Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebiasaan Minum Teh Hitam Bisa Turunkan Risiko Stroke, Serangan Jantung, dan Kematian Dini

Penelitian ini mengaitkan hubungan antara konsumsi teh dengan peluang hidup lebih lama.

Dilansir dari The Insider, para peneliti dari National Institutes of Health itu mengumpulkan data sekitar 500.000 penduduk Inggris untuk menyelesaikan studi tersebut. Penduduk itu rata-rata berusai 40 hingga 60 tahun.

Berdasarkan penelitian itu, mereka yang mengonsumsi teh hitam sebanyak 2 cangkir per hari mengalami penurunan risiko kematian dini 9 hingga 13 persen atau sekitar 11 tahun.

Dengan kata lain, seseorang yang mengonsumsi minimal dua cangkir teh setiap hari dapat hidup 11 tahun lebih lama jika dibandingkan mereka yang tidak meminum teh.

Menurut New York Post, suhu teh atau penambahan kondimen lain seperti gula dan susu tidak mengubah manfaat teh hitam untuk menurunkan risiko kematian dini itu.

Menurunkan risiko stroke dan jantung

Selain menurunkan risiko kematian, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa mengonsumsi teh setiap hari dapat menurunkan risiko penyakit jantung atau stroke.

Para peneliti dalam studi terbaru itu memiliki hipotesis bahwa manfaat minum teh terkait dengan bahan kimia yang terkandung di tanaman teh, yakni polifenol dan flavonoid.

Kedua zat tersebut dikatakan dapat membantu menurunkan peradangan.

Jenis polifenol tertentu yang disebut sebagai katekin memiliki efek antioksidan di dalam tubuh, mengurangi stres pada sel, dan membantu menurunkan risiko penyakit.

Zat polifenol ini juga ditemukan dalam teh hijau. Perbedaannya adalah, teh hitam disiapkan dengan cara memaparkan daun teh ke oksigen sehingga menghasilkan warna yang lebih gelap dan rasa yang lebih pekat.

Masih butuh penelitian lanjutan

Peneliti dari Division of Cancer Epidemiology and Genetics, National Cancer Institute Dr. Maki Inoue-Choi mengatakan, studi tersebut masih membutuhkan penelitian lanjutan.

Sebab, penelitian itu hanya menunjukkan hubungan antara kebiasaan minum teh dengan risiko penyakit kronis hingga kematian saja.

Sementara itu, variabel lainnya seperti berapa banyak teh yang diseduh untuk satu cangkir hingga seberapa kuat rasa teh tersebut masih harus diteliti lebih lanjut.

"Penelitian ini menunjukkan hubungan saja, Temuan tersebut perlu direplikasi dalam penelitian lain dan diperluas ke populasi lain yang beragam juga," terangnya, dikutip dari Eat This.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menghindari efek samping konsumsi teh yang berlebihan.

Pasalnya, sama halnya dengan teh hijau dan kopi, teh hitam juga mengandung kafein yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam takaran yang terlalu banyak.

Konsumsi teh hitam yang berlebihdan dapat menimbulkan efek rasa cemas, detak jantung menjadi lebih cepat, sulit tidur atau insomnia, sakit kepala, hingga masalah pencernaan.

Di sisi lain, penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa kafein dalam teh atau kopi umumnya dianggap aman dan bermanfaat untuk metabolisme, tingkat energi, fokus mental, dan kinerja atletik.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/09/19/072500965/kebiasaan-minum-teh-hitam-bisa-turunkan-risiko-stroke-serangan-jantung-dan

Terkini Lainnya

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke