Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meneropong Astrobiologi

Astrobiologi atau juga disebut eksobiologi atau xenobiologi merupakan terminologi yang dibuat oleh tim gabungan ilmuwan astronomi, biologi, fisika, kimia dan geologi sebagai ilmu multidisipliner yang berupaya mencari kehidupan ekstraterestrial alias di luar planet bumi.

Wawasan riset astrobiologi meliputi kondisi-kondisi awal kehidupan demi mencari dunia lain yang bisa dihuni oleh manusia di samping mencari bukti-bukti asal-muasal kehidupan di planet bumi sendiri demi lebih memahami makna apa yang disebut sebagai “hidup”.

Astrobiologi semula mempelajari meteor, asteroid dan benda-benda yang jatuh dari angkasa luar ke permukaan bumi.

Setelah gagal menemukan indikasi kehidupan pada benda langit yang jatuh ke bumi, maka para astrobiolog meneliti bebatuan yang dibawa oleh para astronaut dari permukaan rembulan dengan hasil juga tidak menemukan tanda-tanda kehidupan.

Namun para astrobiolog tetap memiliki harapan menemukan kehidupan pada para planet yang mengitari matahari atau pada para rembulan yang mengitari para planet. Atau nun jauh di galaksi lain.

Berdasar pengamatan bahwa kehidupan di planet bumi mutlak tergantung pada unsur karbon yang multi-kompleks, maka layak disimpulkan bahwa kehidupan mutlak tergantung pada cairan air.

Akibat para planet terletak terlalu dekat atau terlalu jauh dari matahari sehingga air setempat bisa membeku atau menguap, maka para astrobiolog mendefinisikan zona kehidupan pada jarak orbital yang memungkinkan air dalam bentuk cair hadir di permukaan planet.

Untuk sementara ini diyakini bahwa hanya planet bumi yang memiliki zona kehidupan di sistem tata surya.

Namun dari fotografi serta lain-lain data dari pesawat luar angkasa dispekulasikan bahwa air dalam bentuk cair pernah mengalir di permukaan planet Mars. Bahkan pada masa kini, air masih tersedia dalam kuantitas cukup berlimpah di bawah permukaan planet merah tersebut.

Para astrobiolog dari berbagai bangsa secara berkelanjutan menggunakan robot berkecerdasan buatan untuk mencari bukti masa lalu dan masa kini tentang kehidupan terutama di bawah permukaan tanah di mana diduga air masih mengalir di planet Mars.

Juga program luar angkasa Galileo yang diluncurkan pada 1989 mengindikasikan bahwa para rembulan yang mengitari Jupiter seperti Eropa, Ganimed dan Kalisto maupun Enceladus yang mengitari Saturnus diduga mengandung air yang masih harus dieksplorasi lebih jauh.

Bahkan Titan sebagai rembulan terbesar Saturnus diduga memiliki atmosfer cukup meyakinkan untuk memungkinkan kehidupan di permukaan dingin dengan danau es terbentuk dari likuid methanol dan ethanol.

Untuk sementara ini para astrobiolog masih belum mampu memastikan bentuk dan jenis “kehidupan” di planet atau rembulan di galaksi tata surya.

Namun berdasar eksperimen yang sudah dilakukan diasumsikan kehadiran mikroba terdiri dari mahluk sel tunggal yang mampu tumbuh dan bertahan hidup di lingkungan ekstrem panas maupun dingin.

Meski tidak tertutup kemungkinan adanya “kehidupan” yang sama sekali beda dengan definisi “kehidupan” yang ditemukan manusia di planet bumi.

Di samping mendompleng penerbangan luar angkasa seperti di serial Star Trek atau Space Odyssey, penelitian astrobiologi mencari kehidupan di luar planet bumi juga dilakukan secara audio-akustik dengan teknologi radio mengirimkan suara-suara beraturan ke luar angkasa seperti di dalam film “Close Encounter of Third Kind” atau secara visual melalui teleskop melalui program SETI sebagai akronim Searches of Terresterial Inteligence alias Pencarian Kecerdasan di Luar Planet Bumi.

Sementara homo sapiens era The Age of Universes dengan bekal keilmuan astrobiologi masih terus berjuang mencari bukti “kehidupan” di luar planet bumi, masyarakat adat Amerika Tengah seperti Maya, Inka, Aztek, Olmek, Zapotek sejak dahulu kala telah yakin kakek-nenek moyang umat manusia berasal dari luar angkasa yang sempat datang ke planet bumi.

Bahkan bukan mustahil bahwa mahluk luar angkasa tersebut sebenarnya masih berada di planet bumi, namun umat manusia dengan segenap keterbatasan daya iptek dan daya tafsir masih belum mampu mendeteksi kehadiran para mahluk luar angkasa yang berada di dimensi entah ke berapa.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/12/085900265/meneropong-astrobiologi

Terkini Lainnya

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke