Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nguyen

"Woiii Nguyen...."

"Nguyen....Nguyennnnn"

Begitu antara lain teriak-teriakan yang saya dengar ketika berbaur dengan 22.903 penonton final Piala AFF U-16 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Jumat (13/8/2022) malam. Saya duduk di tribun merah, berjubel dengan penonton lain yang sebagian besar lupa pakai masker.

Wajar ada teriakan Nguyen, karena di final itu Timnas Indonesia berhadapan dengan Vietnam. Itu kali kedua mereka bertemu. Saat penyisihan grup, Indonesia mengalahkan Vietnam 2-1 dan di final Indonesia kembali menang 1-0.

Hujan air mata menyambut kemenangan itu. Nguyen pun tertunduk lesu. Juru taktik Vietnam, Nguyen Quoc Tuan, terdiam seolah tak percaya mengalami kekalahan dua kali. Pemain belakang Nguyen Huu Trong maupun gelandang Nguyen Cong Phuong tanpa senyum. Le Nguyen Quoc Kien, dan Nguyen Trung Nguyen tampak dingin menerawang entah kemana.

Di kesebelasan Vietnam ini memang banyak bernama Nguyen. Ternyata, senior mereka juga sama. Sebanyak 7 dari 20 pemain timnas U23 Vietnam yang bermain di Sea Games 2021, misalnya, memiliki nama Nguyen. Tersebar di posisi penjaga gawang, bek, gelandang, hingga penyerang.

Apa mau dikata, nama Nguyen memang populer di Vietnam. Mengutip Local Insider, sebanyak 46 persen penduduk Vietnam menempelkan "Nguyen" sebagai nama keluarga mereka.

Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, ketemulah data bahwa satu dari setiap tiga orang di Vietnam memiliki nama Nguyen. Selain Nguyen, nama belakang yang dipakai di Vietnam antara lain Huynh/Hoang, Bui, Tran, Phan, Do, Le, Vu/Vo, Pham, dan Dang.

Maka ada guyonan, jangan memanggil nama Nguyen di Vietnam karena khawatir semua orang akan menoleh.

Sementara International Business Times menyebutkan, di seluruh dunia terdapat sekitar 38 juta orang yang menggunakan nama tersebut.

Rivalitas Indonesia-Vietnam memanas

Kembali ke teriakan tadi. Sungguh, tak ada mesranya sama sekali. Tak bisa disembunyikan bahwa teriakan itu mengandung ketidaksukaan, bahkan amarah. Amarah itu punya sejarah. Dalam sepak bola, rivalitas Indonesia dan Vietnam makin menegang. Asal mula ketegangan dari Piala AFF beberapa waktu lalu, saat Vietnam vs Thailand ditengarai "main mata", kongkalingkong, main sepak bola gajah sehingga Indonesia tersisihkan.

Dari situ, penggila sepak bola di Tanah Air menempatkan Vietnam sebagai "musuh" baru. Bisa jadi tumbuh sebagai musuh bebuyutan. Suhu ketegangan lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia. Sekarang, Vietnam merupakan the other alias liyan.

Sedikit tentang liyan, dalam filsafat Yunani liyan pertama kali dapat dikenali dari pembatasan Aristoteles mengenai siapa kaum yang ada di dalam polis dan siapa kaum yang ada di luar polis. Perempuan, misalnya, di masa Yunani klasik tidak diakui dalam polis. Mereka dianggap sebagai liyan atau the voiceless. Liyan merupakan mereka yang berbeda dan tidak berhubungan dengan "aku".

Konsep liyan ini mengkhawatirkan. Sebab, akan tumbuh anggapan liyan sebagai sosok yang dianggap aneh, abnormal dan tidak umum. Mereka layak ditindas. Bayangkan, kalau dalam sepak bola tumbuh asumsi liyan macam itu, maka filosofi kesetaraan dalam olah raga akan sirna.

Tujuan kebersamaan dalam olah raga akan berganti permusuhan. Narasi yang bakal muncul adalah "kita akan berhadapan dengan musuh" maka berbondong-bondong relawan untuk menjadi pasukan guna menindas sang musuh itu. Berbondong-bondonglah ke stadion untuk menaklukkan sang musuh.

Potensi gesekan memungkinkan terjadi. Gesekan itu mudah memercikkan api. Dan itulah yang kita lihat pada menit-menit terakhir, penonton di Maguwoharjo mulai emosi. Botol minuman air mineral melayang. Sumpah serapah tumpah meruah. Teriakan Nguyen mulai berpadu dengan nama binatang. Semua ini mengkhawatirkan karena berpotensi melahirkan sanksi.

Perlu diantisipasi

Karena itu, ke depan perlu antisipasi khusus bilamana Indonesia berhadapan dengan Vietnam. Tensinya akan tinggi. Rivalitas memanas. Tetapi akan menguntungkan secara bisnis karena penonton bakal ramai. U 16 saja sudah menyedot penonton, apalagi U 19, U 23 dan senior.

Lantaran Vietnam sebagai liyan, alangkah baiknya media pun menahan diri. Tak usah memanas-manasi dengan berita-berita provokasi. Biarkan media Vietnam mau bilang apa tentang Timnas Indonesia, jangan dikutip untuk konsumsi lokal.

Tetaplah menjaga keteduhan. Kasihan Nguyen, nanti diteriaki ribuan penonton.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/13/124338165/nguyen

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke