KOMPAS.com - Setidaknya delapan negara telah melaporkan adanya temuan varian baru virus corona yang muncul di negaranya.
Adapun negara-negara tersebut yakni, Irlandia Utara, Isreal, Singapura, Denmark, Belanda, Australia, Italia, Gibraltar, dan diduga juga muncul di Perancis, dan Afrika Selatan.
Paling dekat, Singapura mengonfirmasi bahwa mutasi virus corona seperti virus dengan jenis yang sama yang menyebar di Inggris.
Guna mencegah penularan varian baru virus corona tersebut, apa hal-hal yang harus dilakukan?
Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan dr Alexander K Ginting mengatakan, semua orang berpotensi terinfeksi virus corona jenis baru yang telah bermutasi.
Ia menegaskan, infeksi tersebut banyak tercatat pada orang usia dewasa muda.
"Semua orang berpotensi, bahkan laporannya banyak ditemukan pada usia dewasa muda, lebih virulen," ujar Alexander saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/12/2020).
Alexander menambahkan, ada sejumlah tips yang dapat dilakukan oleh pemerintah maupun warga agar kita terhindar dari penularan virus.
"Pencegahannya bisa dengan contact tracing, karantina, isolasi, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta dengan iman, aman, dan imun," lanjut dia.
Melansir Kompas.com (28/9/2020), pelacakan kontak atau contact tracing merupakan proses mengidentifikasi, menilai, dan mengelola orang-orang yang telah terpapar suatu penyakit untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Adapun orang-orang ini adalah mereka yang termasuk kontak erat.
WHO mendefinisikan "kontak"" sebagai setiap orang yang berkontak langsung atau berada dalam jarak 1 meter selama setidaknya 15 menit dengan sesorang yang terinfeksi virus Covid-19, meski tidak bergejala.
"Kontak" harus tetap dalam karantina mandiri selama periode pemantauan 14 hari untuk membatasi kemungkinan orang lain terinfeksi berjaga-jaga jika kontak tersebut sakit.
Menurut WHO ketika diterapkan secara sistematis, pelacakan kontak akan menutus rantai penularan, yang artinya penularan virus dapat dihentikan.
Untuk fokus pelacakan dilakukan pada kontak yang rentan, antara lain kontak rumah tangga, petugas kesehatan, tempat tertutup yang berisiko tinggi (seperti asrama, panti, rumah perawatan, dan fasilitas berjangka panjang lainnya).
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com (24/4/2020), orang berusia lanjut cenderung rentan terhadap infeksi Covid-19.
Sebab, sistem kekebalan tubuh bekerja maksimal ketika kita berada di usia produktif dan menurun seiring bertambahnya usia.
Diketahui, usia imunologis beberapa orang berbeda-beda.
Beberapa orang memiliki sistem kekebalan tubuh yang serupa dengan kelompok usia mereka, tetapi ada pula yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang berbeda dengan kelompok usianya.
Kendati demikian, ada beberapa orang positif Covid-19 yang masih berusia muda mengalami komplikasi lebih serius dari mereka yang lansia.
(Sumber: Kompas.com/Jawahir Gustav Rizal | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Ariska Puspita Anggraini).
https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/25/083000365/ramai-soal-varian-baru-virus-corona-bagaimana-upaya-pencegahan-agar-tidak