Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisakah Asam Lambung Menyebabkan Kematian?

KOMPAS.com - Asam lambung terjadi ketika isi dalam lambung naik ke kerongkongan, sehingga menyebabkan mulas dan sensasi panas di dada.

Siapa pun bisa mengalami asam lambung dalam kondisi ringan, dan ini umumnya tidak akan menyebabkan komplikasi serius.

Namun, ketika sudah sampai ke tahap asam lambung kronis, yakni gastroesophageal reflux disease (GERD), maka dapat menyebabkan sejumlah komplikasi atau masalah kesehatan lain.

Meskipun GERD bukanlah kondisi yang mengancam jiwa, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika tidak ditangani.

Dilansir dari Healthline, salah satu komplikasi asam lambung dan GERD yang dapat berakibat fatal hingga risiko kematian adalah pneumonia aspirasi.

Pneumonia aspirasi adalah infeksi paru-paru akibat asam lambung yang naik ke tenggorokan atau mulut, kemudian terhirup ke dalam paru-paru.

Penyakit ini dapat menjadi serius dan bahkan fatal jika tidak ditangani. Gejala atau akibat yang ditimbulkan pneumonia aspirasi antara lain:

  • Demam
  • Batuk yang dalam
  • Nyeri dada dan sesak napas
  • Mengi
  • Kelelahan
  • Perubahan warna biru pada kulit
  • Kematian.

Perawatan pneumonia aspirasi biasanya melibatkan antibiotik. Namun dalam kasus yang lebih parah, rawat inap dan perawatan suportif untuk pernapasan sangat diperlukan.

Dilansir dari Harvard Health Publishing, berikut beberapa cara mengatasi asam lambung:

1. Memperhatikan makanan

Salah satu faktor yang bisa menyebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan adalah ketika perut terisi sangat penuh.

Jika Anda menderita asam lambung, cobalah untuk mengonsumsi makanan dalam porsi kecil, namun lebih sering. Cara ini lebih baik daripada makan besar tiga kali sehari.

Selain itu, Anda perlu menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu asam lambung naik, antara lain:

2. Hindari rokok dan minuman bersoda

Jika Anda merokok, maka segeralah berhenti. Nikotin diketahui dapat mengendurkan otot sfingter esofagus bagian bawah (LES).

LES adalah pita otot melingkar yang terletak di antara kerongkongan dan perut. Fungsinya untuk mencegah kandungan asam lambung berusaha naik ke kerongkongan.

Selain itu, hindari mengonsumsi minuman bersoda. Sebab, ia membuat Anda banyak bersendawa, yang dapat mengirimkan asam lambung ke kerongkongan.

Pastikan tubuh Anda tetap tegak saat setelah makan. Saat berdiri atau bahkan duduk tegak, gravitasi dapat membantu menjaga asam lambung tetap berada di perut.

Selesaikan makan paling tidak tiga jam sebelum tidur. Anda tidak boleh tidur siang tepat setelah makan atau ngemil dan makan malam sebelum tidur.

4. Meninggikan tubuh bagian atas saat tidur

Cara mengatasi asam lambung naik yang terakhir adalah dengan menaikkan posisi badan bagian atas Anda sekitar 15 hingga 20 sentimeter lebih tinggi daripada kaki.

Namun, hal tersebut tidak dilakukan dengan cara menumpuk bantal untuk kepala. Anda bisa menggunakan foam wedge agar tubuh bagian atas ikut terangkat.

5. Turunkan berat badan

Jika Anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, maka perlu menjalani diet atau menurunkan berat badan.

Berat badan yang berlebihan dapat mengurangi tekanan struktur otot yang menopang LES bagian bawah agar tetap tertutup. Kondisi ini menyebabkan asam lambung naik dan mulas.

Selain itu, hindari olahraga berat atau aktivitas yang menuntut gerakan yang cepat selama beberapa jam setelah makan.

Melakukan olahraga yang lebih berat, terutama jika melibatkan aktivitas membungkuk, dapat memicu asam lambung naik ke kerongkongan Anda.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/04/173000565/bisakah-asam-lambung-menyebabkan-kematian-

Terkini Lainnya

Klaim Kacamata di BPJS Kesehatan, Benarkah Tak Bisa Pilih Model Frame?

Klaim Kacamata di BPJS Kesehatan, Benarkah Tak Bisa Pilih Model Frame?

Tren
Media Asing Soroti Mundurnya Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN, Singgung Kurang Dana dan Sulitnya Tarik Investor

Media Asing Soroti Mundurnya Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN, Singgung Kurang Dana dan Sulitnya Tarik Investor

Tren
7 Buah Tinggi Serat yang Baik untuk Kesehatan Pencernaan, Apa Saja?

7 Buah Tinggi Serat yang Baik untuk Kesehatan Pencernaan, Apa Saja?

Tren
Cara Daftar Akun Mobile JKN, Akses Layanan BPJS Kesehatan Lebih Mudah secara Online

Cara Daftar Akun Mobile JKN, Akses Layanan BPJS Kesehatan Lebih Mudah secara Online

Tren
Israel Utara Dilahap Api Setelah Hezbollah Tembakkan 40 Skuadron Drone

Israel Utara Dilahap Api Setelah Hezbollah Tembakkan 40 Skuadron Drone

Tren
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono Mundur, Tinggalkan Gaji Rp 172 Juta Per Bulan

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono Mundur, Tinggalkan Gaji Rp 172 Juta Per Bulan

Tren
Kelompok yang Dapat dan Tidak Dapat Subsidi Listrik per Juni 2024 serta Tarifnya

Kelompok yang Dapat dan Tidak Dapat Subsidi Listrik per Juni 2024 serta Tarifnya

Tren
5 Fakta Kasus Pembunuhan Bocah yang Ditemukan di Lubang Galian Air di Bekasi

5 Fakta Kasus Pembunuhan Bocah yang Ditemukan di Lubang Galian Air di Bekasi

Tren
Cara Cek Apakah Sudah Jadi Peserta Tapera di Situs sitara.tapera.go.id

Cara Cek Apakah Sudah Jadi Peserta Tapera di Situs sitara.tapera.go.id

Tren
Resmi, Inilah Daftar Pinjol Legal dan Ilegal per Juni 2024

Resmi, Inilah Daftar Pinjol Legal dan Ilegal per Juni 2024

Tren
BMKG Ungkap Sejumlah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada Awal Musim Kemarau

BMKG Ungkap Sejumlah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada Awal Musim Kemarau

Tren
Penyebab dan Gejala Meningitis yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sakit Kepala

Penyebab dan Gejala Meningitis yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sakit Kepala

Tren
Deretan Negara yang Tak Menerima Warga Israel, Terbaru Maladewa

Deretan Negara yang Tak Menerima Warga Israel, Terbaru Maladewa

Tren
Daftar Peserta dan Jadwal Lengkap Euro 2024

Daftar Peserta dan Jadwal Lengkap Euro 2024

Tren
Sebelum Mundur dari Kepala Otorita IKN, Bambang Pernah Curhat Tak Digaji 11 Bulan

Sebelum Mundur dari Kepala Otorita IKN, Bambang Pernah Curhat Tak Digaji 11 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke