Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadwal Hari Tanpa Bayangan di 18 Daerah, Terakhir Hari Ini dan Besok

KOMPAS.com - Matahari berada tepat di atas Pulau Jawa selama seminggu di pertengahan bulan Oktober. Hal itu terjadi sejak tanggal 8 Oktober hingga 14 Oktober 2021. 

Dampak dari peristiwa tersebut, sejumlah wilayah mengalami Hari Tanpa Bayangan. 

Meskipun demikian, tidak tidak semua daerah serentak mengalami Hari Tanpa Bayangan ini.

Dua hari terakhir Hari Tanpa Bayangan terjadi di 18 daerah di Pulau Jawa.

Warganet yang telah mengalami Hari Tanpa Bayangan sebelumnya, ramai membagikan foto ketika melakukan pengamatan.

Berikut ini beberapa di antaranya:


Penyebab Hari Tanpa Bayangan

Peneliti Pusat Riset Sains Antariksa-Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Andi Pangerang, membenarkan hari ini dan besok adalah hari terakhir Hari Tanpa Bayangan.

"Betul sekali," ujar Andi pada Kompas.com, Rabu (13/10/2021).

Dia menjelaskan fenomena ini terjadi karena sumbu rotasi bumi yang miring 66,6 derajat terhadap ekliptika.

Hal itu membuat matahari tidak selalu berada di atas garis khatulistiwa (lintang 0 derajat) melainkan berada di lintang 23,4 derajat LU (garis balik utara) hingga 23,4 derajat LS (garis balik selatan).

Pulau Jawa terletak di antara lintang 6-8 derajat LS atau berada di sebelah selatan garis khatulistiwa.

Sehingga, matahari akan berada di atas pulau Jawa beberapa hari setelah Ekuinoks September dan beberapa hari sebelum Ekuinoks Maret.

Dampak Hari Tanpa Bayangan

Dampak dari fenomena ini adalah ketika tengah hari, tidak ada bayangan yang terbentuk dari benda tegak tak berongga (seperti tongkat, tiang, dann sebagainya).

Tak hanya itu, ketika tengah hari, saat matahari datang tegak lurus permukaan bumi, intensitas radiasi matahari akan maksimum.

"Suhu permukaan bumi bagi wilayah yang mengalami Hari Tanpa Bayangan akan maksimum ketika tengah hari," ujar Andi.

Akan tetapi ada syaratnya. Suhu mencapai maksimum selama tutupan awan (cloud coverage) tidak terlalu besar, yakni kurang dari 50 persen.

Hal itu tidak berlaku saat tutupan awan cukup besar sehingga suku permukaan bumi cenderung menurun, meskipun hawa gerah tetap dapat dirasakan akibat berkurangnya kelembapan.

Andi mengimbau untuk tidak panik dalam menghadapi fenomena astronomi ini.

"Cukup sikapi dengan bijak. Gunakan pelindung jika beraktivitas di luar ruangan seperti tabir surya, payung, topi, dan kacamata hitam," tuturnya.


Hari Tanpa Bayangan 2022

Fenomena ini ada lagi tahun depan. Andi menjelaskan untuk wilayah Pulau Jawa, akan terjadi lagi antara 28 Februari sampai dengan 6 Maret 2022.

"Dan untuk Indonesia secara umum, antara 20 Februari (Pulau Rote) sampai dengan 5 April (Kota Sabang)," imbuhnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/13/094632865/jadwal-hari-tanpa-bayangan-di-18-daerah-terakhir-hari-ini-dan-besok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke