Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Maskapai Malaysia MYAirline Gulung Tikar, 5.000 Penumpang Telantar

KOMPAS.com - Maskapai penerbangan tarif murah di Malaysia MYAirline tiba-tiba menghentikan operasinya pada Kamis (12/10/2023).

Dikutip dari Malaymail, Malaysia Airports Holdings Bhd (MAHB) menyebutkan, penghentian mendadak ini mengakibatkan 39 penerbangan tujuan lokal dan rute internasional menuju Bandara Don Mueang Bangkok, Thailand, terhenti.

Total pihak bandara menyebut sebanyak 5.000 orang penumpang MYAirline terlunta-lunta.

“Di Bandara Internasional Kuala Lumpur telah disediakan tempat istirahat di Level 3 Terminal 2 dan Level 5 Anjung Tinjau Terminal 1 untuk memastikan penumpang dapat menunggu penerbangan selanjutnya dengan nyaman,” kata MAHB pada Kamis.

Staf bandara mengatakan akan terus memandu para penumpang untuk mendapatkan perjalanan alternatif bagi mereka yang terdampar di berbagai lokasi.

Penyebab MYAirline berhenti operasi

Dikutip dari laman WashingtonPost, pengumuman berhentinya operasi MYAirline ini disampaikan pihak maskapai melalui media sosial. Pengumuman itu mengejutkan pemerintah dan banyak wisatawan.

Perusahaan meminta maaf atas keputusan yang diambil sembari menyebut mereka tengah menghadapi tekanan finansial yang signifikan yang menyebabkan operasi harus terhenti.

Maskapai tidak menyebut kapan akan kembali namun mengatakan mereka masih menunggu restrukturisasi dan rekapitalisasi kepemilikan.

“Kami telah bekerja tanpa kenal lelah untuk menjajaki berbagai opsi kemitraan dan peningkatan modal untuk mencegah penangguhan ini. Sayangnya, keterbatasan waktu membuat kami tidak punya pilihan selain mengambil keputusan ini,” kata dewan direksi maskapai.

Adanya penghentian operasi dari MYAirline ini dinilai mengisyaratkan bahwa perundingan mungkin gagal.


Menteri Transportasi Malaysia tidak diberitahu

Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengecam penutupan yang dilakukan maskapai secara mendadak.

Ia menyebut apa yang dilakukan MYAirline tak bisa diterima dan mencoreng nama baik Malaysia.

Menurutnya MYAirlines telah menjual 125.000 tiket senilai 20 juta ringgit (Rp 66 miliar) untuk penerbangan yang dijadwalkan hingga Maret 2024.

"Kami terkejut, sangat terkejut," ujar Loke dalam konferensi pers.

Pihaknya mengklaim, maskapai tidak memberitahukan penghentian ini kepada pihak kementerian.

“Mereka tidak memberi tahu kami. Mereka berhenti beroperasi begitu saja tanpa adanya staf maskapai penerbangan di bandara. Bagaimana kamu bisa menghilang begitu saja? Ini sangat tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Ia mengatakan, pemerintah akan memastikan para pemegang tiket mendapatkan pengembalian dana.

Maskapai kata dia, memiliki armada delapan pesawat dan akhir tahun ini semula maskapai berniat menambah armada menjadi 12.

Ia menyebut, makapai seharusnya meminta bantuan pemerintah daripada menghentikan operasi tanpa peringatan.

Izin dipertimbangkan

Terkait tindakan MYAirline, Komisi Penerbangan Malaysia memutuskan untuk mempertimbangkan apakah akan mencabut izin MyAirline yang juga habis masa berlakunya bulan depan.

Komisi Penerbangan Malaysia juga memperingatkan MYAirline agar menghentikan penjualan dan pemesanan penerbangan, serta harus mengembalikan dana penumpang.

Komisi ini juga menyebut mereka akan menyelidiki adanya keluhan bahwa gaji pegawai maskapai tak dibayar, dan berbagai masalah lain di maskapai.

Sebagai informasi, maskapai MYAirline mengoperasikan penerbangan ke 8 tujuan lokal dan 1 tujuan ke Bangkok, Thailand.

Maskapi ini dimiliki oleh pengusaha Allan Goh Hwan Hua. Dua hari sebelumnya, CEO MYAirline Rayner Teo yang memiliki dua persen saham di maskapai mengundurkan diri karena alasan kesehatan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/13/140000565/maskapai-malaysia-myairline-gulung-tikar-5.000-penumpang-telantar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke