Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengolah Sirup dari Bahan Alami untuk Takjil, Segar dan Aman untuk Tubuh

Jika tak pintar memilih, Anda bisa terperangkap dalam sajian yang membahayakan kesehatan tubuh.

Antara penggunaan pemanis buatan yang bisa menyebabkan radang dan batuk, hingga penggunaan pengawet yang bisa mengarah ke penyakit yang lebih berbahaya, seperti kanker.

Solusi paling tepat adalah mengolah sendiri sirup rumahan. Sirup dari bahan alami ini bisa Anda gunakan sebagai pemanis olahan es buah, pemanis puding, atau sebagai saus pelengkap dari sajian pancake.

Cara memilih bahan alami untuk sirup

Untuk membuat sirup rumahan, gunakan saja buah-buahan alami yang mudah ditemukan di sekitar Anda.

Menurut Chef Teguh Firmanto, ketua Semarang Culinary Professional, buah yang bisa diolah menjadi sirup adalah buah yang memiliki citarasa kuat yang khas.

"Seperti stroberi, mangga harum manis, mangga kweni, atau nanas. Buah-buahan yang bercitarasa dan beraroma kuat adalah buah yang paling pas diolah menjadi sirup," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (17/04/2021) siang.

Kemudian pilihlah buah yang sudah matang sempurna. Buah yang belum matang belum memiliki rasa dan aroma yang kuat.

Cara pengolahan sirup 

Setelah buah-buahan ditentukan, kemudian lakukan langkah berikut ini:

1. Cuci dan kupas, kemudian iris kecil-kecil buah-buahan yang ada.

2. Untuk buah yang bertekstur keras, Anda bisa merebusnya dulu hingga empuk, kemudian tiriskan. 

3. Kemudian ambil panci, isi dengan buah, air dan gula pasir dengan perbandingan sama besar yaitu 1:1:1. Jika Anda ingin sirup lebih encer, Anda bisa mengurangi komposisi buahnya. 

4. Setelah mendidih, matikan api, dan biarkan agak dingin.

5. Baru masukkan semuanya ke dalam blender, dan haluskan hingga rata.

6. Saring cairan, masukkan ke dalam botol atau jar siap pakai yang sudah dibersihkan terlebih dahulu sebelumnya.

Cara mengawetkan sirup rumahan

Sirup rumahan sebenarnya sudah bisa awet meski tak diberi bahan pengawet. Kandungan gula yang ada di dalamya, adalah yang membantu proses pengawetan sirup.

Namun jika Anda kurang mantap, Anda bisa mengawetkan sirup dengan cara merebusnya.

Langkahnya, setelah sirup dimasukkan ke dalam botol atau jar, tutup rapat sehingga isinya tak mungkin tumpah.

Kemudian masukkan botol ke dalam panci berisi air, dan rebus dalam suhu 63 derajat celcius selama 15 hingga 30 menit.

"Rebus dengan api kecil dan ukur suhu air dengan termometer. Ini adalah teknik pasteurisasi untuk menghilangkan patogen dan bakteri," ujar Chef Teguh.

Setelah proses selesai, Anda bisa menyimpan sirup ini di dalam lemari pendingin.  

   

https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/17/173000765/mengolah-sirup-dari-bahan-alami-untuk-takjil-segar-dan-aman-untuk-tubuh

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke