Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Corona Dunia 24 Mei: 5 Negara Kasus Tertinggi | Lockdown di Sejumlah Negara

Setelah lebih dari setahun melanda, berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi pandemi virus corona.

Upaya yang dilakukan mulai dari penerapan protokol kesehatan, vaksinasi, dan lockdown atau penguncian wilayah di beberapa negara.

Berdasarkan data dari Worldometers, hingga Senin (24/5/2021) pagi, angka kasus Covid-19 di dunia 167.502.621 kasus.

Dari jumlah di atas, 3.477.593 orang meninggal dunia dan 148.491.511 orang sembuh.

Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia:

Indonesia ada di urutan ke-18 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

Dalam satu hari terakhir, terdapat penambahan jumlah kasus sebanyak 5.280 kasus. Sehingga, sampai dengan Senin pagi, tercatat total kasusnya sebanyak 1.775.220 kasus.

Dari total kasus tersebut, 1.633.045 di antaranya dinyatakan sembuh.

Sementara itu angka kematian bertambah 123 kasus, menjadi 49.382 kematian.

Melansir Indian Express, Kementerian Kesehatan India melaporkan jumlah kasus harian Covid-19 telah menurun 11,34 persen.

Pada Minggu, India mencatat 2.40.842 kasus harian baru, angka terendah sejak tsunami kasus pada 17 April 2012 lalu.

Penurunan kasus terjadi karena negara-negara bagian memperpanjang penguncian wiayah. Penerapan ini juga mengurangi beban pada sistem dan petugas kesehatan.

Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal memperpanjang lockdown di ibu kota hingga 31 Mei.

Sementara, Uttar Pradesh, Haryana, dan Rajasthan memperpanjang penguncian selama seminggu lagi.

Penguncian wilayah juga berlaku di Kerala, Tamil Nadu, Karnataka, Jammu dan Kashmir, Gujarat, Goa, Maharashtra, Jharkhand, dan Chhattisgarh.

Setiap negara bagian memberlakukan penguncian wilayah dengan jangka waktu berbeda. Aturannya pun disesuaikan dengan kondisi di masing-masing negara bagian.

Melansir DW, penguncian diberlakukan karena adanya peningkatan kasus Covid-19.

Argentina mencapai rekor jumlah infeksi dan kematian harian tertinggi. Pada Selasa (18/5/2012), angka kematian mencapai 744 kasus dan sehari setelahnya dilaporkan 39.652 kasus baru.

Lonjakan cepat kasus Covid-19 membuat para penggali kubur tegang. Pekerja rumah sakit juga was-was gelombang kedua mendorong unit perawatan intensif ke batas kemampuan mereka.

Negara ini pun akan melakukan penguncian total dalam waktu singkat untuk memecah gelombang kedua Covid-19.

Warga hanya diizinkan keluar dari pukul 6 pagi hingga 6 sore waktu setempat dan sebisa mungkin tetap di rumah.

Sekolah dan bisnis non-esensial akan ditutup. Sementara itu acara sosial, keagamaan, dan olahraga akan dilarang.

Movement Control Orders (MCO) menyatakan, pihak berwenang perlu meningkatkan pelacakan dan pengujian kontak di komunitas.

Malaysia berada di minggu kedua dari empat minggu MCO, tetapi kasus Covid-19 terus melonjak.

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan, Tan Sri Noor Hisham Abdullah, mengatakan, rumah sakit umum di Lembah Klang, termasuk Kuala Lumpur, bekerja rata-rata 113 persen karena lebih banyak pasien yang sakit kritis.


Ada pelarangan perjalanan antar negara bagian dan antar distrik, yang akan berakhir pada 7 Juni 2021.

Sementara itu, mal, restoran, dan toko untuk beroperasi lebih pendek. Mereka akan buka pukul 8 pagi dan tutup pukul 8 malam, bukan 10 malam.

Pemerintah juga menginginkan 80 persen pegawai negeri, atau sekitar 750.000 orang, untuk mulai bekerja dari rumah, sementara sektor swasta telah disarankan untuk mengizinkan 40 persen stafnya melakukan hal yang sama.

Melansir AP News, (23/5/2021), Lukas Furtenbach dari Austria, penjual pakaian eceran terkemuka, menghentikan ekspedisinya di Everest karena khawatir tertular virus.

Pada pekan lalu, salah satu pemandu asing dan enam pemandu Sherpa Nepal telah dinyatakan positif.

"Saya pikir dengan semua kasus yang dikonfirmasi yang kami ketahui sekarang, dikonfirmasi dari (penyelamat) pilot, dari asuransi, dari dokter, dari pemimpin ekspedisi, saya memiliki tes positif sehingga kami dapat membuktikan ini," kata Furtenbach, melansir AP News.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/24/103000565/update-corona-dunia-24-mei--5-negara-kasus-tertinggi-lockdown-di-sejumlah

Terkini Lainnya

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke