Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengulik Sakit Gigi pada Anjing dan Kucing

Bahkan dikatakan, gangguan pada gigi adalah masalah kesehatan paling umum yang ditemukan pada binatang domestik kucing dan anjing.

Anjing dan kucing bisa mengalami patah gigi hingga peradangan gusi. Bahkan peradangan ini jauh lebih sering dan lebih parah daripada peradangan pada gusi manusia.

Salah satu sebabnya karena anjing dan kucing tak bisa membersihkan lapisan giginya rutin seperti manusia.

Residu makanan yang menempel pada email gigi, akan mengundang banyak bakteri. Ketika bakteri sudah menumpuk itulah, biasanya akan terjadi peradangan yang menyiksa. 

Dilansir dari pets.webmd.com, meski terdera sakit gigi yang tak tertahankan, anjing terkadang masih bisa makan dengan normal dan bermain dengan Anda seperti biasanya.

Hal ini lantaran sifat alami anjing adalah menyembunyikan sakit yang kronis agar kelemahannya tak terdeteksi oleh lawan atau ancaman di luar sana.

Meski begitu, Anda sebagai pemiliknya, bisa melakukan cek rutin untuk melihat apakah ada gangguan kesehatan di dalam mulut anjing atau tidak.

Cek apakah ada gigi yang merah dan berdarah, ada ceceran darah di mainannya, gigi tanggal, bau napas, atau liur yang disertai darah.

Tanda lain anjing menderita sakit gigi juga berupa anjing yang menolak disentuh kepalanya, mengunyah hanya di satu sisi rahang saja, dan adanya perubahan warna pada gigi.

Terlebih, sama seperti anjing, kucing juga punya naluri untuk menyembunyikan kelemahan yang dimilikinya. 

Namun beberapa tanda di bawah ini, bisa Anda jadikan acuan untuk mendeteksi sakit gigi pada kucing.

Pertama, kucing menjadi berliur lebih banyak dan kehilangan selera makan. Bahkan ketika diberi makanan kesukaan pun, kucing akan menolak.

Kemudian, kucing juga bisa muntah tanpa sebab, meski tak ada makanan yang bisa memicu kucing untuk muntah.

Ketika kucing sakit gigi, kucing tak akan mengunyah makanannya menggunakan gigi. Mereka akan melembutkan makanannya menggunakan penampang lidahnya yang kasar.

Karena makanan tak tercerna sempurna, maka ketika masuk ke lambung, makanan akan dimuntahkan kembali keluar. 

Jika menemukan gejala di atas, tak ada salahnya untuk mengecek kondisi mulut kucing. Periksa apakah ada bau mulut yang menyengat, gigi yang tanggal, atau gusi yang bengkak dan merah.

Karena jika tak tertangani sejak dini, sakit gigi bisa mengarah ke peradangan yang lebih parah hingga muncul abses.

Selain itu, kucing dan anjing juga akan semakin kehilangan selera makan dan bisa mengancam kesehatan. Ketika berat badan semakin turun, maka berbagai penyakit bisa mendera.

Untuk mencegah anjing dan kucing sakit gigi,  Anda bisa menyikat giginya dengan sikat dan pasta gigi khusus satwa. Ada yang bercitarasa dan beraroma seafood, daging sapi, atau daging ayam.

Untuk pencegahan pula, Anda bisa memberikan dry food dan kudapan seperti biskuit untuk anjing yang bertekstur kenyal, atau keras dan crunchy. 

Kudapan yang bertekstur kasar ini bisa membantu kucing dan anjing melepas plak yang menempel pada gigi-gigi mereka.

Kemudian lakukan pula kontrol rutin ke dokter hewan untuk mendapatkan perawatan gigi yang semestinya. 

https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/21/193000865/mengulik-sakit-gigi-pada-anjing-dan-kucing

Terkini Lainnya

Melihat Kekuatan Irak, Lawan Indonesia pada Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U23

Melihat Kekuatan Irak, Lawan Indonesia pada Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U23

Tren
8 Tim yang Lolos Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024, Siapa Saja?

8 Tim yang Lolos Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024, Siapa Saja?

Tren
20 Ucapan dan Twibbon Hari Buruh 1 Mei 2024

20 Ucapan dan Twibbon Hari Buruh 1 Mei 2024

Tren
Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Tren
Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Tren
100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

Tren
5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

Tren
Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

Tren
Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Tren
10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

Tren
Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Tren
Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke