KOMPAS.com - Seorang perawat yang biasa bertugas di ruang ICU terinfeksi Covid-19 dan menjalani masa perawatan di rumah sakit hingga 8 bulan lamanya sampai akhirnya dinyatakan sembuh.
Dia adalah Merlin Pambuan (66), seorang perawat yang telah 40 tahun bekerja di St. Mary Medical Center, Long Beach, California, Amerika Serikat.
Tidak hanya merawat pasien Covid-19 yang sudah dalam kondisi kritis, Pambuan pun terpapar virus yang sama pada musim semi lalu dan membuat kondisinya tidak jauh berbeda dengan pasien-pasien yang ia tangani.
Ia dirawat di ruang ICU, dalam kondisi tidak sadar akibat konsumsi obat penenang yang menyebabkannya lumpuh sementara dan hanya bisa berbaring di ranjang perawatan dengan mengandalkan bantuan ventilator untuk mendukung pernapasannya.
Dikutip dari Reuters, Rabu (23/12/2020), Pambuan sudah hampir kalah oleh virus ini di beberapa kesempatan.
Bahkan pihak dokter yang merawatnya pun sudah mendiskusikan kecilnya peluang hidup Pambuan kepada keluarganya. Ini karena kondisinya yang begitu parah.
Terapi penyembuhan
Ia mengenakan ventilator selama 4 bulan, sejak awal Mei hingga awal September 2020.
Tidak ada hal yang ia ingat selama 4 bulan itu.
Suatu hari, ia terbangun dari kondisi tidak sadarkan diri dan sudah bisa bernapas tanpa bantuan alat. Namun, ketika itu tubuhnya sudah terlalu lemah untuk bisa berdiri.
Meski begitu, Pambuan tidak ingin terpuruk dan kalah.
Ia berkeras untuk berhasil menang dari virus ini.
Terapi penyembuhan untuk kembali memiliki kekuatan dan bisa berjalan yang menyakitkan pun ia jalani selama berminggu-minggu
"Saya berkata, 'tidak, saya akan melawan Covid ini', Saya mulai menggerakkan tangan saya dan terapis berkata 'Oh, Anda menggerakkan tangan'. Saya berkata 'Saya akan melawannya, saya akan melawannya!” kenangnya.
Dan keajaiban Tuhan itu benar adanya.
Pemulihan fisik dan pernapasan
Meski telah lama dinyatakan sembuh dari Covid-19, namun kondisi Pambuan belum memungkinkan untuk pulang.
Ia pun harus menjalani sekian lama waktu di ranjang rumah sakit untuk menjalani pemulihan fisik dan pernapasan.
Setelah 8 bulan terkapar di rumah sakit, Pambuan bisa sembuh dan kembali ke pelukan keluarganya.
Ia keluar dari ruang perawatan dan melewati lorong rumah sakit dengan berjalan kaki, karena menolak menggunakan kursi roda atau alat bantu jalan lainnya, meski masih menggunakan oksigen tambahan.
Di sepanjang lorong itu, teman-teman kerja juga keluarganya berjejer dan menyambutnya dengan penuh kegembiraan.
Mereka bertepuk tangan, bersorak-sorai tidak bisa menutupi kebahagiaannya kembali menyaksikan perawat berusia lanjut berbadan kecil itu menang melawan penyakit yang menderanya, dan kini dalam kondisi yang baik.
"Inilah tujuan hidup kami, melihat pasien kami pulang dalam keadaan hidup dan dalam kondisi baik,” kata dokter spesialis paru di rumah sakit itu, Dr Maged Tanios.
Sebagai seorang yang bertugas di ranah medis, Pambuan menyadari betul bagaimana kerusakan yang bisa disebabkan oleh penyakit ini pada tubuh manusia, bahkan membuat manusia itu kalah dan mati.
Atas kerja profesional rekan-rekan medis di rumah sakit tempatnya bekerja dan dirawat, Pambuan mengaku berhutang budi pada mereka.
Sementara bagi orang lain di luar sana yang sedang menghadapi hal serupa, ia memberikan semangat.
"Jangan putus asa. Bertarung saja. Berjuang, karena lihat aku, kamu tahu. Aku akan pulang dan bisa berjalan," katanya lagi.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/30/100500165/8-bulan-dirawat-akibat-covid-19-perawat-ini-akhirnya-berhasil-pulih