KOMPAS.com - Masalah pengangguran pada kelompok anak muda tidak hanya menjadi problematika di Indonesia saja, tapi juga Korea Selatan (Korsel).
Menurut data pemerintah setempat, Minggu (27/8/2023), sebagaimana dikutip dari Straits Times, jumlah anak muda yang menganggur mencapai 1,26 juta.
Lebih dari setengah yang menganggur merupakan anak muda yang menyandang gelar sarjana atau title lebih tinggi.
Tingginya angka pengangguran di Negeri Ginseng terjadi ketika anak muda setempat butuh waktu yang cukup lama untuk memperoleh pekerjaan.
Korsel juga dihadapkan pada resesi seks di mana jumlah anak muda semakin sedikit namun angka penduduk yang berusia tua semakin banyak.
Jumlah anak muda di Korsel
Menurut data CIA, populasi Korsel mencapai 51.966.948 jiwa pada 2023. Sementara itu, jumlah penduduk berusia 15-29 tahun sebanyak 8,41 juta sebagaimana dilaporkan Straits Times.
Data tersebut didapat dari Survei Populasi Aktif Secara Ekonomi untuk populasi muda pada Mei 2023 oleh Badan Statistik Korsel.
Dari jutaan anak muda di Korsel, sebanyak 4,52 juta sudah lulus atau tidak sedang bersekolah di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, atau perguruan tinggi.
Dari semua yang merupakan lulusan sekolah, sebanyak 1,26 juta anak muda di Korea dinyatakan menganggur.
Rincian pengangguran anak muda di Korsel
Dari 1,26 juta anak muda yang tidak memiliki pekerjaan, sebanyak 53,8 persen atau sekitar 678.000 anak muda sudah menyandang gelar sarjana atau title yang lebih tinggi.
Sementara jumlah anak muda yang latar belakang pendidikannya sekolah menengah atau atau lebih rendah mencapai 46,2 persen.
Di antara pengangguran, sebanyak 40,9 persen mengaku sedang mempersiapkan diri untuk ikut pelatihan kejuruan.
Sebagian dari mereka juga mengaku sedang mempersiapkan diri untuk ikut tes pekerjaan, ujian pemerintah, ujian pegawai negeri, dan tes rekrutmen perusahaan.
Sementara itu, 25,4 persen sisanya tidak terlibat dalam usaha mencari pekerjaan.
Lamanya waktu mencari pekerjaan di Korsel
Diberitakan oleh The Korean Herald, jumlah anak muda yang tidak bersekolah atau kuliah dengan pengalaman kerja mencapai 3,94 juta.
Anak muda di sana membutuhkan rata-rata waktu 10,4 bulan untuk mendapatkan pekerjaan pertama.
Di sisi lain, sebesar 8,4 persen atau sekitar 324.000 orang yang disurvei, butuh waktu lebih dari tiga tahun hingga mendapat pekerjaan.
Meski begitu, ada tantangan lain yang dihadapi Korsel, sebab hanya 50,6 persen anak muda yang sudah bekerja mengaku pekerjaanya sesuai dengan jurusan mereka.
Di sisi lain, persentase perempuan dewasa muda yang sudah mempunyai pengalaman bekerja mencapai 45,5 persen.
Hal tersebut lebih tinggi ketimbang laki-laki dewasa muda dari populasi yang pengalaman kerjanya mencapai 40,7 persen.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/02/170000965/jumlah-anak-muda-menganggur-di-korsel-capai-1-26-juta-separuhnya-sarjana