Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pulau Jawa Masuk Musim Hujan November, Prediksi PSTA-BRIN

Sementara, untuk wilayah Nusa Tenggara baru akan memasuki musim hujan di bulan Desember 2021.

Sejauh ini, beberapa wilayah di Indonesia sudah mengalami musim hujan, terutama di bagian barat dan timur laut Indonesia.

"Sebagian wilayah Jawa mulai masuk musim hujan pada bulan November 2021, sedangkan Nusa Tenggara akan masuk musim hujan pada bulan Desember 2021," kata Peneliti Klimatologi PRSTA-BRIN Erma Yulihastin, dari keterangan yang diterima Kompas.com, Jumat (15/10/2021).

Ketua Tim Variabilitas Iklim dan Awal Musim (TIVIAM) juga memperingatkan adanya hujan deras di wilayah Indonesia yang sudah memasuki musim hujan di bulan Oktober 2021.

Musim hujan di wilayah Indonesia diprediksi berlangsung hingga Maret 2022.

Wilayah yang perlu dipantau

TIVIAM mendata wilayah-wilayah yang perlu dipantau memasuki musim hujan pada bulan Oktober 2021.

Wilayah tersebut, yakni Aceh, Jawa Barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku bagian selatan atau sekitar Ambon, serta daerah pegunungan Papua.

"Karena daerah-daerah tersebut mempunyai probabilitas sangat tinggi untuk mendapat curah hujan deras yang dapat menimbulkan banjir dan tanah longsor," ujar Erma.

Sementara itu, angin kencang dan gelombang laut yang tinggi kemungkinan besar terjadi di Laut Arafura dan Laut Banda pada bulan Oktober 2021.

Adapun di Laut Jawa di bulan Oktober ini, kemungkinan angin kencang dan gelombang laut tinggi antara 40-80 persen.

Persiapan musim hujan

Indonesia berada di wilayah dengan iklim torpis. Pada saat musim hujan dengan curah hujan tinggi, maka bisa memicu terjadinya bencana puting beliung, banjir, hingga tanah longsor.

Di Indonesia, terdapat 3 pola curah hujan, meliputi:

Berdasarkan Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana yang diterbitkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berikut persiapan prabencana banjir:

  • Mengetahui istilah-istilah perinfatan yang berhubungan dengan bahaya banjir, seperti Siaga I-IV dan langkah yang harus dilakukan
  • Mengetahui tingkat kerentanan tempat tinggal atau zona rawan banjir
  • Mengetahui cara melindungi rumah dari banjir
  • Mengetahui saluran dan jalur yang sering dilalui air banjir dan dampaknya bagi rumah
  • Melakukan perisapan evakuasi, termasuk memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih tinggi
  • Mendiskusikan dengan anggota keluarga tentang ancaman banjir dan merencanakan tempat pertemuan ketika keluarga terpencar saat bencana datang
  • Mengetahui bantuan apa yang bisa diberikan apabila ada anggota keluarga terkena banjir
  • Mengetahui kebutuhan khusus anggota keluarga dan tetangg jika banjir terjadi
  • Membuat persiapan hidup mandiri selama sekurangnya 3 hari, misalnya persiapan tas siaga bencana, persediaan makan dan air minum
  • Mengetahui cara mematikan air, listrik, dan gas di rumah
  • Memperimbangkan asuransi banjir
  • Mengamankan data harta dan kepemilikan, dengan cara membuat catatan harta, mendokumentasikan dalam foto, atau simpan di tempat yang aman
  • Menyimpan dokumen di tempat yang aman
  • Menghindari tempat rawan banjir kecuali ada upaya penguatan dan peninggalan bangunan rumah
  • Memperhatikan berbagai instrumen listrik yang bisa memicu bahaya saat bersentuhan dengan air banjir
  • Membantu mendirikan tneda pengungsian dan pembuatan dapur umum
  • Melibatkan diri dalam pendistribusian bantuan
  • Menggunakan air bersih dengan efisien.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/15/100000965/pulau-jawa-masuk-musim-hujan-november-prediksi-psta-brin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke