Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Batuk Tak Kunjung Sembuh Bisa karena Ada Cacing di Paru-paru?

KOMPAS.com - Sebuah unggahan warganet yang menyebutkan bahwa batuk tidak sembuh-sembuh bisa jadi merupakan dampak dari cacingan viral di media sosial TikTok.

Unggahan mengenai batuk karena cacingan tersebut diunggah oleh akun TikTok @rianadarmawan pada Senin (16/10/2023).

"Pernah denger nggak temen-temen, ternyata cacing itu bisa hidup di paru-paru kita loh, Nama cacingnya Ascaris lumbricoides. Nah ini fakta temen-temen. Horor kan? Nah kalau sampai bener nih ada cacing di paru-paru kita, nah gejalanya tuh memang seperti batu terus-meneruss, terus sering sesak napas juga, kadang-kadang juga bunyi-bunyi gitu," ujar pengunggah dalam videonya.

Hingga Jumat (20/10/2023), unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 128.000 kali.

Beragam komentar muncul terkait unggahan ini.

"Saya pernah divonis cacingan, bener batuknya lama. Dan setelah minum obat cacing, sembuh...." kata akun dengan nama Eko Cahyo Wibowo.

"Beneran ini gk soalxa lg ngalamin batuk gk sembuh2," kata akun dengan nama Mimang Dimas.

Lalu, benarkah batuk tak kunjung sembuh adalah tanda cacingan?

Penjelasan dokter

Dokter spesialis paru konsultan onkologi di RSUD dr Pirngadi Medan, Moh Ramadhani Soeroso, menjelaskan, batuk memang bisa disebabkan cacingan.

Namun, ia mengatakan, tidak selalu batuk lama adalah kondisi akibat cacing sehingga diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.

"Harus ada yang perlu diperiksa untuk memastikan (apakah) penyebabnya cacing," ujar Ramadhani saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/10/2023).

Ia menjelaskan, ada beberapa tahapan bagaimana cacing bisa sampai ke paru-paru.

Tahapan tersebut dimulai saat manusia tak mencuci tangannya, kemudian tangan tersebut menyentuh tanah yang didiami telur cacing.

Ia menjelaskan, jenis telur cacing sendiri ada dua, yakni unfertilized egg dan fertilized egg.

Saat telur masuk ke dalam tubuh, telur jenis fertilized egg akan menetaskan larva di dalam usus.

"Larva tersebut menetas di dalam usus, kemudian masuk ke sirkulasi menuju ke paru," ujarnya.

Di paru inilah, menurut dia, larva kemudian berkembang menjadi cacing Ascaris lumbricoides.

Ia mengatakan, ada beberapa ciri dari cacing yang masuk ke dalam paru-paru, di antaranya muncul gejala repiratorik, seperti batuk kering, sesak napas, dan demam.

"Jadi diagnosisnya loffler sinddrom," paparnya.

Pada kondisi demikian, gambaran pada foto toraks atau hasil rontgen akan ditemukan infiltrate (bercak abnormal) di kedua paru.

Adanya migrasi cacing ke paru tersebut sebenarnya tidak berbahaya dan sering terjadi pada anak-anak, meskipun pada orang dewasa juga pernah ditemukan.

Masa terjadinya sindrom tersebut yakni antara 4 hingga 16 hari sejak terpapar oleh embrio dari cacing.

Meski demikian, kondisi cacingan tersebut bisa diobati dengan cara minum obat cacing.

"Iya (diobati) obat cacing," jelasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/20/130000765/benarkah-batuk-tak-kunjung-sembuh-bisa-karena-ada-cacing-di-paru-paru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke