Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Swipe" ke Kanan untuk Pekerjaan, Kaum Muda di China Ubah Tinder Jadi Bursa Kerja

KOMPAS.com - Kaum muda di China berbondong-bondong memanfaatkan platform biro jodoh online Tinder menjadi tempat mencari pekerjaan.

Tren tak biasa ini marak diikuti lulusan muda yang kesulitan mendapatkan pekerjaan melalui cara konvensional, seperti via email serta bursa kerja atau situs lowongan kerja.

Dilansir dari Insider, Kamis (21/9/2023), insiden ini bermula sejak LinkedIn, jejaring sosial untuk bisnis dan karier, memutuskan hengkang dari negara tersebut.

Layanan dengan nama inCarer di China ini resmi tutup, bahkan memutuskan hubungan kerja massal pada 9 Agustus 2023.

Pada 8 Mei lalu, CEO LinkedIn Ryan Roslansky mengungkapkan, penutupan dikarenakan telah terjadi pergeseran perilaku pelanggan dan pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat.

"Saat kami memandu LinkedIn melalui lanskap yang berubah dengan cepat ini, kami membuat perubahan pada Organisasi Bisnis Global dan strategi kami di China yang akan mengakibatkan pengurangan pekerjaan bagi 716 karyawan," katanya, diberitakan CNN, Selasa (9/5/2023).

Di sisi lain, kondisi ini turut menyulitkan banyak lulusan baru serta profesional muda yang masih belum mendapatkan pekerjaan.

Belum lagi, menurut data Biro Statistik Nasional, tingkat pengangguran kaum muda di China mencapai titik tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 21,3 persen pada Juni lalu.

Tinder bantu pemuda mendapatkan pekerjaan

Dikutip dari Sixth Tone, Kamis (14/9/2023), seorang lulusan Peking University, Beijing, dengan marga Xing mengatakan, aplikasi kencan Tinder sangat membantu secara profesional.

Sebab, teman kencannya tak segan memberikan tips mengenai cara mendapatkan magang di perusahaan tempatnya bekerja.

Platform biro jodoh ini juga dapat digunakan untuk melacak peluang kerja, termasuk di lokasi kerja calon teman kencan.

Sementara itu, seorang lulusan fesyen berusia 22 tahun dari Beijing menceritakan, dirinya telah melamar ke lebih dari 30 posisi dengan cara konvensional, tetapi berakhir sia-sia.

Hampir putus asa, orang dengan nama panggilan Songsong ini akhirnya mengunggah swafoto di aplikasi Tinder dan menulis sebuah pesan yang menyuratkan butuh pekerjaan.

"Apa ada yang butuh pekerja? Saya sedang mencari kerja. Silakan pekerjakan saya," tulis pesan tersebut.

Lulusan baru ini tidak menerangkan apakah usahanya membuahkan hasil. Namun, orang lain terlihat menyukai ide itu.

"Saya hanya berpikir, 'Mengapa saya tidak mengiklankan diri saya di sini agar lebih terekspos?'" kata Sonsong.

Bahkan, seorang pengguna di media sosial dan platform perdagangan elektronik asal China, Xiaohongshu, ikut mengunggah tips mencari pekerjaan di Tinder pada Juni 2023.

Unggahan tersebut menampilkan enam tips, termasuk saran agar pengguna hanya mencari pria dari industri tertentu yang mereka minati.

Tips lainnya, pengguna diimbau untuk memulai percakapan dengan menanyakan pekerjaan teman kencan, dan secara bertahap berbagi cerita perjuangan sebelum akhirnya meminta saran darinya.

Melanggar kebijakan Tinder

Kendati dinilai membantu pencari kerja, Juru Bicara Tinder mengatakan bahwa perilaku ini berpotensi melanggar pedoman komunitas platform.

"Pedoman memperkuat kebijakan kami bahwa pengguna harus menggunakan Tinder untuk menjalin hubungan pribadi, bukan hubungan bisnis," kata juru bicara Tinder kepada Sixth Tone.

Dia menegaskan, Tinder bukanlah tempat untuk mempromosikan bisnis maupun mencoba menghasilkan uang.

"Pengguna tidak boleh mengiklankan, mempromosikan, atau membagikan akun dan tautan media sosial untuk mendapatkan pengikut, menjual barang, menggalang dana, atau berkampanye," terang Tinder.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/01/200000965/-swipe-ke-kanan-untuk-pekerjaan-kaum-muda-di-china-ubah-tinder-jadi-bursa

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke