Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Corona 9 Juli: 5 Negara dengan Kasus Tertinggi | Kasus Bunuh Diri di Singapura Melonjak di Tengah Pandemi

Melansir Worldometers pada Jumat (9/7/2021) pukul 06.00 WIB, virus penyebab Covid-19 ini telah menginfeksi 186.296.552 orang secara global.

Dari jumlah tersebut, 170.449.677 kasus telah dinyatakan sembuh dan virus menewaskan 4.025.566 orang di seluruh dunia.

Berikut 5 negara dengan kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

Kasus infeksi virus corona di negara ini dilaporkan sebanyak 34.674.151 kasus, dengan 29.202.173 di antaranya telah sembuh.

Adapun kematian akibat virus corona di AS juga menduduki peringkat pertama secara global, sebanyak 622.202 kasus.

2. India

Terdapat 34.443 kasus baru yang dilaporkan di India selama satu hari terakhir.

Secara keseluruhan virus telah menginfeksi 30.743.013 orang di negara ini, membuat India berada di posisi kedua negara dengan kasus infeksi terbanyak di dunia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 29.871.850 kasus telah dinyatakan sembuh dan virus SARS-CoV-2 telah menewaskan 405.527 orang di India.

3. Brasil

Brasil berada di posisi ketiga negara dengan kasus infeksi Covid-19 terbanyak di seluruh dunia.

Berdasarkan data yang dilaporkan, virus corona telah menginfeksi sebanyak 18.962.786 orang di Brasil.

Dari total kasus tersebut, sebanyak 17.422.854 orang telah dinyatakan pulih dan virus corona telah menewaskan 530.344 orang di negara ini.

4. Perancis

Perancis menjadi negara keempat dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

Sejauh ini, Perancis melaporkan 5.799.107 kasus positif infeksi Covid-19 dan sebanyak 111.284 orang di negara ini meninggal dunia akibat corona.

5. Rusia

Rusia berada di posisi kelima negara dengan kasus infeksi terbanyak, dengan melaporkan adanya 5.707.452 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Dari jumlah tersebut, 5.143.255 orang yang terpapar virus telah sembuh.

Adapun 140.775 orang di negara ini, dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19.

Kasus bunuh diri di Singapura melonjak di tengah pandemi

Singapura melaporkan 452 kasus bunuh diri tahun lalu, jumlah tertinggi di negara ini sejak 2012, di tengah isolasi dan tekanan psikologis akibat pandemi Covid-19.

Menurut data yang dirilis oleh Samaritans of Singapore (SOS), jumlah kasus tahun lalu meningkat 13 persen dari 400 kasus yang tercatat pada 2019.

Peningkatan tersebut diamati di semua kelompok umur, khususnya orang tua, yang mencatat jumlah bunuh diri tertinggi sejak 1991.

Melansir CNA, di antara orang berusia 60 tahun ke atas, sebanyak 154 orang bunuh diri, meningkat 26 persen dari 2019.

Di kelompok usia lain, usia 10-29 tahun dan orang dewasa usia 30-59 tahun, jumlah bunuh diri meningkat 7 persen dibandingkan tahun 2019.

Secara keseluruhan, jumlah kematian akibat bunuh diri naik menjadi 8,88 per 100.000 penduduk, naik 0,88 dibandingkan dengan 2019.

“Covid-19 telah sangat mempengaruhi ekonomi, gaya hidup, dan kesehatan mental bangsa. Kami sangat khawatir bagaimana para lansia mengatasi krisis kesehatan masyarakat ini,” ujar Kepala Eksekutif OS Gasper Tan.

Tan menuturkan, selama pandemi berlangsung, orang tua lebih mungkin menghadapi isolasi sosial dan kekhawatiran keuangan.

Kelompok ini kemungkinan juga menghadapi kesulitan dengan terus-menerus beradaptasi terhadap perubahan dan perasaan kesepian yang berkepanjangan.

“Yang mungkin menghancurkan,” ujar Tan.

Meskipun jumlah bunuh diri lansia lebih tinggi, SOS melihat penurunan jumlah panggilan yang diterima dari kelompok usia ini melalui hotline pencegahan bunuh diri 24 jam.

Pada 2019 terdapat 4.816 panggilan, sedangkan tercatat 4.455 panggilan ke hotline dari lansia pada 2020.

Dari jumlah tersebut dan bersedia mengungkapkan usia, sebesar 17 persen dari semua panggilan dilakukan kelompok usia 60 tahun ke atas pada 2020, dibandingkan 20 persen pada tahun sebelumnya.

SOS mengungkapkan, penelpon menghadapi kesulitan dalam mengatasi kesepian dan ketidakaktifan karena isolasi, tekanan psikologis, serta gangguan hubungan sosial dan keluarga.

Beberapa orang lanjut usia hidup sendiri dan kekurangan dukungan untuk mengatasi pandemi.

Studi: Sinovac kurang efektif terhadap varian Gamma

Sebuah penelitian menemukan bahwa vaksin Sinovac kurang efektif terhadap varian Gamma yang pertama kali terdeteksi di Amerika Serikat.

Para peneliti menemukan bahwa antibodi yang dihasilkan vaksin, bekerja kurang baik terhadap varian ini daripada jenis virus corona sebelumnya.

Sementara itu, varian Gamma kemungkinan dapat menginfeksi kembali orang yang sebelumnya memiliki virus.

Dituliskan CNA, kapasitas Gamma untuk menghindari respons sistem kekebalan ini, bahkan pada orang yang diimunisasi, menunjukkan virus berpotensi menulari orang yang divaksinasi, bahkan di daerah dengan tingkat vaksinasi tinggi.

Sebuah studi kecil yang dilakukan oleh para peneliti di University of Campinas di Brasil memaparkan baik Gamma dan jenis virus sebelumnya ke antibodi dalam plasma darah, dari 53 orang yang divaksinasi dan 21 orang yang pernah terinfeksi virus.

Dalam kelompok yang divaksinasi, sebanyak 18 orang hanya menerima satu dosis CoronaVac, salah satu vaksin utama dalam respons virus corona Brasil.

Sedangkan, 20 orang menerima dosis kedua dan 15 lainnya telah divaksinasi sebagai bagian dari uji klinis Sinovac pada Agustus 2020.

Ditemukan, Gamma mampu lolos dari antibodi dari hampir semua peserta yang hanya menerima satu dosis, serta kelompok yang divaksinasi pada tahun 2020.

Antibodi dari kelompok yang baru saja divaksinasi memang efektif, tapi kurang efektif dibandingkan dengan jenis virus sebelumnya.

Studi yang dipublikasikan di Lancet Microbe, juga menemukan bahwa antibodi yang dihasilkan oleh infeksi sebelumnya harus sembilan kali lebih tinggi untuk mencegah infeksi oleh Gamma dibandingkan mencegah penyakit dari jenis sebelumnya.

Para penulis mengatakan, hasil tersebut mengartikan orang yang telah sembuh dari kasus Covid-19 dapat terinfeksi kembali.

Namun, karena uji klinis menunjukkan bahwa vaksin itu efektif dalam mencegah penyakit parah dan kematian, bisa jadi respon imunnya lebih kompleks.

CoronaVac

Vaksin CoronaVac telah disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk penggunaan darurat pada Juni.

Saat itu, WHO mengatakan bahwa vaksin memiliki kemanjuran 51 persen terhadap penyakit simtomatik dan 100 persen terhadap rawat inap.

Namun, hasil dari uji coba fase 3 CoronaVac di Turki, yang tidak memperhitungkan varian, yang diterbitkan di The Lancet, menemukan bahwa dua dosis vaksin mempunyai kemanjuran 83,5 persen dalam melindungi terhadap infeksi simtomatik.

Penemuan vaksin 100 persen efektif melawan rawat inap, melibatkan 6.559 peserta yang menerima vaksin dan 3.470 menerima plasebo.

Seluruh peserta tersebut merupakan orang dewasa usia 18-59 tahun dan diberi dosis 14 hari terpisah.

Para penulis mengatakan, batasan uji coba termasuk peserta berusia di bawah 60 tahun dan berisiko rendah, menyerukan penelitian lebih lanjut untuk menguji kemanjuran di antara orang dewasa yang lebih tua dan di bawah 18 tahun, serta terhadap varian baru.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/09/083000065/update-corona-9-juli--5-negara-dengan-kasus-tertinggi-kasus-bunuh-diri-di

Terkini Lainnya

Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Tren
Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke