Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Adakah Kaitan antara Penyakit Asma dan Asam Lambung? Berikut Penjelasannya

KOMPAS.com - Penyakit asma dan asam lambung sering kali dialami seseorang pada waktu yang bersamaan.

Meski tidak diketahui alasan pastinya, namun diketahui bahwa asam lambung dapat memperburuk asma dan sebaliknya asma juga dapat memperburuk kondisi asam lambung.

Terutama jika Anda menderita asam lambung kronis atau gastroesophageal reflux disease (GERD).

Apa itu penyakit asma?

Asma adalah penyakit ditandai dengan sesak akibat peradangan dan penyempitan pada saluran napas.

Dilansir dari laman NHS, orang dengan asma diketahui mengalami pembengkakan (radang) dan saluran udara ‘sensitif’ yang menjadi sempit.

Penyempitan saluran udara tersebut akibat tersumbat oleh lendir yang lengket sebagai respons terhadap pemicu tertentu.

Sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena asma misalnya memiliki kondisi alergi, menderita bronkiolitis, hingga riwayat keluarga asma atau kondisi atopik.

Asma dapat menyerang siapapun tanpa memandang usia. Namun seringnya dimulai pada masa kanak-kanak, meski dalam beberapa kasus asma pertama kali muncul saat dewasa.

Apa itu asam lambung?

Asam lambung atau acid reflux adalah kondisi di mana seseorang akan merasakan mulas hingga rasa panas di dada.

Dilansir dari Medical News Today, asam lambung menyebabkan mulas dan sensasi terbakar akibat sebagian kandungan asam lambung naik ke kerongkongan.

Ketika mengalami gejala asam lambung yang parah dan terlalu sering, bisa jadi merupakan tanda GERD atau kondisi asam lambung kronis.

Gejala utama saat mengalami asam lambung adalah rasa mulas yang akrab kita sebut sakit maag, serta rasa asam yang tidak enak di mulut akibat asam lambung.

Gejala asam lambung sering kali semakin parah setelah makan, saat berbaring, atau saat membungkuk.

Asma dan asam lambung dapat terjadi bersamaan, baik pada anak-anak maupun pada orang dewasa.

Penderita asma lebih berisiko mengalami GERD dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalaminya.

Dilansir dari Healthline, penelitian telah menunjukkan bahwa 25 sampai 80 persen orang dewasa dengan asma juga memiliki GERD, meski hubungan antara keduanya belum sepenuhnya jelas.

1. Kemungkinan GERD memicu asma

Kondisi GERD memicu asma dimungkinkan akibat aliran berulang asam lambung ke kerongkongan, lalu merusak lapisan tenggorokan dan saluran udara ke paru-paru.

Hal ini dapat menyebabkan penderitanya menjadi kesulitan bernapas serta batuk terus-menerus.

Selain itu, sering terpapar asam juga dapat membuat paru-paru menjadi lebih sensitif terhadap iritasi, seperti debu dan serbuk sari, yang semuanya dapat memicu asma.

Kemungkinan lain adalah asam lambung naik dapat memicu refleks saraf pelindung.

Refleks saraf ini menyebabkan saluran udara mengencang untuk mencegah asam lambung masuk ke paru-paru.

Akhirnya, penyempitan saluran udara tersebut dapat menyebabkan gejala asma, seperti sesak napas.

2. Kemungkinan asma memicu GERD

Sama seperti GERD yang dapat memperburuk gejala asma, sebaliknya kondisi asma juga dapat memperburuk dan memicu gejala asam lambung.

Perubahan tekanan yang terjadi di dalam dada dan perut selama serangan asma, misalnya, diyakini dapat memperparah kondisi GERD.

Saat paru-paru membengkak, tekanan pada perut ikut meningkat sehingga menyebabkan otot-otot yang biasanya mencegah asam lambung naik, menjadi kendur.

Kondisi tersebut memungkinkan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/12/210000465/adakah-kaitan-antara-penyakit-asma-dan-asam-lambung-berikut-penjelasannya

Terkini Lainnya

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

BrandzView
Pelari Makassar Meninggal Diduga 'Cardiac Arrest', Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Pelari Makassar Meninggal Diduga "Cardiac Arrest", Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Tren
Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Tren
Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Tren
Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Tren
Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Tren
Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Tren
Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Tren
Tak Hanya Menggunakan Suara, Kucing Juga Berkomunikasi dengan Bantuan Bakteri

Tak Hanya Menggunakan Suara, Kucing Juga Berkomunikasi dengan Bantuan Bakteri

Tren
Sosok dan Kejahatan Chaowalit Thongduang, Buron Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali

Sosok dan Kejahatan Chaowalit Thongduang, Buron Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali

Tren
Cara Mendapatkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Digital melalui Jamsostek Mobile

Cara Mendapatkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Digital melalui Jamsostek Mobile

Tren
9 Rekomendasi Makanan yang Membantu Menunjang Fungsi Otak, Apa Saja?

9 Rekomendasi Makanan yang Membantu Menunjang Fungsi Otak, Apa Saja?

Tren
Meski Kaya Kolagen, Ini Jenis Kulit Ikan yang Tak Boleh Dimakan

Meski Kaya Kolagen, Ini Jenis Kulit Ikan yang Tak Boleh Dimakan

Tren
Bentuk Bumi Disebut Bukan Bulat Sempurna tapi Berbenjol, Ini Penjelasan BRIN

Bentuk Bumi Disebut Bukan Bulat Sempurna tapi Berbenjol, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke