Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Kopi Bisa Digunakan Menyusut Perut Buncit?

Sama-sama mengurangi penampilan dan bisa membahayakan kesehatan, semua orang memiliki impian menyusut lemak di perutnya secepat dan seaman mungkin.

Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk menyusut perut buncit? 

Semua ahli nutrisi berpendapat bahwa untuk menyusut perut buncit kita semua harus mengubah pola makan dan pola hidup. Seperti menghindari kolesterol dan gula, serta berolahraga rutin.

Beberapa lagi, percaya bahwa mengonsumsi beberapa bahan makanan dan minuman tertentu bisa menyusut lemak perut, termasuk dalam hal ini, menyesap kopi.

Tapi, benarkah kopi bisa digunakan menyusut perut buncit?

Peran kopi dalam program diet

Dilansir dari Express, timbunan lemak visceral yang menyebabkan perut buncit disebabkan karena kita dari waktu ke waktu terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan sangat kurang berolahraga.

Karena itu, mengubah pola hidup sangat bisa membantu menyusut perut buncit. Salah satunya adalah mengubah pola makan dengan menambahkan menu kopi ke dalam menu harian kita.

Ahli diet berlinsensi dari JustCBD, Nataly Komova RT mengatakan bahwa kafein dalam kopi meningkatkan thermogenesis, memungkinkan tubuh Anda membakar lebih banyak kalori. 

Thermogenesis sendiri adalah proses tubuh dalam menghasilkan panas dengan cara membakar timbunan kalori.

"Meski begitu, saya menyarankan agar semua orang mengonsumsi kopi dalam batas aman. Kopi yang terlalu banyak justru bisa mengiritasi pencernaan dan saraf, mempercepat detak jantung, hingga menyebabkan tremor," ujar Komova.

Kemampuan kopi membakar kalori ini didukung sebuah studi.

Penelitian yang diterbitkan dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition (2019) menyebutkan bahwa kopi bisa mendukung pengurangan berat badan, BMI, dan lemak tubuh. 

Dosis kopi untuk mengurangi lemak perut

Dikutip dari Times Now News, kafein di dalam kopi bisa memacu tubuh membakar kalori lebih banyak dan melancarkan metabolisme tubuh.

Ketika metabolisme tubuh lancar dan cepat, maka tubuh akan kenyang akan nutrisi, sehingga tak mudah lapar.

Data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional AS menunjukkan bahwa wanita berusia antara 20 dan 44 tahun yang minum dua hingga tiga cangkir kopi sehari memiliki tingkat lemak tubuh paling rendah.

Untuk menurunkan berat badan, maksimal tiga cangkir per hari bisa aman dikonsumsi. Lebih dari itu, kafein berisiko menimbulkan efek samping yang sangat mengganggu.

Kemudian ingat juga, untuk mengonsumsi kopi hitam tanpa banyak tambahan zat pemanis atau produk susu, untuk penyusutan perut buncit lebih optimal.

Ketika ingin mengurangi lemak perut, pengubahan pola makan dan olahraga teratur tetap harus dilakukan. Untuk mempercepat proses, barulah kopi bisa ditambahkan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/05/072500265/benarkah-kopi-bisa-digunakan-menyusut-perut-buncit-

Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke