Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menyusul Transgender dan Transracial, Kini Muncul Fenomena Transable, Apa Itu?

KOMPAS.com - Belakangan, dunia mengenal istilah transgender untuk merujuk orang yang mengganti jenis kelaminnya.

Selain transgender, ada pula istilah transracial, yakni orang yang memilih identitas ras berbeda dari ras kelahirannya.

Tak sampai di situ, sebutan baru lahir untuk menamai fenomena orang sehat yang merasa cacat atau disebut sebagai transable.

Perbincangan terkait transable riuh di media sosial berkat unggahan akun Twitter ini, Senin (13/3/2023).

Melalui unggahan gambar, disebutkan bahwa transable, transabled, atau trans-able adalah seseorang yang secara fisik sehat, tetapi merasa dirinya seharusnya terlahir cacat.

"HAHH??? KO ADA SI ORANG YANG KAYA GINI?? SENDER BARU TAU," tulis pengunggah.

Hingga Selasa (14/3/2023) siang, unggahan ini telah menuai lebih dari 199.000 tayangan dan 1.100 suka dari warganet Twitter.

Lalu, apa itu fenomena transable?

Apa itu transable?

Dilansir dari Sportskeeda, Profesor Alexandre Baril dari University of Ottawa, Kanada, memberikan definisi transable.

Menurut dia, transable adalah keinginan atau kebutuhan seseorang yang diidentifikasi memiliki badan sehat oleh orang lain untuk mengubah tubuhnya agar cacat secara fisik.

Namun demikian hingga saat ini, para peneliti masih bertanya-tanya apakah transable tergolong dalam gangguan neurologi atau gangguan mental.

Spesialis kesehatan jiwa, dr Dharmawan Ardi Purnama, Sp.KJ menjelaskan, kondisi seperti transable bisa digolongkan ke dalam gangguan body image.

Hal tersebut, merujuk pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) atau panduan diagnosis dan statistik gangguan mental.

"Di DSM bisa digolongkan pada gangguan body image atau gangguan citra diri," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/3/2023).

Dharmawan menambahkan, terlepas dari penamaan atau istilahnya, kondisi demikian adalah orang yang tidak bahagia dengan diri sendiri.

Oleh karena itu, mereka akan mencari sebuah eksistensi, termasuk dengan menjadi cacat.

"Apakah mau operasi plastik jadi cantik atau ganteng seperti standar dunia mode atau menjadi cacat supaya dapat dimaklumi," tambahnya.

Berbeda, Dharmawan mengatakan bahwa orang yang bisa menerima diri sendiri apa adanya tidak akan mengubah fisik seperti itu.

Mereka tidak akan menjadikan diri sendiri cacat berlebihan atau mengubah rupa dan tubuh menjadi semakin kurus hingga terkena anoreksia.

"Atau jadi ganteng atau cantik dengan operasi plastik berlebihan," imbuh Dharmawan.

Dipicu ketidakpuasan mendalam

Terpisah, psikolog sekaligus dosen Fakultas Psikologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo menerangkan, transable diartikan sebagai orang yang secara fisik normal, tetapi malah "merusaknya".

Menurut Ratna, upaya perusakan tersebut tak lain dipicu ketidakpuasan dengan anggota tubuhnya sendiri.

"Dengan harapan ketika mereka rusak bagian tubuh yang tidak disukai tadi, maka mereka dapat melakukan upaya lain untuk membuat bagian tubuh itu lebih menarik," jelasnya, ketika dihubungi Kompas.com, Senin.

Secara psikologi, masalah seperti transable ini terletak pada ketidakmampuan untuk menerima anggota tubuh secara utuh.

Kelompok ini, menurut Ratna, kerap mengeluh, merasa malu, dan terganggu dengan bagian tubuh tertentu.

Ketidakpuasan secara mendalam atau dysphoria ini kemudian menuntun mereka untuk melakukan upaya sebagai solusi.

"Sehingga yang dilakukan adalah trans, memindahkan, dan able, kemampuan kita menjadi ketidakmampuan," tuturnya.

"Gangguan psikologisnya di mana? Ada di mentalnya mereka, perasaan karena buat mereka apa pun yang mereka punya tidak cukup," imbuh Ratna.

Ratna mengungkapkan, orang di dunia ini sebenarnya sangat boleh untuk merasa tidak puas dengan anggota tubuhnya.

"Tapi jangan sampai itu mengganggu pikiran kita selalu, membuat kita selalu mengeluh. Kalau gitu, mulai muncul gangguan psikologi," pungkasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/15/060000965/menyusul-transgender-dan-transracial-kini-muncul-fenomena-transable-apa-itu

Terkini Lainnya

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke