Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mahasiswa Unhas Meninggal Saat Ikut Diksar Mapala, Universitas: Kegiatan Sementara Dibekukan

KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan meninggal dunia saat mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) 09.

Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Bagian (Kabag) Humas Unhas Supratman Athana.

Saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (16/1/2023), Supratman mengatakan bahwa mahasiswa tersebut bernama Virendy Marjefu Wahantouw (19).

Virendy merupakan mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Arsitektur 2021 asal Komplek Telkomas, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan.

"Hari ini Dekan Fakultas Teknik dan Direktur Kemahasiswaan menghadiri pelepasan jenazah di rumah kediaman almarhum," ucapnya.

Rencananya, korban akan dimakamkan hari ini, Senin (16/1/2023), di Pekuburan Kristen Pannara, Makassar.

Kronologi kejadian

Menurut keterangan Supratman, kronologi bermula ketika pelepasan Diksar Mapala 09 di Fakultas Teknik pada Selasa (10/1/2023).

"Sesuai keterangan anggota yang mengawal dan berada di Rumah Sakit Grestelina dan mendapatkan informasi dari Ketua Mapala 09 Teknik mengatakan bahwa korban sempat tidak enak badan saat melakukan perjalanan lintas Maros-Malino," terang Supratman.

"Namun korban tetap saja melakukan perjalanan," imbuh dia.

Dilansir dari KompasTV (14/1/2023), kondisi Virendy mulai menurun pada Jumat (13/1/2023) sekitar pukul 23.00 WITA.

Ketua Panitia Diksar yang juga Ketua Mapala 09 Unhas, Ibrahim mengatakan bahwa Virendy sempat tak sadarkan diri.

Kala itu, Virendy tengah berada di atas gunung. Panitia kemudian mengevakuasi korban dengan menandunya turun.

"Saat itu panitia pun langsung berusaha mengevakuasi untuk turun dari gunung
dan membawa ke rumah warga," jelas Supratman.

Proses evakuasi memakan waktu sekitar lima jam hingga korban dibawa ke rumah sakit Grestelina.

Pada Sabtu (14/1/2023) pukul 04.30 WITA, koban baru bisa dievakuasi menggunakan mobil jenazah karena lokasi yang berada di ketinggian.

Kendati demikian, Virendy menghembuskan napas terakhir saat berada di Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ketika dibawa ke UGD Rumah Sakit Grestelina, Panakkukang, Makassar.

"Korban meninggal dalam perjalanan, untuk sementara korban di bawa ke Rumah Sakit Grestelina," jelas Supratman.

Tak lama, pihak keluarga sudah berada di rumah sakit dan membawa almarhum ke rumah duka.

Sebelumnya, seluruh calon peserta Diksar Mapala 09 dilaporkan sudah menjalani pemeriksaan kesehatan berupa medical check up sebanyak dua kali.

Ibrahim menyebut, Diksar Mapala ini merupakan tahapan untuk menjadi anggota Mapala Teknik Unhas. 

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya korban.

Sementara itu, Kapolsek Tompobulu, AKP Asgar memastikan bahwa kegiatan Diksar tersebut tidak mengajukan izin pemberitahuan kepolisian setempat.

Menurutnya, korban sempat mengalami sakit sesak napas saat menjalani Diksar Mapala.

"Sekitar pukul 23.00 WITA, tepatnya di Kampung Bara Baraya, Dusun Tanetebulu, Desa Bonto Manurung, Kecamatan Tompobulu, Virendy mengalami sakit sesak napas," kata Asgar, dilansir dari Tribunnews.

Asgar berkata, panitia segera melakukan pertolongan pertama dengan memberi tabung oksigen yang sudah disiapkan panitia.

Kegiatan Mapala dibekukan

Imbas kejadian ini, Supratman mengatakan bahwa kegiatan Mapala 09 dibekukan sesuai arahan dari Dekan Fakultas Teknik Unhas.

"Dekan Fakultas Teknik sementara membekukan kegiatan Mapala 09 Fakultas Teknik dan telah membentuk tim investigasi," terang Supratman.

Terkait kasus meninggalnya mahasiswa Unhas saat Diksar Mapala, pihak universitas menyerahkan sepenuhnya ke kepolisian.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/16/160000165/mahasiswa-unhas-meninggal-saat-ikut-diksar-mapala-universitas--kegiatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke