Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Proyek Pertamina Ini Bikin Warga Desa di Tuban Ramai-ramai Beli Mobil

KOMPAS.com - Baru-baru ini, masyarakat dihebohkan dengan video di media sosial yang memperlihatkan warga desa di Tuban, Jawa Timur ramai-ramai membeli mobil.

Diketahui kejadian tersebut berada di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Kades Sumurgeneng, Gihanto, membenarkan bahwa sejumlah warganya baru saja membeli mobil-mobil baru, hingga video pengiriman mobil tersebut viral di media sosial.

Dia menuturkan, warga membeli mobil baru seusai mendapat uang ganti rugi lahan untuk proyek pembangunan Kilang Minyak Tuban atau New Grass Root Refinery (NGRR) di wilayah Kecamatan Jenu.

"Mereka membelinya dengan uang hasil penjualan atau ganti rugi tanah miliknya sendiri dari Pertamina dengan harga Rp 600.000-800.000 per meter," terang Gihanto.

Gihanto menambahkan, tercatat ada 180-an mobil baru yang dibeli warga sejak mereka menerima uang ganti rugi lahan kilang minyak hingga sampai saat ini.

Tentang proyek Pertamina

Mengutip Kompas.com, Rabu (17/2/2021) total ada 821 hektar tanah di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang dibeli oleh PT Pertamina.

Rinciannya lahan warga sebanyak 384 hektar di Desa Wadung, Kaliuntu dan Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, lahan KLHK 328 hektar, dan lahan Perhutani 109 hektar.

Di atas lahan yang telah dibeli tersebut akan dibangun kilang minyak NGRR yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2026. Pembangunan kilang minyak tersebut melibatkan Pertamina dan Rosneft asal Rusia.

Penandatanganan kontrak perjanjian antara dua perusahaan itu telah dilakukan lebih dari setahun yang lalu, tepatnya pada 28 Oktober 2019, di Moskow, Rusia.

Proyek NGRR Tuban akan memproduksi bahan bakar minyak nasional yang berkualitas Euro V yang diklaim untuk meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi nasional.

Kilang minyak di Tuban itu diperkirakan akan memiliki kapasitas produksi sebesar 300.000 barrel per hari.

Dalam pertemuan dengan Delegasi Pertamia di Wisma Duta KBRI Moskow pada 29 Oktober 2019, Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi, menyampaikan apresiasi atas penandatanganan kontrak perjanjian terebut.

“Proyek ini adalah realiasi dari hasil kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sochi, Rusia pada Mei 2016 dan Alhamdulillah setelah semua permasalahan dapat diselesaikan kedua pihak," kata Dubes Wahid.

Proyek sempat mangkrak

Mengutip laporan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Mei 2020, proyek investasi di Tuban itu sempat termasuk dalam daftar Rp 708 triliun investasi mangkrak yang dicatat oleh BKPM.

Proyek Kilang Minyak Tuban dimiliki oleh PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, yang merupakan usaha patungan antara Pertamina (55 persen) dan Rosneft PJSC (Rusia) (45 persen).

Menurut BKPM, sejak kerja sama antara Pertamina dan Rosneft terbentuk di tahun 2017, proyek pembangunan tertunda lama, salah satunya disebabkan kendala pembebasan lahan.

Padahal nilai proyek yang mangkrak itu tidak tanggung-tanggung, yaitu sebesar Rp 211,9 triliun.

Untuk mengatasi kendala tersebut, BKPM kemudian membentuk tim internal khusus untuk mempercepat penyelesaian masalah di Tuban.

Pada awal bulan Februari 2020, Kepala BKPM mengunjungi lokasi proyek tersebut untuk menyelesaikan negosiasi dengan masyarakat sekitar.

Warga menerima ganti rugi

Kisah warga yang sempat menolak menjual tanahnya juga disampaikan oleh Kades Sumurgeneng Gihanto, ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (16/2/2021).

"Dulu warga sempat menolak tanahnya dijual, sampai sekarang akhirnya bisa menerima, itu ceritanya panjang memang. Dulu sempat ada demo-demo juga," ungkap Gihanto.

"Tanggapan saya ya alhamdulillah, terkait pembelian mobil-mobil itu berarti dia kan mensyukuri yang dulunya menolak, sekarang sudah menikmati," katanya.

Dia mengungkapkan, rata-rata warga Desa Sumurgeneng mendapatkan uang ganti rugi lahan untuk proyek pembangunan kilang minyak sebesar Rp 8 miliar.

"Jadi warga itu ada yang terima sampai Rp 26 miliar. Paling banyak itu Rp 28 miliar," kata Gihanto.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/17/143000165/proyek-pertamina-ini-bikin-warga-desa-di-tuban-ramai-ramai-beli-mobil

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke