Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Game Pac-Man, Awalnya untuk Menarik Minat Wanita

KOMPAS.com - Pac-Man, gamer mana yang tak pernah mendengar nama itu? Game arcade yang sangat ikonik itu kini telah berusia 42 tahun.

Pac-Man terkenal dengan bentuk karakternya yang imut dan menggemaskan.

Berbentuk bulat seperti pizza terpotong dengan mulut yang siap memakan segala barang di depannya.

Namun, bagaimana sejarah game yang telah berusia hampir setengah abad ini?

Sejarah Pac-Man

Melansir Britannica, Pac-Man lahir pada 1980 dari produsen game arcade Jepang, Namco Limited.

Pencipta Pac-Man adalah Iwatani Tohru.

Ia bermaksud membuat game yang tidak menekankan atau mengandung unsur kekerasan berlebihan.

Iwatani berharap Namco dapat memasarkan game arcade yang menarik minat wanita, dengan memperhatikan tema, desain, dan warna dengan cermat.

Konsep permainan Pac-Man terinspirasi oleh makanan yang bertentangan dengan konsep game tembak-tembakan alien luar angkasa dan musuh lain yang berlaku populer di sebagian besar game arcade pada masa itu.

Sebagai gantinya, pemain bermanuver melalui labirin sederhana dengan menggunakan joystick, melahap titik-titik berwarna sampai semuanya habis, sehingga menyelesaikan satu level dan melanjutkan ke labirin berikutnya.

Dalam bahasa gaul Jepang, Pac-Man dikenal dengan nama 'paku paku' karena gerakan karakternya yang seperti membuka dan menutup mulut.

Desain karakter Pac-Man, menyerupai bentuk pizza kecil dengan irisan yang digunakan untuk mulut, lalu karakter tersebut diberi nama Pac-Man.

Game ini dibuat menantang dengan sekelompok 'hantu' berjumlah empat di setiap level yang mencoba menangkap dan mengonsumsi Pac-Man.

Sekelompok 'hantu' dan Pac-Man merupakan perwujutan dari peran pemangsa dan mangsa.

Usai dirilis, Pac-Man dengan cepat meraih popularitas sensasional di kancah internasional.

Dengan lebih dari 100.000 konsol dijual di Amerika Serikat saja, membuat Pac-Man menjadi game arcade paling sukses dalam sejarah.

Ketika pemain mengetahui bahwa 'hantu' bergerak dengan pola tertentu sewaktu permainan, mereka menjadi terobsesi dengan merancang rute yang tepat untuk dilewati oleh Pac-Man.

Meskipun konsep ini mudah diprediksi oleh pemain, namun hal ini diimbangi oleh banyaknya level (256), yang menambah kerumitan luar biasa pada game tersebut.

Pada 1999, seorang penduduk Florida akhirnya mendapatkan penghargaan dengan mencetak 3.333.360 poin selama waktu permainan enam jam saja.

Inspirasi di balik Pac-Man dari sang penciptanya

Melansir CNN, 21 Mei 2020, desainer game muda bernama Toru Iwatani ingin mencoba sesuatu yang sangat berbeda, dan dapat dinikmati tidak hanya kaum laki-laki tetapi juga perempuan.

"Ketika saya mulai menyusun proyek ini pada akhir 1970-an, arcade dipenuhi dengan game kekerasan tentang membunuh alien," kata Iwatani.

"Itu adalah tempat yang suram di mana hanya anak laki-laki yang pergi bermain. Apa yang ingin saya lakukan adalah membuat arcade menjadi tempat yang lebih hidup yang mungkin dinikmati oleh wanita dan pasangan, jadi saya pikir yang terbaik adalah merancang game dengan mempertimbangkan wanita," tambah Iwatani.

Iwatani kemudian berpikir bahwa tema seperti fashion dan romansa munkin paling cocok untuk menarik minat wanita. Namun ia mendapat inspirasi lain, yaitu makanan.

"Tapi kemudian saya berpikir dan ini mungkin saya yang lancang bahwa wanita juga menikmati tindakan makan, atau 'taberu' dalam bahasa Jepang, dan itulah cara saya menemukan diri saya terpusat pada kata kunci ini dan tindakan makan sebagai konsep," terang Iwatani.

Saat menyusun ide untuk permainan berbasis makanan, Iwatani mengambil sepotong pizza dari sebuah kotak dan mendapat pencerahan.

Irisan pizza yang tersisa membentuk bentuk Pac-Man, dan sisanya adalah sejarah (atau begitulah ceritanya, menurut Iwatani).

https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/02/123000465/sejarah-game-pac-man-awalnya-untuk-menarik-minat-wanita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke