Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Video Viral "Lamborghini" Dibuat di Gunungkidul, Ini Cerita Pembuatnya

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang menampilkan mobil sport berwarna kuning menyerupai Lamborghini Aventador viral di media sosial dan YouTube. 

Salah satunya diunggah akun YouTube Cerita Gunungkidul, Senin (8/3/2021). Video tersebut sudah ditonton 1.589 kali. 

Selain itu, sebelumnya video tentang mobil replika Lamborghini tersebut juga diunggah akun YouTube High Class Auto Custom, lima bulan lalu. 

Video yang menampilkan detail mobil pesanan warga Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta itu telah ditonton hingga lebih dari 500 ribu kali dan mendapat lebih dari 1.500 komentar.

Sebagian besar komentar mengaku kagum akan hasil modifikasi mobil sport tersebut. Dari video diketahui, mobil tersebut ternyata buatan warga Playen, Gunungkidul. 

Cerita pembuatnya

Pemilik bengkel High Class Auto Custom Suharyanto (42) mengatakan, mobil replika Lamborghini tersebut dibuat dari Mitsubishi Galant tahun 2000 yang kemudian dirombak secara ekstrem hingga menyerupai mobil mewah berharga miliaran itu. 

Proses pengerjaan modifikasi tersebut dilakukan di bengkel sederhana miliknya di Padukuhan Nogosari III, Kalurahan Bandung, Kapanewon Playen, Gunungkidul, Yogyakarta.

Namun, siapa sangka bengkel yang masih berlantai tanah bisa mengubah mobil biasa menjadi mirip supercar yang harganya miliaran rupiah. Suharyanto sendiri hanya lulusan SMP swasta yang tak jauh dari rumahnya.

Meskipun banyak orang yang menyebut mobil tersebut sangat mirip dengan mobil Lamborghini, Suhar mengaku apa yang ia kerjakan masih jauh dengan unit aslinya, Lamborghini Aventador.

"Kalau orang awam (yang menilai), iya mirip. Kalau saya pribadi (menilai) ekitar 5 persen kemiripannya," kata Suharyanto saat dihubungi Senin (8/3/2021).

Pengerjaan 10 bulan

Mengenai lama pengerjaan modifikasi mobil tersebut, dia mengaku kurang lebih memakan waktu 10 bulan hingga satu tahun hingga semua detil rampung digarap.

Ada pun untuk bahan-bahan yang dibutuhkan, Suharyanto menyebut sebagian besar bisa didapatkan dari dalam negeri. Meskipun ada beberapa yang lain harus diimpor.

Suharyanto yang belajar memodifikasi mobil hanya dari pengalaman yang ia miliki saat bekerja di bengkel milik orang lain itu menyebut bagian paling rumit saat ada di proses detailing.

"Hasil dari pengalaman kerja dan kontes modifikasi. Kebetulan waktu kerja di tempat orang, mobil garapan saya kebetulan sering meraih king kontes sekitar 7 kali 7 event," jelas Suharyanto.

Ia mengaku mengerjakan pesanan klien yang datang tidak seorang diri, namun bersama beberapa orang yang lain.

"Untuk desain skala dikerjakan sendiri, eksekusi lapangan dengan tim," aku dia.

Order dan klien

Ketika ditanya, mobil jenis apa yang bisa dirombak untuk memiliki penampilan semacam Lamborghini seperti yang sudah ia kerjakan, Suharyanto menjawab bisa dari berbagai merek.

"Yang pasti CC di atas 2000, penggerak depan, merek bebas," ujar dia.

Meski berada di Kabupaten Gunungkidul, klien High Class Auto Custom berasal dari berbagai kota, salah satunya dari Jakarta.

Suharyanto mengaku tidak memiliki tips khusus dalam mempromosikan bengkelnya, ia mengaku hanya menggunakan platform media YouTube, sisanya adalah promosi dari mulut ke mulut.

"Untuk promosi ada tim dari YouTube dan ada yang dari konsumen sendiri. Konsumen bercerita ke temannya," jelas Suharyanto.

Masih ingin terus belajar

Atas kemampuannya dalam merombak mobil yang bisa dibilang terhitung ekstrem ini, Suharyanto mengaku masih butuh banyak belajar.

Ia tidak merasa puas meski karyanya sudah menuai banyak pujian.

"Yang dirasakan biasa saja, karena masih harus tetap belajar terus," sebutnya.

Selain mengerjakan mobil replika mobil, dirinya juga mengerjakan aksesoris mobil seperti bumper, hingga pengerjaan ringan lainnya.

Sebagian besar pelanggan sudah mengetahui hasil karyanya di beberapa event pameran otomotif.

Untuk pembuatan supercar, Suhar mematok minimal Rp 350 juta di luar aksesoris tambahan.

"Untuk mengubah jadi supercar ya sebaiknya menggunakan mobil 6 silinder agar suaranya mirip aslinya. Selain itu mesinnya juga kencang," ucap dia.

 

https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/08/191500565/video-viral-lamborghini-dibuat-di-gunungkidul-ini-cerita-pembuatnya

Terkini Lainnya

8 Tim yang Lolos Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024, Siapa Saja?

8 Tim yang Lolos Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024, Siapa Saja?

Tren
20 Ucapan dan Twibbon Hari Buruh 1 Mei 2024

20 Ucapan dan Twibbon Hari Buruh 1 Mei 2024

Tren
Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Tren
Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Tren
100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

Tren
5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

Tren
Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

Tren
Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Tren
10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

Tren
Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Tren
Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke