Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Cara Mencegah Bullying, Apa Saja?

Belum lama ini, seorang siswa SMP di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah nekat membakar sekolahnya lantaran sakit hati karena sering mendapat perundungan atau bullying dari teman-temannya.

Tak hanya karena sering di-bully teman-temannya, siswa tersebut juga merasa sakit hati lantaran tugas dan karya yang sudah ia kerjakan kurang mendapat apresiasi dari guru.

Dikutip dari laman Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) sejak 2011-2019 tercatat sebanyak 999 kasus anak menjadi korban perundungan di sekolah.

Sebanyak 574 anak di antaranya adalah laki-laki yang menjadi korban bullying, sedangkan 425 lainnya adalah anak perempuan.

Lantas bagaimana cara untuk mencegah bullying pada anak?

9 cara mencegah bullying

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut cara mencegah anak terkena bullying terutama di lingkungan sekolah:

1. Pergi atau abaikan

Dikutip dari TodaysParent, strategi pergi atau abaikan adalah bagaimana cara melepaskan diri dari situasi yang sekiranya akan terjadi bullying.

Hal itu dilakukan karena pelaku bullying sering kali merundung anak-anak yang responsif.

Tenangkan pikiran jangan sampai terpancing perlakuan yang dapat memicu pelaku semakin merundung.

Dengan lantang dan tegas dalam bersuara, seorang anak dapat membalikkan keadaan jika sedang tertimpa bullying.

Namun umumnya di saat-saat itu, anak akan merasa terpojokkan, sehingga sulit bagi mereka melakukannya.

Orangtua dapat membantu anak-anak bermain peran untuk mempersiapkan saat-saat seperti itu sehingga dapat terlatih dan terbiasa.

3. Berpura-pura bosan

Sering kali pelaku bullying hanya mencari kesenangan saja ketika ada anak yang merasa dipojokkan.

Oleh karena itu, anak-anak dapat bertindak bosan dengan mengakui olokkan yang diterimanya. Jika sudah, pelaku akan pergi karena sudah tidak menarik untuk lebih lanjut melakukannya.

Ajarkan anak untuk mengerti bagaimana cara menghadapi jika mendapat bullying dengan bertindak seolah-olah bosan dengan itu.

4. Gunakan humor

Tidak ada hal selain tawa untuk meredakan situasi yang intens, salah satunya bullying.

Oleh karena itu, anak-anak dapat menggunakan humor untuk menunjukkan bahwa mereka tidak tergganggu dengan adanya intimidasi saat bullying.

Kendati demikian, tetap perhatikan humor yang akan dikeluarkan sehingga dapat membalikkan keadaan.

Jangan gunakan humor yang justru dapat merendahkan diri sendiri, menyebabkan bullying semakin menjadi-jadi.

5. Ajarkan untuk membangun pertemanan

Terkadang, anak-anak mendapat bullying karena mereka tidak tahu cara untuk berteman di lingkungannya.

Namun, orangtua dapat membantunya dengan mengajari mereka keterampilan sosial dan strategi untuk berteman.

Orangtua dapat bermain peran di rumah dengan memandu aktivitasnya jika perlu.

Anak-anak yang terluka terkadang akan menyakiti anak-anak lain dengan bullying sebagai media pelampiasan.

Dengan memahami mengapa seorang anak menjadi pelaku bullying, dapat memberi kesempatan belajar saling mengasihani kepada sesama.

Ajarkan anak lebih memiliki pemikiran terbuka atas apa yang dihadapinya sehari-hari. Dengan begitu, anak akan lebih menjadi lebih dewasa secara pemikiran dan mental.

7. Obrolan terbuka dengan anak

Anak-anak sering kali tidak dapat menangani intimidasi yang dihadapinya sendiri, jadi penting bagi mereka untuk mengetahui bahwa mereka memiliki orang dewasa yang dapat membantunya.

Oleh karena itu, pastikan orangtua mempunyai obrolan terbuka dengan anak-anak untuk mengetahui apa saja yang sudah ia lewati sejauh ini.

Buat anak-anak nyaman ketika mengobrol sehingga tanpa diminta pun, mereka akan bercerita dengan sendirinya.

Untuk mendorong anak-anak agar terbuka, dapat dilakukan dengan mendengarkan dan membiarkan anak mengatur irama obrolannya.

Dilansir dari MomLovesBest, anak-anak mulai belajar bagaimana berperilaku dalam kehidupan keluarga dan sosial sejak usia mereka masih dini.

Mereka memperhatikan apa yang dilakukan orang dewasa dan kemudian mengikutinya.

Dengan pemahaman tersebut, sebaiknya lakukan perilaku teladan dengan baik di hadapan anak-anak sehingga nantinya mereka tidak melakukan bullying.

Jika memiliki anak berusia di bawah lima tahun, jelaskan bahwa mereka perlu berbagi dan bermain dengan baik.

Beritahu mereka jika melakukan hal yang salah, namun dengan pemahaman yang tepat tanpa adanya kekerasan.

Tanamkan perilaku anti-intimidasi dengan menjelaskan bahwa mereka tidak boleh mendorong, memukul, atau mendorong anak lain.

Hal itu juga menjadi tindakan agar tidak memperparah keadaan ketika anak mendapatkan bullying.

9. Tingkatkan kepercayaan diri anak

Dalam mengasuh, sebaiknya untuk lebih mendukung setiap perilaku baik yang dilakukan oleh anak. Hal itu akan membuatnya memiliki lebih banyak harga diri dan kepercayaan diri.

Hal itu dapat mengurangi kemungkinan seorang anak mendapat perlakuan bullying.

Anak-anak yang mengikuti kegiatan dan hobi sesuai pilihannya, juga akan memberikan rasa pencapaian dan keberanian kepada mereka.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/27/180000665/9-cara-mencegah-bullying-apa-saja-

Terkini Lainnya

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke