Angka ini berdasarkan data Worldometers.
Dari 17,1 juta kasus itu, 668.863 orang di antaranya meninggal dunia. Sementara, angka pasien sembuh tercatat 10.670.856 orang.
Berikut ini 10 negara dengan kasus Covid-19 paling banyak di dunia:
Berikut perkembangan virus corona di dunia:
Inggris
Masa isolasi bagi mereka yang memiliki gejala Covid-19 di Inggris akan ditingkatkan menjadi 10 hari.
Sebelumnya, masa isolasi di Inggris adalah 7 hari.
Menurut media setempat, seperti dikutip dari Aljazeera, Menteri Kesehatan Matt Hancock akan mengumumkan peningkatan masa isolasi pada Kamis (30/7/2020).
Hancock juga tengah menjajaki kemungkinan mengurangi masa karantina 14 hari bagi mereka yang masuk ke Inggris menjadi 10 hari.
Perizinan tersebut paling cepat dilakukan pekan depan.
Dengan otoritasnya, FDA sangat mungkin memberikan akses untuk penggunaan terapi ini.
Plasma kovalen didapatkan dari orang yang selamat dari penyakit menular COVID-19 dimana dalam darahnya sudah terbentuk antibodi.
Belanda
Pemerintah Belanda tidak akan mewajibkan masyarakatnya untuk menggunakan masker dalam upaya memperlambat penyebaran virus corona.
Menurut Pemerintah Belanda, ada beragam bukti ilmiah terkait efektivitas masker.
Keputusan tersebut diumumkan oleh Menteri Perawatan Medis Tamara van Ark setelah ditinjau oleh Institut Nasional untuk Kesehatan (RIVM).
Meski demikian, langkah yang diambil pemerintah Belanda adalah meningkatkan kepatuhan terkait aturan jarak sosial setelah lonjakan kasus virus corona minggu ini.
Gambia
Wakil Presiden Gambia Isatou Touray dinyatakan positif Covid-19.
Setelah Wapres dinyatakan positif terinfeksi virus corona, Presiden Gambia, Adama Barrow, melakukan isolasi mandiri selama dua pekan ke depan.
Tidak dijelaskan secara rinci mengenai kondisi wakil presiden berusia 65 tahun itu.
Gambia merupakan negara terkecil di Afrika yang mencatat 326 kasus Covid-19 dengan sembilan kematian.
Perkembangan vaksin Moderna
Perusahaan Farmasi Moderna Inc berencana menentukan harga vaksin virus corona eksperimental dan menjamin vaksinnya tersedia secara luas.
Perusahaan tersebut juga berencana menguji vaksin di negara luar Amerika Serikat.
Chief Executive Officer Moderna Stephane Bancel menolak untuk mengatakan berapa harga vaksin secara spesifik.
Akan tetapi, laporan Financial Times pada Selasa (28/7/2020), seperti dikutip dari Al Jazeera, sumber yang enggan menyebut namanya mengatakan harga vaksin berkisar 50-60 dolar AS, lebih mahal 11 dolar dibanding vaksin lain dari Pfizer Inc dan BioNTech.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/30/085200965/update-virus-corona-dunia-30-juli---17-1-juta-kasus-wakil-presiden-gambia