Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Gunakan Masker Ganggu Kinerja Paru-paru?

KOMPAS.com – Selama pandemi berlangsung, salah satu imbauan yang digaungkan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona adalah penggunaan masker.

Meski demikian beberapa mitos mengenai efek penggunaan masker muncul selama pandemi.

Di mana salah satu mitos yang menyebar adalah adanya anggapan memakai masker dapat mengurangi jumlah oksigen yang dihirup dan meningkatkan jumlah karbon dioksida (CO2) terhirup ke dalam tubuh.

Terkait dengan anggapan-anggapan itu, sebuah studi baru membantah mengenai hal tersebut.

Penelitian ini dibantah dalam studi baru yang muncul di Jurnal Annals of the American Thoracic Society pada Jumat (9/10/2020).

Penelitian tersebut menunjukkan, bernapas menggunakan masker tidak mengganggu kinerja paru-paru.


Rasa tidak nyaman

Melansir dari Reuters, rata-rata pengguna masker mungkin merasakan ketidaknyamanan saat memakai masker, tetapi hal ini tidak membatasi aliran oksigen ke paru-paru, bahkan pada mereka yang memiliki kondisi paru-paru yang parah dan tidak sehat.

Pernyataan tersebut berdasarkan penelitian yang mereka lakukan dengan menguji efek menggunakan masker bedah pada pertukaran gas saat tubuh bernapas.

Penelitian ini dilakukan dengan menguji 15 dokter yang sehat dan 15 veteran militer dengan kondisi paru-paru yang rusak parah.

Peneliti kemudian meminta mereka berjalan cepat selama enam menit di atas permukaan datar dan keras.

Selanjutnya kadar oksigen dan karbon dioksida (CO2) dalam darah diukur sebelum dan sesudah jalan kaki.

Hasilnya, dokter maupun pasien dengan kondisi penyakit paru-paru tidak menunjukkan perubahan besar saat pengukuran pertukaran gas.

Pengukuran sendiri dilakukan setelah tes berjalan dan setelah 30 menit kemudian, di mana peserta dalam kondisi istirahat.

Dari penelitian itu para peneliti menduga, ketidaknyamanan penggunaan masker yang timbul mungkin bukanlah disebabkan adanya penghirupan ulang karbon dioksida ataupun penurunan kadar oksigen.

"Kami menunjukkan bahwa efeknya paling sedikit, bahkan pada orang dengan gangguan paru-paru yang sangat parah,” kata penulis studi senior Dr Michael Campos, dari Pusat Medis Administrasi Veteran Miami dan Fakultas Kedokteran Universitas Miami, seperti dikutip dari Medical News Today.

Sebaliknya, masker mungkin dapat menyebabkan ketidaknyamanan dengan cara mengiritasi saraf wajah yang sensitif, menghangatkan udara yang dihirup atau memicu perasaan klaustrofobia.

“Dispnea, perasaan sesak napas yang dirasakan oleh beberapa orang dengan masker, tidak sama dengan perubahan pertukaran gas. Ini mungkin terjadi dari pembatasan aliran udara dengan sungkup, khususnya ketika ventilasi yang lebih tinggi diperlukan saat beraktivitas,” katanya lagi.

Karena itulah peneliti kemudian mengatakan ketidaknyamanan seharusnya tidak menjadi alasan timbulnya seseorang tidak memakai masker yang justru berisiko terhadap masalah penularan Covid-19.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/10/125000565/benarkah-gunakan-masker-ganggu-kinerja-paru-paru-

Terkini Lainnya

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke