Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Selai Kacang, Dari Menu Sanatorium Menjadi Bahan Olesan Roti

Selai kacang atau mentega kacang adalah bahan olesan roti yang terbuat dari kacang tanah yang disangrai dan ditumbuk kemudian diberi pengawet berupa gula dan garam.

Menilik sejarah, justru bukan masyarakat Amerika yang pertama kali menumbuk kacang untuk dijadikan bahan konsumsi pangan.

Justru peradaban Inca, yang sudah terlebih dulu mengenal kacang kemudian menumbuknya untuk digunakan sebagai bumbu sajian, bahan pembuatan saus, juga bahan ramuan medis penyembuh tubuh.

Namun dilansir dari Smithsonian Magazine, sejarah selai kacang sendiri tak bermula dari racikan resep masakan masa lampau.

Melainkan dari bidang yang benar-benar bertolak belakang dari dunia dapur, yaitu dunia sanatorium.

Pada tahun 1890, seorang dokter gigi bernama George A. Bailey Jr, menjual kacang tumbuk bertekstur halus sebagai protein atau suplemen bagi orang ompong atau penderita sakit gigi.

Dilanjutkan oleh Dr. John Harvey Kellogg, yang mempatenkan resep pembuatan selai kacang buatannya yang digunakan untuk mengobati pasien di sanatoriumnya yaitu Sanitarium Battle Creek, Michigan, Amerika Serikat.

Kacang almond dipilih Kellogg lantaran jenis kacang ini, pada masa tersebut, memiliki harga lebih murah ketimbang kacang tanah.

Kellogg juga mempromosikan selai kacang buatannya sebagai makanan diet pengganti daging.

Edward Halsey dari Australia, juga mengolah selai kacang khusus yang diperuntukkan bagi Sanitarium Health Food, yang lantas juga dijualnya secara bebas sejak tanggal 16 Juni 1899.

Dari medis ke konsumsi umum, selai kacang hanya membutuhkan waktu beberapa tahun saja.

Adalah C.H Summer yang pertama kali mempopulerkan selai kacang bersama dengan jenis makanan lain seperti hot dog dan hamburger, di Pekan Raya Saint Louis di tahun 1904.

Ketika permintaan masyarakat Amerika dan Eropa makin meningkat, maka lahirlah perusahaan pembuat selai kacang tertua pada tahun 1908 yang bernama Krema.

Kacang digiling dengan tekstur lebih halus, kemudian diolah dengan proses hidrogenasi dan diberi penambahan bahan emulsi agar kacang dari minyak tak keluar terlalu banyak.

Selai kacang ala Rosefield ini menghasilkan produk yang lebih lembut di mulut dan lebih awet disimpan hingga satu tahun lamanya.

Resep dari Rosefield inilah yang akhirnya digunakan perusahaan Switf & Company untuk memproduksi selai E.K Pond, yang kemudian berganti nama menjadi selai Peter Pan.

Pada tahun 1932, Rosefield mundur dari perusahaan tersebut untuk kemudian mendirikan perusahaan sendiri bernama Rosefield Packing Co, yang memproduksi selai kacang bermerek Skippy.

Di awal tahun 2000-an, Amerika tercatat sebagai negara penghasil selai kacang terbanyak di dunia.

Pusat produksi kacang tanah untuk produksi selai di Amerika ada di wilayah Alabama, Florida, Georgia, Texas, Oklahoma dan Carolina Selatan.

Selai kacang masa kini dijual dalam kemasan toples kaca dan toples plastik berdesain menarik.

Selai juga diracik dengan berbagai macam tambahan perasa, hingga muncul varian selai kacang murni, selai kacang cokelat, selai kacang madu dan masih banyak lagi varian lainnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/04/190000265/sejarah-selai-kacang-dari-menu-sanatorium-menjadi-bahan-olesan-roti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke