Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai Serangan Jantung Diam-diam, Menyerang Tanpa Kita Sadari

Kondisi ini dapat menimbulkan risiko serius, termasuk kematian.

Orang yang mengalami serangan jantung akan merasakan sejumlah gejala, seperti nyeri dada, sakit di tubuh bagian atas, pusing, berkeringat, sesak napas, mual, hingga kecemasan.

Meski begitu, serangan jantung ternyata bisa menyerang secara diam-diam sehingga tidak terdeteksi oleh pengidapnya.

Serangan jantung diam-diam

Serangan jantung diam-diam (silent heart attack) atau dikenal juga sebagai infark miokard diam-diam (silent myocardial infarction) merupakan serangan jantung yang tidak disertai gejala spesifik.

Penderita tidak menunjukkan gejala yang berhubungan dengan serangan jantung sama sekali. Orang tersebut baru akan sadar ia mengalami serangan jantung setelah beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian.

Menurut Medical News Today, penderita serangan jantung diam-diam hanya menganggap gejalanya sebagai perasaan lelah, otot tegang, atau gangguan pencernaan biasa.

Saat ia melakukan pemeriksaan, permasalahan jantung yang dialami bisa ketahuan. Jika tidak, maka kondisinya akan sewaktu-waktu muncul dan menjadi lebih serius karena tidak segera diatasi.

Orang yang mengalami serangan jantung diam-diam juga berpotensi terkena gangguan lain, misalnya gagal jantung atau stroke.

Dilansir dari Cleveland Clinic, ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu serangan jantung diam-diam ini, yaitu:

  • Kolesterol tinggi
  • Hipertensi
  • Obesitas
  • Olahraga tidak teratur
  • Gula darah tinggi
  • Stres
  • Merokok
  • Faktor usia, pria di atas 45 tahun dan wanita 55 tahun
  • Riwayat keluarga penyakit jantung.

Untuk mengetahui apakah seseorang terkena serangan jantung diam-diam, penderita harus menjalani pemeriksaan di rumah sakit.

Dokter akan memeriksa denyut nadi dan paru-paru. Denyut nadi cepat atau tidak normal dan muncul suara tidak biasa dari paru-paru menunjukkan serangan jantung diam-diam.

  • Kelelahan berlebihan dan berkepanjangan
  • Gangguan pencernaan
  • Otot tegang di punggung atau dada
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Tidak enak badan
  • Sulit tidur
  • Berkeringat
  • Mual

Saat mengalami gejala di atas dan merasa tidak seperti biasanya, segeralah mencari pertolongan medis. 

Penderita serangan jantung diam-diam akan menjalani perawatan seperti pasien serangan jantung pada umumnya. 

Berikut beberapa tindakan yang mengurangi risiko kemunculan atau kambuhnya serangan jantung diam-diam:

  • Konsumsi makanan yang aman untuk jantung
  • Aktif bergerak
  • Menjaga berat badan ideal
  • Kelola stres
  • Berhenti merokok
  • Mengatasi masalah medis yang diderita, seperti hipertensi atau diabetes

Harap diperhatikan, penderita serangan jantung, baik yang menunjukkan gejala atau tidak, berpotensi besar akan mengalami gangguan lagi di kemudian hari.

Karena itu, menjaga pola hidup sehat menjadi kunci mencegah serangan jantung kembali muncul.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/01/213000265/waspadai-serangan-jantung-diam-diam-menyerang-tanpa-kita-sadari

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke