Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tips Merawat Kulit Wajah di Rumah dari Dokter Spesialis Kulit

KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19 berlangsung, semua orang diimbau untuk mengurangi kegiatan di luar rumah demi mengurangi risiko tertular virus corona.

Terutama kegiatan-kegiatan yang memiliki potensi penularan tinggi, seperti yang melibatkan kerumunan juga kontak fisik secara langsung.

Pergi ke salon atau klinik kecantikan untuk melakukan perawatan tentu masuk dalam kondisi tersebut.

Karena melibatkan interaksi fisik secara langsung dan dekat antara klien dengan orang yang memberikan perawatan, baik dokter, maupun petugas salon.

Tapi tenang, ternyata kita masih bisa tetap melakukan perawatan wajah secara mandiri di rumah dan tetap menjaga kulit wajah kita terawat.

Dokter spesialis kulit dari Siloam Hospitals TB Simatupang, dr. Edwin Tanihaha, SpKK memberikan tipsnya untuk Anda agar kulit tetap sehat, lembab, dan terawat selama di rumah. 

Setidaknya ada 5 tahapan yang bisa dilakukan untuk perawatan wajah mandiri di rumah. Tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Bersihkan wajah

Pertama yang wajib dilakukan adalah membersihkan wajah terlebih dahulu, agar proses yang selanjutnya bisa berjalan optimal.

Edwin menjelaskan bagaimana cara membersihkan wajah tergantung pada kondisi wajah itu sendiri, apakah dalam kondisi dengan riasan atau tanpa riasan.

"Apabila tidak menggunakan make up, maka wajah dapat dibersihkan dengan sabun dan air," kata Edwin, Minggu (27/9/2020).

"Namun, bila sedang menggunakan make up, maka make up dapat dibersihkan dengan cleansing oil/milk dulu, kemudian penggunaan sabun dengan air, lalu toner dengan kapas, sampai kapas benar-benar bersih tidak ada bekas make up," lanjutnya.

2. Buka pori-pori kulit

Tahapan kedua adalah membuka pori-pori kulit agar memudahkan membersihkan komedo atau kotoran yang ada di sela-sela kecil tersebut.

Apabila dilakukan di klinik atau salon kecantikan, proses ini biasa menggunakan alat uap atau steam. Tujuannya agar pori-pori lebih terbuka dan komedo mudah diangkat, tidak hanya itu krim atau serum yang diberikan pun lebih mudah meresap dan terserap kulit.

"Bila di rumah, kita bisa mengakali dengan memanaskan air, kemudian dituangkan ke dalam baskom, lalu dekatkan wajah ke baskom sekitar 3-5 menit," jelas Edwin.

Hasil yang sama pun akan didapat, yakni lubang pori-pori yang lebih terbuka.

3. Buang komedo

Setelah lubang pori terbuka, selanjutnya adalah membuang komedo itu sendiri. Jika dilakukan di rumah, tentu kita tidak memiliki alat secanggih atau selengkap ketika kita melakukannya di klinik.

Akan tetapi, Edwin menyebut proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan pinset komedo yang bisa dengan mudah didapatkan di sekitar kita.

"Tahap ini dapat dilakukan dengan menggunakan pinset ekstraksi komedo," sebutnya.

Namun, ia menyarankan bagi yang tidak mengetahui teknik pembuangan komedo untuk tidak melakukan tahapan ini sendirian.

"Tahap ini hanya bisa dilakukan pada individu yang mengerti teknik pembuangan komedo, bila tidak maka tidak disarankan untuk dilakukan," ujar Edwin.

Lalu, jika proses pembuangan komedo sudah selesai dilakukan dan ternyata ada luka yang tergores di wajah, Edwin menyarankan untuk menggunakan krim antibiotik.

4. Vitamin

Tahapan keempat adalah memberikan vitamin pada kulit wajah. Jenis vitamin ini tentu amat beragam, dan kita bisa menggunakan vitamin yang sesuai dengan jenis kulit kita, apakah kering, berminyak, normal, berjerawat, dan sebagainya.

"Bisa menggunakan serum atau krim yang memiliki ingredients bermanfaat sesuai jenis kulit," kata Edwin.

5. Masker

Langkah terakhir adalah menggunakan masker wajah. Masker ini pun sangat beragam, ada yang berupa masker lembaran, berbentuk krim atau pasta, dan bubuk yang harus dicampurkan air.

Tentu semua pilihan ini dikembalikan pada masing-masing orang.

"Penggunaan masker bertujuan untuk menutrisi kulit, soothing, melembabkan, dan mencerahkan wajah kita," pungkas Edwin.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/03/081500765/5-tips-merawat-kulit-wajah-di-rumah-dari-dokter-spesialis-kulit

Terkini Lainnya

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut sebagai Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut sebagai Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke