Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai Pesepeda di Perempatan Tugu Yogyakarta, Bagaimana Penjelasannya?

KOMPAS.com - Unggahan tentang ramainya pesepeda di area Tugu, Yogyakarta, Minggu (12/7/2020) pagi tadi, banyak diperbincangkan di media sosial.

Salah satunya tersebar di grup Facebook Jogja Gowes.

Saat ini unggahan yang dibagikan oleh @Hadie Dermetrio Kesleoto tersebut telah memperoleh ratusan respons maupun komentar.

Berikut adalah narasi di dalam unggahan foto tersebut:

"Bener komunitas ki marai gayeng mergo akeh konco,,tapi mbok ya diatur nggeh,nuwun..suasana tugu hari ini."

Namun, bagaimana kondisi sesungguhnya? Apakah keramaian pesepeda tersebut memang terjadi?

Kasat Lantas Polresta Kota Yogyakarta AKP Imam Bukhori membenarkan kondisi dan lokasi dari foto yang beredar tersebut.

"Memang kita dari Polri, dari hari Sabtu hingga Minggu pagi melakukan antisipasi terkait banyaknya masyarakat pengguna sepeda ini," kata Imam saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/7/2020) siang.

Menurutnya, penertiban terhadap para pengguna sepeda ini dilakukan dengan koordinasi bersama beberapa instansi, seperti Dishub dan Satpol PP.

"Hari ini kan memang banyak anggota, itu untuk menertibkan sekaligus memberikan imbauan kepada pengguna sepeda yang tidak menggunakan masker dan juga diatur biar tidak berdempet-dempetan," tuturnya.

Namun, Imam menyebut bahwa ada sejumlah pesepeda tersebut yang berhenti untuk berfoto di area Tugu saat diberikan akses untuk melintas.

"Tiba-tiba berhenti, foto-foto di tugu, menghalangi akses dari arah yang lain. Kalau memang lampu merah, pengguna sepeda wajib berhenti juga," sambungnya.

Adapun para pengguna yang tidak menggunakan masker tidak diperbolehkan untuk melintas, terutama ke arah Maliboro atau selatan Tugu.

"Kan ada Gumaton (daerah Tugu, Maliboro, sampai Kraton). Kalau orang tidak menggunakan masker, kita suruh putar balik," ujarnya.

Imam mengakui bahwa keramaian para pesepeda ini memang masih berlangsung hingga beberapa waktu terakhir.

"Kita juga tidak bisa menghalangi, kita hanya bisa mendisiplinkan kemudian mengimbau, terutama dalam penggunaan masker ini," jelasnya.

Imam menegaskan, pihaknya secara rutin melaksanakan penertiban yakni tiap Sabtu sore hingga Minggu pagi.

"Ibaratnya itu waktu-waktu puncaknya. Meskipun sebenarnya tidak hanya di malam Minggu, tetapi setiap hari juga kita selalu ada yangstand by," sambungnya lagi.


Protokol kesehatan

Menurut Imam, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin dengan jumlah personel yang dimiliki untuk mengantisipasi membeludaknya jumlah pesepeda yang melintas ini.

"Yang engak pakai masker, kita suruh balik dan memang kita siapkan beberapa masker. Kalau memang ada masyarakat yang tidak pakai ya kita kasih mereka, tetapi kalau dalam kapasitas banyak, kita suruh kembali," jelas Imam.

Ia juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar selalu mentaati protokol kesehatan Covid-19 yang berlaku, termasuk bagi para pesepeda.

"Kepada semua masyarakat, semua warga, kami mengimbau, termasuk para pengguna sepeda, mari tetap memerhatikan SOP Covid-19, physical distancing, dan penggunan maker yang utama," imbaunya.

"Maskermu menjagaku, maskerku menjagamu. Jadi, kita harus sama-sama, tidak bisa satu pihak saja," imbuh dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/12/151000165/ramai-pesepeda-di-perempatan-tugu-yogyakarta-bagaimana-penjelasannya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke