Kondisi ini menyebabkan otot jantung tidak bisa mendapatkan oksigen. Akibatnya, bisa membuat jantung mengalami kerusakan ringan, parah, atau bahkan berhenti berdetak yang mengakibatkan kematian.
Orang yang mengalami serangan jantung akan merasakan sejumlah gejala, seperti nyeri dada, sakit di tubuh bagian atas, pusing, berkeringat, sesak napas, mual, hingga luar biasa cemas.
Serangan jantung bisa datang kapan saja. Namun, bisakah serangan jantung menyerang saat kita tidur?
Serangan jantung saat tidur
Dilansir dari Indian Express, Direktur Kardiologi Intervensi Rumah Sakit Fortis di Bangalore, dr Keshava R membenarkan jika orang yang tidur bisa terkena serangan jantung.
“Ya, serangan jantung bisa terjadi saat tidur,” katanya.
Kondisi ini bahkan dialami sekitar 10 persen penderita gangguan jantung. Umumnya, serangan jantung saat tidur menyerang lansia, penderita diabetes, obesitas, hipertensi, dan orang dengan Obstructive Sleep Apnea (OSA) atau gangguan pernapasan saat tidur.
Kepala Urusan Medis dari ResMed cabang Asia Selatan dokter Sibasish Dey menjelaskan, orang yang tertidur akan merasa ototnya rileks, termasuk pada bagian leher dan tenggorokan.
Namun, mereka yang memiliki jaringan leher berlebih akan membuat saluran pernapasannya tertekan bahkan kolaps.
Saat saluran napas kolaps, jalur udara untuk mencapai paru-paru akan menyempit. Kondisi ini terlihat pada orang yang mendengkur.
Akibatnya, pernapasannya akan berhenti sewaktu-waktu saat tidur. Kondisi ini mengganggu pasokan oksigen setiap malam sehingga berdampak sangat negatif pada tubuh.
“Biasanya, tekanan darah akan turun di malam hari. Jika menderita sleep apnea, tekanan darah mungkin tidak turun yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi," jelas Dey.
Setiap kali kadar oksigen dalam tubuh turun, tekanan darah justru meningkat dan menyebabkan lonjakan adrenalin. Jantung akhirnya harus bekerja lebih keras untuk menormalkan tekanan darah.
"Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan konsekuensi lain seperti serangan jantung dan stroke,” kata dokter Dey.
Orang yang mengalami gangguan ini juga biasanya mengidap diabetes tipe 2, hipertensi, obesitas, dan berbagai penyakit kardiovaskular.
Kurang tidur
Tidak hanya itu, kurang tidur juga dapat membuat seseorang berisiko terkena serangan jantung saat tidur.
“Meskipun kurang tidur selama satu atau dua hari dapat ditahan, melewatkan tidur secara konsisten dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan memperburuk beberapa kondisi yang ada," kata Dey.
Kualitas tidur yang buruk atau hanya tidur sebentar dapat menyebabkan aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah arteri akibat penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain. Kondisi ini sering meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular.
Menurut Live Strong, orang yang terkena serangan jantung saat tidur akan merasakan gejala berikut ini saat bangun:
Cara mencegah serangan jantung saat tidur
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari terserang masalah jantung ketika sedang tidur.
Dokter Keshava menyarankan untuk menjaga gaya hidup sehat, termasuk makan makanan sehat, olahraga teratur, tidak merokok, dan mengelola gangguan kesehatan kronis seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
“Penting juga untuk mengatasi gangguan tidur dan tidur yang cukup secara teratur,” katanya.
Dokter Dey menyarakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk menghindari gangguan tersebut:
https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/29/220000665/bisakah-terkena-serangan-jantung-saat-tidur-