Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menengok Deretan Produk PT Pindad yang Mendunia...

KOMPAS.com - PT Pindad (Persero) baru-baru ini memperkenalkan produk terbaru di segmen kendaraan taktis (rantis).

Produk yang diciptakan perusahan badan usaha milik negara (BUMN) tersebut sedikit berbeda dari biasanya.

Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose mengatakan, mobil rantis yang diberi nama "Maung" tersebut memang memiliki perbedaan.

Konsepnya mengarah ke rantis ringan yang bisa digunakan di jalan raya ataupun medan offroad.

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto disebut-sebut telah memesan mobil ini sebanyak 500 unit.

Lantas, apa saja produk PT Pindad yang telah mendunia?

Salah satu produk buatan PT Pindad adalah senapan serbu seri SS-2 ini.

Sejak awal peluncurannya, beberapa negara sudah berminat untuk mendatangkan produk asli buatan anak negeri tersebut.

Mengutip Antara (9/6/2016), dua negara di Timur Tengah menyatakan berminat memesan senjata tersebut.

Terdapat 9 varian dari senjata laras panjang seri SS-2 ini.

Di antaranya yakni

Masih dari sektor persenjataan, kali ini Pistol G2 Premium buatan Pindad juga dilirik oleh salah satu negara tetangga.

Masih dari sumber yang sama, Laos dikatakan telah memesan terlebih dahulu pistol jenis tersebut karena kehandalannya telah teruji.

Pistol G2 Premium merupakan pengembangan dari sisi desain dan frame yang berasal dari varian G2 lannya.

Fitur serta karakter pada G2 Premium sepenuhnya dikembangkan dari umpan balik para pengguna yang telah mengoperasikan varian G2 Combat dan Elite.

Menggunakan amunisi kaliber 9 mm, G2 Premium memiliki jarak tembak efektif sampai dengan 25 meter. G2 Premium merupakan varian teratas dalam keluarga pistol G2.

Senapan penembak runduk (SPR) 2 juga menjadi magnet bagi negara di Timur Tengah untuk berusaha mendatangkannya.

SPR-2 pernah masuk dalam kategori senjata terbaik saat eksibisi uji senjata di Jordania.

Sehingga, meyakinkan negara-negara di kawasan tersebut untuk mendatangkan senjata asli buatan Indonesia tersebut.

SPR-2 dapat menembak target dengan jarak 2 kilometer dengan akurasi yang sangat baik.

Senapan ini menggunakan peluru dengan kaliber 12.7 x 99 mm. Dalam satu magasinnya dapat memuat sampai dengan 5 peluru.

Senapan ini dapat menggunakan beberapa tipe peluru 12.7 x 99 mm sesuai dengan kebutuhan.

SPR sendiri memiliki tiga varian yang berbeda, yakni SPR-4, SPR-3 Kal. 762 MM, dan SPR-2 Kal. 12,7 MM.

Selain senjata, PT Pindad juga mengembangkan produk-produk kendaraan tempur.

Mengutip laman resmi Pindad, produk-produk kendaraan tempur yang dihasilkan, di antaranya Kendaraan Taktis 4x4 "Komodo" dan Panser 6x6 "Anoa".

Kendaraan-kendaraan tempur tersebut telah diproduksi lebih dari 300 unit dengan berbagai varian.

Dan juga, ikut dalam misi perdamaian dunia PBB di berbagai Negara seperti Lebanon, Afrika Tengah, dan Sudan.

Kendaraan taktis 4x4 Komodo terdiri atas empat macam varian, yakni Komodo 4x4 Missile Launcher, Komodo 4x4 Battering Ram, Komodo 4x4 APC Police, dan Komodo 4x4 Recon.

Sementara Panser 6x6 Anoa terdiri atas tujuh varian, yakni Anoa 6x6 Mortar, Anoa 6x6 Command, Anoa 6x6 Amphibious, Anoa 6x6 Recovery, Anoa 6x6 Armoured Personnel Carrier, Anoa 6x6 Ambulance dan Anoa 6x6 Logistics.

Penelitian dan pengembangan terus menerus dilakukan untuk mencapai tujuan masa depan untuk meningkatkan kapasitas bisnis dan teknologi.

Produk penelitian dan pengembangan terbaru yang dilakukan oleh Pindad adalah produk Medium Tank "Harimau" yang bekerja sama dengan FNSS (Turki) serta didukung oleh Kementerian Pertahanan RI.

Sistem ini dilengkapi senjata Turret 105 mm serta mampu melewati berbagai medan pertempuran.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/16/170500665/menengok-deretan-produk-pt-pindad-yang-mendunia-

Terkini Lainnya

Bakteri Bermutasi di Stasiun Luar Angkasa, Jadi Strain Baru yang Belum Pernah Ada di Bumi

Bakteri Bermutasi di Stasiun Luar Angkasa, Jadi Strain Baru yang Belum Pernah Ada di Bumi

Tren
Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditarik Peredarannya di Seluruh Dunia

Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditarik Peredarannya di Seluruh Dunia

Tren
Jalan Kaki 45 Menit Membakar Berapa Kalori?

Jalan Kaki 45 Menit Membakar Berapa Kalori?

Tren
Jam Buka dan Harga Tiket Animalium BRIN Cibinong 2024

Jam Buka dan Harga Tiket Animalium BRIN Cibinong 2024

Tren
Diduga Cemburu, Suami di Minsel Bacok Istri hingga Tewas

Diduga Cemburu, Suami di Minsel Bacok Istri hingga Tewas

Tren
Mengapa Suhu Dingin Justru Datang Saat Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Mengapa Suhu Dingin Justru Datang Saat Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 8-9 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 8-9 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Minum Kopi Sebelum Makan, Apa Efeknya? | Cabut Gigi Berakhir Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Minum Kopi Sebelum Makan, Apa Efeknya? | Cabut Gigi Berakhir Meninggal Dunia

Tren
Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke