Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Hari Tembus 11.000 Kasus Covid-19, Apakah Libur Nataru Penyebabnya?

KOMPAS.com - Penambahan kasus harian Covid-19 melebihi 10.000 kasus pada pekan kedua Januari 2021. Bahkan selama tiga hari berturut-turut, kasus Covid-19 di Indonesia di angka 11.000 kasus.

Per 13 Januari 2021, terdapat penambahan kasus Covid-19 sebanyak 11.278 kasus. Sebelumnya penambahan kasus bervariasi sekitar 10.000 kasus.

Pada, Kamis (14/1/2021) terdapat penambahan kasus Covid-19 sebanyak 11.557 kasus. 

Sementara itu, update terbaru Jumat (15/1/2021), ada penambahan 12.818 kasus baru Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi.

Penambahan itu menyebabkan jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 882.418 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Mengapa penambahan kasus Covid-19 terus melonjak?

Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo menjelaskan, penyebab tingginya kasus Covid-19 yang dilaporkan saat ini dipengaruhi dari peristiwa yang terjadi seminggu sampai dua minggu sebelumnya.

"Tinggal kita telusuri ke belakang 7-14 hari yang lalu ada peristiwa apa, ya itulah yang kemungkinan besar sebagai kausa atau faktor pemicu. Sedang kepastian penyebabnya harus melalui hasil tracing," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (15/1/2021).


Menurutnya, libur Nataru bisa jadi penyebab dari lonjakan kasus saat ini.

Sejauh ini, imbuhnya, tracing kasus Covid-19 di Indonesia masih sedikit, sehingga penyebab juga tidak dapat diketahui secara pasti.

Dihubungi terpisah, Epidemiolog Universitas Griffith Dicky Budiman menduga angka 11.000 kasus belum mencerminkan angka sesungguhnya.

"Sayangnya yang terjadi saat ini laporan kasus harian belum merepresentasikan bahkan setengah dari kasus estimasi terendah Indonesia," katanya pada Kompas.com, Jumat (15/1/2021).

Dia menyebut untuk minggu ini estimasi kasus harian minimal 50.000 kasus dan maksimal 200.000 kasus. Sebelumnya estimasi kasus harian yang dilaporkan minimal adalah 40.000 per hari.

"Artinya gap kelemahan deteksi kasus kita sudah 40.000 kasus. Ini berbahaya," kata Dicky.

Terkait penyebabnya, menurutnya bukan hanya karena libur Nataru, melainan akumulasi dari peristiwa-peristiwa besar seperti Pilkada 2019, cuti bersama, dan hari libur lainnya.

Selain itu, dirinya juga sepakat bahwa testing-tracing kasus Covid-19 di Indonesia masih rendah.

Dengan tes positivity rate Indonesia yang tinggi, seharusnya tes yang perlu dilakukan dalam sehari minimal 200.000 tes per hari.

Dicky juga menyinggung strategi untuk mengatasinya.


Protokol kesehatan

Hierarki atau urutan prioritasnya adalah 3T, 5M, kemudian vaksinasi.

Adapun yang dimaksud 5M adalah memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.

Kemudian 3T adalah testing, tracing, dan treatment.

"Bukan hanya protokol kesehatan, tapi 3T jauh lebih penting daripada vaksinasi dan protokol kesehatan. Jadi hierarkinya testing tracing dulu, baru 5M, plus vaksinasi," tegasnya.

Dicky juga menegaskan bahwa saat ini situasinya sudah semakin serius. Sehingga protokol kesehatan saja tidak cukup.

"Saya ingatkan bukan tidak mungkin di tengah vaksinasi berjalan lonjakan kasus meledak besar. Tidak ada jaminan juga vaksinasi berhasil," imbuhnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/15/200400565/3-hari-tembus-11.000-kasus-covid-19-apakah-libur-nataru-penyebabnya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke