Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tentang Perempuan yang Dipandang Lemah...

SEORANG sahabat mengatakan pada saya bahwa fokusnya dalam mencari suami adalah harus yang lebih muda. Alasannya, harapan hidup laki-laki lebih pendek dari perempuan.

Meski hidup mati di tangan Tuhan, teman saya mencoba memperhitungkan segala kemungkinan di masa depannya. Sebab penasaran, saya pun mencari penjelasan ilmiahnya.

Berdasarkan data dari WHO, usia hidup perempuan rata-rata 6-8 tahun lebih lama dari laki-laki. Data ini lebih relevan dalam konteks negara maju.

Sebab di negara berkembang, khususnya negara-negara Asia, keistimewaan ini kurang valid karena diskriminasi berbasis gender menyebabkan rendahnya harapan perempuan saat lahir.

Padahal, bayi perempuan yang baru lahir lebih mungkin bertahan hingga usia pertama mereka daripada bayi laki-laki yang baru lahir. Keuntungan ini terus berlanjut sepanjang hidup, bahwa perempuan cenderung memiliki tingkat kematian yang lebih rendah di semua usia.

Lalu apa yang membuat usia perempuan lebih panjang umur daripada laki-laki?

Teori

Ada beberapa teori yang menjelaskan hal itu. Hasil penelitian dari University of Bath, Inggris (2020) mengelaborasi beberapa penyebabnya. Perempuan memiliki dua kromosom X, sedangkan pria hanya memiliki satu (sebagai gantinya, laki-laki memiliki kromosom Y).

Selain itu, hormon estrogen, yang secara alami dimiliki perempuan lebih banyak daripada laki-laki, juga memiliki fungsi pelindung sebagai antioksidan.

Keuntungan-keuntungan tersebut belum termasuk hasil-hasil riset lain yang mengatakan bahwa perempuan mempunyai kecenderungan gaya hidup yang lebih baik daripada laki-laki.

Kebiasaan merokok dan minum alkohol mempunyai pengaruh yang signifikan dalam mempersingkat harapan hidup laki-laki (Sorlin:2011).

Fakta ini pun juga berlaku untuk sebagian binatang yang hidup di alam liar, bahwa mamalia betina hidup lebih lama daripada jantan. Perbedaan ini sebagian besar dibentuk oleh interaksi kompleks antara kondisi lingkungan lokal dan reproduksi spesifik jenis kelamin (Lemaître et al: 2020).

Namun bukan mengenai kenyataan mamalia betina ini yang menjadi fokus pembahasan kita. Di negara patriarki seperti Indonesia, sedari kecil banyak yang dibiasakan dengan pola pikir bahwa perempuan adalah mahluk yang lemah, yang kebahagiaannya bergantung pada orang lain, atau bahkan pada laki-laki.

Disadari atau tidak, pokok pikiran ini adalah boomerang bagi perempuan itu sendiri. Lingkungan yang membentuk pikiran tersebut memenjarakan potensi dan kebebasan yang dimiliki oleh para perempuan.

Nahasnya, memang tidak semua kalangan perempuan di Indonesia cukup beruntung untuk bisa terpapar dengan lingkungan yang memerdekakan. Bila terjebak dalam situasi runyam seperti pelecehan seksual, KDRT, atau lainnya, tentu masih ada mereka yang tersekap dalam pikirannya bahwa semua itu terjadi karena tidak ada pilihan.

Semua orang selalu punya pilihan, para perempuan sekalipun. Tinggal kita menyadari atau tidak bahwa pilihan itu selalu ada. Dengan segala kekuatannya, tentu saja pada satu titik perempuan bisa merasa dirinya lemah. Hal tersebut manusiawi karena laki-laki pun juga seperti itu.

Kuat dalam pengertian harfiah

Laki-laki dan perempuan punya ranah sendiri dalam berperan dalam kekuatannya masing-masing. Laki-laki lebih kuat secara harfiah dalam arti tenaga fisik.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Experimental Biology University of Utah mengungkapkan bahwa laki-laki mempunyai kekuatan lengan atas yang jauh berbeda dari perempuan.

Lengan bagian atas laki-laki seperti didesain untuk memiliki kapabilitas dalam melakukan pukulan yang lebih kuat. Pria memang memiliki kemampuan khusus untuk meninju. Mereka sangat kuat bila menyangkut otot yang berhubungan dengan melempar pukulan (Carrier:2020).

Lantas, bila perempuan tidak mempunyai otot yang kuat untuk melempar pukulan, maka bukan berarti perempuan adalah mahluk yang lemah.

Sebab, dalam aktivitas sehari-hari kita tidak melulu harus berkutat menggunakan otot. Banyak kegiatan yang menuntut kita untuk berpikir, menggunakan fungsi kognitif untuk memecahkan masalah, dari sepele hingga yang rumit.

Penelitian dari Hive pada 2017 mengungkapkan bahwa perempuan bisa bekerja lebih produktif 10 persen daripada laki-laki. Dalam laporan The Hive State of the Workplace tersebut, perempuan juga melakukan 20 persen lebih banyak obrolan dalam platform chat mereka.

Penelitian tersebut memang tidak dilakukan di Indonesia, jadi bisa saja kurang kontekstual bila kita sambungkan dengan budaya kerja di Indonesia dimana perempuan lebih banyak menanggung beban domestik dibanding laki-laki.

Namun paling tidak, ada referensi wujud lain bahwa dalam konteks profesional pun perempuan bisa lebih produktif daripada laki-laki, sebab dalam dunia pekerjaan, juga tidak semuanya mengandalkan otot.

Perempuan selalu bisa kuat dalam caranya sendiri yang tak terduga, oleh dirinya sendiri sekalipun. Mengutip Beyonce Knowles dalam lirik lagunya Run the World (Girls),

My persuasion
Can build a nation
Endless power
The love we can devour
You'll do anything for me.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/08/082730465/tentang-perempuan-yang-dipandang-lemah

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke