Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Kacang?

KOMPAS.com - Penderita asam urat memiliki beberapa pantangan makanan, termasuk makanan dan minuman dengan kandungan purin tinggi.

Selain daging merah, jeroan, dan makanan laut, kacang-kacangan juga disebut tak boleh dikomsumsi jika memiliki asam urat.

Anggapan bahaya kacang untuk asam urat ini diduga akibat kandungan purin yang tinggi di dalamnya.

Namun, benarkah penderita asam urat tak boleh makan kacang?

Kacang untuk asam urat

Dikutip dari laman Live Strong, kacang adalah camilan renyah yang sebenarnya tidak memicu asam urat.

Bahkan, jika dimakan dalam jumlah sedang, kacang-kacangan masuk dalam daftar makanan rekomendasi untuk penderita asam urat.

Penyakit asam urat atau gout adalah bentuk radang sendi akibat penumpukan asam urat yang berlebihan.

Ketika kadar asam urat terlalu tinggi di dalam darah, kristal berbentuk jarum dapat terbentuk dan menempel di persendian.

Kristal tajam ini kemudian akan menyebabkan rasa sakit dan nyeri pada area persendian.

Meski demikian, catatan National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases (NIAMSD), kombinasi obat dan menjaga pola makan dapat mengendalikan serangan asam urat.

Untuk itu, pola makan atau mengatur jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi merupakan langkah penting bagi penderita asam urat.

Di sisi lain, penelitian menunjukkan bahwa pola makan nabati dan makanan utuh dapat membantu mengelola asam urat dalam tubuh.

Kacang-kacangan adalah salah satu bahan pangan nabati dan makanan utuh yang mengandung vitamin, mineral, protein, dan lemak sehat.

Kendati demikian, pastikan untuk mengonsumsi kacang murni tanpa tambahan bahan apa pun termasuk garam.

Berbeda dengan anggapan yang beredar, kacang bukanlah makanan tinggi purin yang menjadi pantangan penderita gout.

Sebagai informasi, suatu makanan atau minuman disebut rendah purin apabila mengandung kurang dari 100 miligram purin per 100 gramnya.

Dilansir dari laman Nuts for Life, purin adalah zat alami yang diproduksi tubuh dan ditemukan di beberapa makanan.

Tubuh akan memecah purin dan menghasilkan asam urat, kemudian mengirimnya ke ginjal untuk dikeluarkan melalui urine.

Namun, kondisi tertentu membuat asam urat tak dapat dikeluarkan hingga menumpuk dalam darah dan berpotensi menyebabkan penyakit asam urat.

Kacang-kacangan sendiri pada umumnya rendah purin, termasuk:

Bukan hanya rendah purin, kacang-kacangan juga dapat menjadi pengganti protein bagi penderita asam urat yang perlu mengurangi konsumsi daging merah.

Sebuah studi dalam American Journal of Clinical Nutrition (2016) menemukan, kacang adalah sumber protein yang baik, serta mengandung anti-inflamasi.

Anti-inflamasi atau anti-peradangan ini akan mencegah peradangan serta serangan asam urat yang menyakitkan.

Di antara lebih dari 5.000 peserta studi, para peneliti menemukan bahwa mereka yang secara rutin mengonsumsi kacang tanah atau kacang jenis apa pun memiliki peradangan sistemik lebih rendah.

Beberapa peserta juga diminta untuk mengubah pola makan dan mengonsumsi tiga porsi kacang setiap minggu. Hasilnya, peradangan turun secara signifikan.

Kacang bantu turunkan asam urat

Mengonsumsi kacang juga membantu menurunkan kadar asam urat, menurut penelitian dalam Nutrition Journal (2015).

Penelitian tersebut, seperti dikutip Live Strong, menemukan bahwa menambahkan almond ke dalam makanan dapat menurunkan kadar asam urat.

Pada studi, para peserta yang memiliki penyakit arteri koroner diberi 10 gram almond sebelum sarapan setiap hari selama 12 minggu.

Dari sana, para peneliti mencatat, meski pun penelitian dilakukan pada orang dengan penyakit arteri koroner, hasilnya akan sama dengan peserta yang sehat, yakni asam urat turun.

Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk memasukkan kacang ke dalam daftar makanan sehat bagi penderita asam urat.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/23/080000565/apakah-penderita-asam-urat-boleh-makan-kacang-

Terkini Lainnya

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke