Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Video Viral Petugas Dishub di Kalteng Tak Gunakan Helm Hadang Truk

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang petugas Dinas Perhubungan (Dishub) di Kalimantan Tengah menghadang truk tetapi tidak menggunakan helm viral di media sosial.

Unggahan video tersebut dibagikan akun Facebook Rahman Target pada Selasa (8/9/2020) sekitar pukul 21.26 WIB.

Dalam video yang berdurasi 29 detik itu, sopir truk tampak memprotes petugas Dishub yang menghadangnya, tetapi tanpa menggunakan helm.

Dalam unggahan videonya, akun Facebook tersebut menuliskan:

"Talalu banar...memotong kejalan keuntungan kada barat muatannya. Jakanya barat muatannya.. kada harapan sanggup lagi rim.. bapastian sdh taranjah.. antara 2 haja lagi munnya kada mati.. bapatah patah awak.."

Setelah ditelusuri lebih lanjut, petugas tersebut berasal dari Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau Jembatan Timbang Pasar Panas, Kecamatan Benua Lima, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.

Lantas, seperti apa kronologinya?

Konfirmasi Kompas.com

Guna mencari tahu kronologi dari kejadian tersebut, Kompas.com menghubungi Kepala UPPKB Pasar Panas, Akhiriansyah.

Saat dikonfirmasi, Akhiriansyah membenarkan bahwa petugas yang dinarasikan menghadang truk tersebut adalah anggotanya.

"Iya benar, kejadiannya itu Selasa, 8 September kemarin sekitar pukul 12.00 WIB pas waktu makan siang," kata Akhiriansyah saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/9/2020).

Akhiriansyah menjelaskan, kejadian tersebut bermula ketika anggotanya yang bernama Zikri Habibi dalam perjalanan pulang ke asrama mendapati ada truk yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Zikri, lanjutnya, hendak pulang ke asrama yang lokasinya persis berada di seberang jembatan timbang tersebut untuk makan siang.

"Nah, saat petugas berhenti di sisi jalan, ada truk yang bermuatan melaju dengan kecepatan tinggi, tetapi tidak masuk jembatan timbang untuk melakukan penimbangan dan pendataan," ucap Akhiriansyah.

Secara spontan, Zikri langsung mengejar truk yang melanggar tersebut.

Saat dilakukan pengejaran, Akhiriansyah melanjutkan truk tersebut telah diberi peringatan dengan klakson sebanyak dua kali.

"Karena tidak kunjung berhenti, terpaksa dilakukan upaya paksa terhadap truk dengan cara dicegat oleh petugas atas nama Zikri tadi," terang Akhiriansyah.

Setelah berhasil memberhentikan truk tersebut, petugasnya meminta Kartu Uji Berkala Kendaraan Bermotor dari pengemudi untuk dilakukan pemeriksaan.

Namun, kata Akhiriansyah, pengemudi truk tersebut enggan untuk memberikan Kartu Uji Berkala Kendaraan Bermotor, tetapi justru memaki-maki petugas.

"Karena tidak kooperatif, petugas kita sempat memfoto kendaraan truk sebagai bukti. Pengemudi truk tanpa seizin petugas tiba-tiba mengambil video sampai memaki-maki," kata Akhiriansyah.

Kemudian, lanjutnya, petugas kedua bernama Achmad Taufiq datang dan menanyakan kepada pengemudi truk tersebut mengenai muatan apa yang dibawa.

Pengemudi pun mengaku truk yang dibawa mengangkut pupuk yang akan diantar ke Dinas Pertanian setempat.

"Petugas kedua meminta pengemudi truk untuk putar balik dan melakukan penimbangan dahulu, tetapi tidak mau. Pengemudi malah ngomel karena diberhentikan secara mendadak dan berbahaya oleh petugas, serta ketika memberhentikan juga tidak memakai helm," ungkap dia.

"Bukan cuma sekali saja, petugas meminta lagi pengemudi truk untuk putar balik, tapi tetap tidak mau. Padahal, petugas kedua Achmad Taufiq sudah meminta maaf dan mengakui kesalahan rekannya yang tidak memakai helm," imbuh Akhiriansyah.

Karena sudah alot, pengemudi truk tersebut akhirnya diarahkan Achmad untuk melanjutkan perjalanannya lagi.

Akhiriansyah mengungkapkan, setelah mengantarkan barang bawaannya, pengemudi sempat diminta untuk datang ke jembatan timbang Pasar Panas untuk menyelesaikan permasalahan pelanggaran yang dilakukannya.

"Pengemudi setuju untuk kembali ke jembatan timbang usai mengantar barang. Namun, setelah itu pengemudi tersebut tidak pernah datang lagi ke jembatan timbang sesuai janjinya tapi justru menyebar di media sosial video yang diambilnya tanpa izin," kata Akhiriansyah.

Penjelasan pengemudi truk

Kompas.com juga mengonfirmasi pengemudi truk bernama Rahman yang mengunggah video hingga viral di media sosial tersebut.

Rahman mengatakan, saat itu dirinya tidak mengetahui Jembatan Timbang Pasar Panas sedang buka.

Selain itu, di pintu masuk jembatan timbang juga tidak ada petugas yang berjaga sehingga meyakinkannya jembatan timbang tidak buka.

"Kemarin itu saya kira tutup, soalnya tidak ada petugas. Kalau buka, pasti ada petugas jaga sebelum masuk jembatan timbang," kata Rahman kepada Kompas.com, Jumat (11/9/2020).

Penyebabnya, lanjut Rahman, sebelum kejadian itu Jembatan Timbang Pasar Panas sempat tutup total.

Ketika disinggung apakah surat-surat yang ia bawa pada saat kejadian apakah lengkap, Rahman tidak mengelaknya.

"Surat-surat semua lengkap. Surat jalan juga ada. Karena kan saya mengangkut 4 ton bibit program pemerintah yang di salurkan ke Dinas Pertanian Tamiang Layang," ucap Rahman.

Rahman mengaku tidak memiliki niatan untuk merekam video atau memviralkan kejadian yang dialami tersebut.

"Sebenarnya, saya enggak ada niat untuk memviralkan. Tapi, orang Dishub yang ngejar saya itu arogan dan juga memfoto saya. Sok jagoan mentang-mentang dia punya jabatan," tegas Rahman.

Rahman berkeinginan untuk datang kembali ke Jembatan Timbang Pasar Panas guna mengklarifikasi semuanya. Namun, niat itu belum bisa ia pastikan akan terlaksana kapan.

"Keinginan datang ke Jembatan Timbang Pasar Panas pastilah karena kita juga mau yang baik-baik," pungkas Rahman.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/11/131000165/video-viral-petugas-dishub-di-kalteng-tak-gunakan-helm-hadang-truk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke