Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Mengatasi Bau Kaki

KOMPAS.com - Sebagian orang mungkin mengalami problema bau kaki yang membuatnya kurang percaya diri.

Bau kaki atau bromodosis, merupakan kondisi medis ketika penumpukan keringat menyebabkan pertumbuhan bakteri pada kulit.

Bakteri ini kemudian berakibat pada bau tidak sedap pada kaki. Infeksi jamur juga dapat menyebabkan bromodosis.

Kendati demikian, bromodosis mudah dan cepat untuk diobati. Berikut perawatan rumahan yang dapat mengatasi bau kaki.

Jaga kaki tetap bersih dan rapi

Anda bisa menggunakan sabun lembut dan sikat untuk mencuci kaki setidaknya sehari sekali, dikutip dari Healthline.

Sangat penting untuk mengeringkan kaki sepenuhnya setelah dicuci.

Anda juga perlu memperhatikan daerah sela-sela jari yang rawan menyebabkan bakteri tumbuh.

Apabila terdapat kulit mati yang keras di kaki, hilangkan dengan kikir kaki.

Sebab, kulit yang keras dapat menjadi lembek dan lembut saat basah. Hal ini justru menciptakan tempat yang nyaman untuk bakteri.

Selanjutnya, Anda bisa menggunakan bola kapas untuk mengoleskan sedikit alkohol di kaki setiap malam. Ini dapat membantu mengeringkan kaki.

Perawatan kaos kaki dan sepatu

Dikutip dari Very Well Health, mengganti kaos kaki setiap hari dan mengenakan kaos kaki dari bahan yang menyerap keringat dapat mencegah bau kaki.

Kaus kaki katun menahan keringat, sedangkan kaus kaki yang terbuat dari serat sintetis seperti poliester, nilon, dan polipropilen akan menyerap kelembapan dari kulit.

Jika banyak berkeringat, Anda bisa mengoleskan bedak antibakteri di sepatu Anda untuk menyerap keringat dan menjaganya tetap kering.

Cara lain untuk menjaga agar bau tidak berkembang adalah dengan berganti-ganti sepatu, terutama saat musim hujan.

Rendam kaki

Dikutip dari WebMD, Anda dapat mencoba merendam kaki untuk membersihkannya secara mendalam.

Untuk melakukannya, campurkan setengah cangkir garam epsom dalam air hangat. Anda juga dapat mencampur dua bagian air hangat dengan satu bagian cuka sari apel.

Biarkan kaki Anda terendam hingga 20 menit lamanya, sebanyak seminggu sekali.

Garam epsom membantu menghilangkan kelembapan dari kulit Anda, sehingga bakteri cenderung tidak berkeliaran.

Cuka juga bisa membantu menghilangkan bakteri dari kaki Anda.

Anda tidak harus merendam kaki Anda jika Anda memiliki luka terbuka. Karena luka yang terkena garam atau cuka akan terasa nyeri atau perih.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/14/100500965/cara-mengatasi-bau-kaki

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke