Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Memakai Masker Bisa Sebabkan Kanker

KOMPAS.com - Informasi soal masker menyebabkan kanker beredar di media sosial.

Penyebabnya, menggunakan masker dapat mengakibatkan pengguna kekurangan oksigen. 

Klaim tersebut disanggah para ahli kesehatan. Menurut mereka, mengenakan masker tidak membuat seseorang berisiko lebih tinggi terkena kanker.

Selain itu, tidak ada bukti terkini yang mengaitkan penggunaan masker wajah dengan kanker.

Narasi yang Beredar

Klaim bahwa masker menyebabkan kanker beredar di media sosial selama beberapa bulan terakhir ini. Salah satu akun yang melayangkan klaim itu adalah akun Facebook Nicola Guillermo.

Pada 28 September 2020 dia menulis status soal masker menyebabkan kanker dan kerusakan otak, yakni kekurangan oksigen. Berikut isi statusnya:

"Masks cause cancer and brain damage ie. oxygen deprivation. The more you know."

Selain itu, akun Facebook MikaLavicci Brand menulis status yang mengaitkan antara kanker dan masker.

Dia menulis, "Deprive a cell of 35% of it's oxygen, and it may Become Cancerous." Dalam Bahasa Indonesia, statusnya berbunyi, "Menghilangkan 35% sel dari oksigen, dan itu bisa menjadi kanker."

Penjelasan

Ahli kesehatan yang tergabung dalam organisasi nirlaba Learnaboutcovid19.org menegaskan, menggunakan masker tidak membuat seseorang berisiko lebih tinggi terkena kanker.

Tidak ada bukti terkini yang mengaitkan penggunaan masker wajah dengan kanker.

Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa risiko terkait penggunaan masker secara keseluruhan rendah, sementara manfaatnya tinggi.

Karena molekul oksigen dan karbondioksida sangat kecil, masker wajah tidak mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke dalam masker maupun tidak meningkatkan jumlah karbon dioksida yang tertinggal di dalam masker.

"Akibatnya, masker wajah tidak mengganggu tingkat pH tubuh, mempengaruhi aliran darah, atau mengubah tubuh seseorang dengan cara apapun yang dapat membuat seseorang berisiko lebih tinggi terkena kanker," tulis Learnaboutcovid19.org pada 10 September 2020.

AFP Fact Check menulis bahwa American Lung Association, University of Maryland Medical System, Ohio State University Wexner Medical Center, dan Mayo Clinic Health System menyanggah anggapan bahwa mengenakan masker dapat menurunkan asupan oksigen.

Mayo Clinic Health System menjelaskan bahwa penggunaan masker tidak memiliki risiko hipoksia, yaitu kadar oksigen yang lebih rendah pada orang dewasa yang sehat.

Karbon dioksida akan menyebar bebas melalui masker saat Anda bernapas.

Satgas Penanganan Covid-19 Indonesia membagikan cara menggunakan masker dengan benar:

  • Sebelum memasang masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir (minimal 20 detik) atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%).
  • Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung dan pastikan tidak ada sela antara wajah dan masker.
  • Hindari menyentuh masker saat digunakan; bila tersentuh, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik atau bila tidak ada, cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%).
  • Ganti masker yang basah atau lembab dengan masker baru. Masker medis hanya boleh digunakan satu kali saja. Masker kain dapat digunakan berulang kali.
  • Untuk membuka masker: lepaskan dari belakang. Jangan sentuh bagian depan masker; Untuk masker 1 kali pakai, buang segera di tempat sampah tertutup atau kantong plastik. Untuk masker kain, segera cuci dengan deterjen. Untuk memasang masker baru, ikuti poin pertama.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, klaim di media sosial bahwa masker dapat mengakibatkan kanker tidak benar.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/17/123000865/hoaks-memakai-masker-bisa-sebabkan-kanker

Terkini Lainnya

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke