Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

24 Tahun yang Lalu Mahasiswa Duduki Gedung DPR/MPR, Bagaimana Ceritanya?

KOMPAS.com - Hari ini 24 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 18 Mei 1998, puluhan ribu mahasiswa "menduduki" gedung DPR/MPR.

Saat itu mereka tak hanya berdemo di depan gedung DPR/MPR, tapi juga memadati pelataran DPR, menaiki kubah gedung, memenuhi taman-taman, hingga memenuhi lorong-lorong maupun ruangan lobi.

Itu merupakan demonstrasi terbesar yang pernah dilakukan mahasiswa dalam 30 tahun terakhir di Gedung DPR/MPR.

Demonstrasi itu juga menjadi salah satu penanda dimulainya gerakan reformasi.

Diberitakan Harian Kompas, 20 Mei 1998, mahasiswa secara bergelombang mulai memasuki DPR sejak pagi hari. Mereka datang dengan bus-bus carteran maupun bus resmi universitas masing-masing.

Karena penjagaan longgar, maka sebagian dari mereka secara leluasa langsung berupaya mendaki puncak kubah gedung DPR.

Di sana mereka memasang spanduk panjang yang meminta agar Presiden Soeharto segera mundur dari jabatannya.

Selain mahasiswa, berbaur dalam demo tersebut sejumlah tokoh seperti pakar hukum tata negara dan anggota Komnas HAM Prof Dr Sri Soemantri, tokoh "Malari" dr Hariman Siregar, Sukmawati Sukarnoputri, Guruh Sukarnoputra, tokoh HAM HJ Princen, Ketua Komite Nasional Indonesia Untuk Reformasi Ny Supeni, Ali Sadikin, Karlina Leksono, mantan Ketua DPR/MPR Kharis Suhud yang dipapah mantan Sesdalopbang Solihin GP.

Aksi damai puluhan ribu mahasiswa tersebut sempat tegang ketika sekitar pukul 10.30 WIB datang sekitar 300 orang dari organisasi Pemuda Pancasila, Forum Putra-Putri Purnawirawan dan ABRI (FKPPI), Panca Marga, Ikatan Pencak Silat Indonesia, ulama Madura, dan Pendekar Banten.

Pemuda Pancasila, FKPPI, serta Panca Marga menggunakan seragam loreng.

Mereka dipimpin Ketua Pemuda Pancasila Yapto Suryosumarno dan Yorrys Raweyai yang juga anggota MPR.

Mereka tampil berbeda dengan delegasi mahasiswa, karena spanduk yang mereka bawa berisi dukungannya terhadap Presiden Soeharto serta menolak Sidang Istimewa MPR.

Suasana sempat tegang karena kubu mahasiswa dan organisasi pemuda ini saling mendekat, sehingga tersisa jarak hanya beberapa meter.

Melihat situasi ini, sebuah mobil komando yang dikendarai Komandan Kodim Jakarta Pusat Letkol Inf S Widodo melaju, dan kemudian berhenti membelah kedua kelompok tersebut.

Beberapa hal yang menjadi tuntutan mahasiswa antara lain mendesak MPR untuk segera mengadakan sidang istimewa agar krisis ekonomi dan politik segera teratasi, serta meminta agar agar tindakan represif terhadap pers, khususnya kepada televisi dan radio swasta dihentikan.

Dikutip Kompas.com, 22 Mei 2018, salah satu aktivis 1998, Mohamad Syafi' Alielha atau akrab disapa Savic Ali mengungkapkan bahwa pada saat itu mahasiwa yang tergabung dalam organisasi Forum Kota tidak berencana untuk menduduki gedung DPR.

Dia mengatakan, saat itu massa Forkot yang terdiri dari 9.000 mahasiswa merupakan massa aksi yang pertama kali merangsek ke kawasan gedung DPR.

"Memang yang pertama kali masuk ke DPR dalam jumlah besar memang Forkot, sekitar 7.000-9.000 orang. Tapi sebenarnya kami juga enggak ada rencana menduduki (gedung DPR)," ujar Savic dalam "Satu Meja" di Kompas TV, 21 Mei 2018.

Forkot meminta masuk ke DPR untuk bertemu pimpinan parlemen. Sebab, saat itu delegasi mahasiwa dari Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ) sudah diizinkan masuk dan bertemu pimpinan DPR/MPR.

"Kami juga enggak ada target untuk menjebol. Saat itu agak tricky, karena waktu itu sebenarnya sudah ada teman-teman dari FKSMJ yang bertemu pimpinan DPR di dalam tapi mereka perwakilan," kata Savic.

Lanjutnya, kemudian Forkot datang dengan membawa ribuan massa.

Mereka bernegosiasi dengan aparat yang menjaga, meminta delegasi ditambah.

"Begitu gerbang dibuka sedikit, langsung ditarik oleh teman-teman dari kanan dan kiri. Akhirnya ribuan orang masuk," tutur Savic.

Semakin sore, jumlah mahasiwa yang datang ke gedung DPR semakin banyak.

Mereka memutuskan untuk bertahan di gedung DPR selama empat hari hingga Soeharto menyatakan berhenti sebagai presiden pada 21 Mei 1998.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/18/080500365/24-tahun-yang-lalu-mahasiswa-duduki-gedung-dpr-mpr-bagaimana-ceritanya-

Terkini Lainnya

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Istri Bintang Emon Positif 'Narkoba' Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Istri Bintang Emon Positif "Narkoba" Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Tren
Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke