Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bolehkah Kucing Diberi Makan Kentang Goreng? Ketahui Risikonya

KOMPAS.com - Penting bagi para pemilik kucing untuk memperhatikan jenis makanan dan seberapa banyak porsi yang perlu diberikan pada teman berbulu kesayangannya.

Sebab, makanan yang dikonsumsi oleh kucing memiliki peran penting dalam menunjang pertumbuhan dan kesehatannya.

Kentang goreng atau french fries adalah camilan populer yang terbuat dari potongan kentang yang digoreng dan dibumbui dengan jenis bumbu sesuai selera.

Bagi para pemilik kucing, ketika sedang menikmati camilan ini, akan sangat menggoda untuk membagi pada kucing saat mereka menatap dan mengeong untuk meminta.

Namun, apakah boleh memberi kucing peliharaan Anda dengan kentang goreng?

Apakah kentang goreng baik untuk kucing?

Meskipun tidak beracun, memberi kentang goreng pada kucing dapat menyebabkannya sakit perut atau gangguan lain.

Dilansir dari laman PetKeen, kucing perlu mengonsumsi makanan tinggi protein dan lemak namun rendah karbohidrat. Kentang termasuk makanan yang memiliki karbohidrat tinggi.

Meskipun kentang juga mengandung vitamin dan serat, kucing peliharaan Anda membutuhkan lebih banyak daging daripada memberinta kentang.

Kentang goreng mengandung kalori tinggi, jadi tidak cocok untuk kucing, terutama yang sudah memiliki kelebihan berat badan.

Meskipun kucing Anda biasanya mengonsumsi makanan seimbang dan mempertahankan berat badan yang sehat, kentang goreng bukanlah makanan ringan yang baik untuknya.

Kentang goreng sering diasinkan, dan ini tidak sehat untuk kucing. Sebab, kucing seharusnya tidak mengonsumsi lebih dari 21 miligram sodium sehari.

Sejalan dengan itu, dilansir dari laman Cats.com, kucing tidak boleh makan kentang goreng karena biasanya tinggi lemak, garam, dan karbohidrat.

Kandungan tersebut dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan obesitas pada kucing peliharaan Anda.

Kandungan lemak tinggi dalam kentang goreng dapat menyebabkan kucing Anda menderita pankreatitis yang menyakitkan.

Ini adalah kondisi di mana kelenjar pankreas meradang dan dapat menyebabkan nafsu makan berkurang, sakit perut, dan muntah.

Pankreatitis telah dikaitkan dengan makanan berlemak, jadi sebaiknya hindari memberi teman berbulu Anda dengan kentang goreng.

Bahkan jika kucing Anda tidak menderita pankreatitis karena makan kentang goreng, lemaknya masih bisa mengganggu saluran pencernaannya dan membuatnya sakit perut.

Di sisi lain, tingginya jumlah kalori, lemak, dan karbohidrat pada kentang goreng berisiko membuat berat badan kucing Anda cenderung bertambah.

Kondisi tersebut menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes dan penyakit jantung serta dapat membuat persendian yang kaku menjadi lebih menyakitkan.

Kadar garam yang tinggi pada kentang goreng dapat menyebabkan keracunan garam jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Selain itu, natrium yang tinggi juga dapat menyebabkan penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/16/164500065/bolehkah-kucing-diberi-makan-kentang-goreng-ketahui-risikonya

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke