Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

How to Learn Philosophy from My Dog

SETELAH sukses menulis buku berjudul The Art of Failing maka doktor ilmu filsafat yang bermukim di London, Anthony McGowan lanjut menulis buku berjudul How to Teach Philosophy to Your Dog.

Buku kaliber best seller itu berkisah pengalaman McGowan mengajarkan filsafat Plato, Aristoteles, Kant, Schopenhauer dan lain-lain kepada anjing bernama Monty.

Saya tidak bisa bertanya kepada Monty mengenai apakah dia mengerti apa yang diajarkan oleh McGowan kepada anjing bermarga Maltese Terrier itu akibat saya tidak mengerti bahasa Monty.

Namun kebetulan Ibu Ayla punya seekor anjing bernama Ceko. Nah dari Ceko inilah saya bisa banyak belajar tentang apa yang disebut sebagai filsafat.

Maka saya menulis bukan buku tetapi naskah berjudul How to Learn Philosophy from My Dog yang sedang anda baca ini.

Mongreal

Pertama saya mohon maaf menyebut Ceko sebagai My Dog padahal Ceko sebenarnya Ibu Alya’s Dog.

Kemudian mohon maaf bahwa saya tidak tahu etnis Ceko yang diselamatkan oleh Ibu Ayla dari para penggemar makan anjing sama sekali tidak punya sertifikat ras.

Banyak yang bilang bahwa Ceko adalah mongrel yang berkeliaran di jalan.

Justru karena Ceko anjing yang lazim berkeliaran di jalan maka Ceko lebih dekat ke kenyataan kehidupan ketimbang anjing-anjing bersertifikat ras yang hidup terkurung di dalam rumah kelas elit.

Dari Ceko yang hidup di Jakarta saya dapat lebih belajar filsafat kehidupan ketimbang dari Monty yang hidup di London.

Pelajaran

Cukup banyak saya bisa belajar filsafat dari Ceko ketimbang Monty atau Plato yang saya tidak pernah jumpa secara ragawi.

Misalnya, saya belajar dari Ceko bahwa pada hakikatnya manusia membutuhkan rasa dibutuhkan.

Saya belajar filsafat kasih-sayang dari Ceko tentang bagaimana Ceko senantiasa sedih apabila Ibu Ayla akan pergi meninggalkan Ceko di rumah untuk melakukan kegiatan di luar rumah.

Dan saya belajar filsafat kasih-sayang dari Ceko yang meloncat-loncat sebagai ungkapan rasa riang-gembira menyambut kedatangan Ibu Ayla kembali ke rumah.

Saya juga mengamati sikap Ibu Ayla yang senantiasa merasa bahagia bahwa kedatangannya disambut oleh Ceko secara luar biasa riang-gembira pertanda kebahagiaan meluap-luap.

Pada saat itu Ceko memberikan sesuatu hadiah tak ternilai berharganya kepada Ibu Ayla yaitu perasaan bahagia seorang insan manusia pada saat merasa dirinya berguna akibat ternyata dibutuhkan.

Betapa berat derita batin seorang insan manusia yang merasa tidak berguna hanya bisa dirasakan oleh mereka yang pernah merasa tidak ada yang membutuhkan.

Komunikasi

Dari Ceko pula saya belajar filsafat komunikasi. Pada saat Ceko sadar bahwa dirinya membutuhkan komunikasi dengan manusia maka alat yang digunakan oleh Ceko untuk memancing komunikasi dengan manusia adalah bola.

Ceko memang memiliki perbendaharaan cukup banyak bola baik yang terbuat dari karet mau pun plastik .

Bahkan, kadang Ceko saking bersemangatnya mampu menggondol bola sampai sekaligus empat bola.

Terhadap manusia termasuk saya yang ingin diajak main bola, Ceko sengaja melemparkan bola dengan moncongnya ke arah sang manusia agar dilempar atau ditendang oleh sang manusia agar bisa dikejar oleh Ceko.

Bahkan jika saya melempar bola terlalu dekat, demi memperlama waktu komunikasi Ceko bisa berpura-pura tidak tahu dengan berputar-putar ke sana ke mari demi menimbulkan kesan bahwa dirinya tidak tahu di mana bola berada padahal pasti tahu sebab bola berada di depan mata Ceko.

Apabila bola kecemplung ke kolam atau menggelinding ke bawah lemari maka Ceko sibuk menyalak-nyalak menuntut bola itu diambil oleh manusia.

Kesetiaan

Sementara manusia termasuk Sokrates, Schopenhauer, Sartre sibuk berfilsafat dengan kata-kata maka Ceko berfilsafat dengan sikap dan perilaku nyata.

Ceko memberikan pelajaran kepada saya tentang apa yang disebut kesetiaan tanpa pamrih jabatan atau harta benda apa pun kecuali pamrih untuk mempersembahkan kesetiaan kepada manusia yang setia terhadap dirinya.

Kesetiaan Ceko agak beda dari kesetiaan para relawan yang tergabung pada tim sukses para capres dan caleg.

Saya banyak belajar filsafat kesetiaan dari sikap dan perilaku kesetiaan Ceko kepada Ibu Ayla .

Meski saya memberi pungli berupa makanan terlezat kepada Ceko -memang Ceko mau menerimanya- namun kesetiaan Ceko tetap lebih kepada Ibu Ayla ketimbang saya.

Maka, saya mahfum tentang kenapa di bagian akhir kisah Mahabharata mahluk yang dipilih para Dewa untuk setia mendampingi Yudhistira sampai di pintu gerbang Swargaloka adalah seekor anjing.

Ketika Dewa Indra mempersilakan Yudhistira secara ragawi masuk ke dalam kawasan Swargaloka, Sang Putra Sulung Pandawa mengajak Sang Anjing yang setia mendampingi ikut masuk ke Swargaloka.

Ketika Dewa Indra menolak Sang Anjing ikut masuk ke Swargaloka maka Yudhistira menolak untuk masuk ke Swargaloka .

Yudhistira tidak tega meninggalkan Sang Anjing yang sudah begitu setia mendampingi Yudhistira sampai ke pintu gerbang Swargaloka.

Setelah Yudhistira membuktikan kesetiaan kepada anjing yang setia terhadap Yudhistira, maka mendadak sang anjing menjelma menjadi Dewa Dharma sebagai dewa pelindung serta ayahnda Yudhistira.

I learn a lot about philosophy from my dog! Terima Kasih, Ceko!

https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/03/110956465/how-to-learn-philosophy-from-my-dog

Terkini Lainnya

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Tren
Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Tren
Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke