalah jadi acara dihentikan, rusuh semua tuh. (Penonton) pasti kecewa udah bayar mahal," ungkap Raditya.

4. Merusak pagar pembatas

Pantauan Tribunnews, Jumat, juga menunjukkan bahwa penonton sempat merusak pagar besi pembatas usai konser BMTH dihentikan.

Di sisi lain, properti yang berada di atas panggung tak luput menjadi sasaran amukan penonton.

Ravel yang mengumumkan penghentian konser BMTH menyampaikan permohonan maafnya kepada penonton.

Ia menyampaikan, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin agar konser BMTH bisa dilanjutkan.

"Kalian mau maki-maki saya silakan. Saya mohon maaf, show hari ini saya sudah meyakinkan bandnya. Permasalahannya adalah kita mau berusaha yang terbaik," ujar Ravel.

"Tapi pada malam ini saya minta maaf yang sebesar-besarnya, sedalam-dalamnya bahwa kita tidak bisa melanjutkannya," sambungnya.

Pantauan di lokasi menunjukkan, BMTH diduga menghentikan konser karena khawatir venue atau panggung yang menyatu dengan gedung roboh akibat banyak penonton yang berjingkrak-jingkrak.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/11/133000065/luapan-kemarahan-penonton-usai-konser-bmth-disetop-geruduk-panggung-dan

Terkini Lainnya

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke